|30.| Danger-Rain.

6K 666 40
                                    

Ada yang kangen kuki tidak? ^^












"Sudah ayah."

"Jangan mencoba membohongi ayah Jung,rekaman Cctv di rumah selalu ayah pantau di sini."kumal terkekeh perlahan,menyandarkan tubuh pada pintu besar kulkas dan menguatkan pegangan terhadap segelas susu pisang yang berada di tangan kananya.
Sesekali pun anak itu mematrikan tatapan terhadap layar ponsel yang seluruhnya berisi wajah tampan Ellvendre.

"Sunguh,bagaimana dengan ayah? Sudah makan juga? Atau belum,kau harus makan banyak-banyak ayah.ingat pesanku ini,jangan hanya memerintahkanku,tapi kau juga harus melakukanya ya."

Dari sana Ellvendre mengangguk cepat,memamerkan piring datar yang tengah ia kenakan untuk aksi makan malamnya.kemudian tersenyum kecil.

"Demi apapun Jung,ayah sangat merindukanmu,ingin cepat bertemu."

Gigi besar tersebut tertampil lucu,meringis lama kemudian menggelengkan kepalanya.

"Bahkan ayah barusaja berangkat kemarin sore,bagaimana bisa?"

"Ayah janji Jung,akan segera pulang dan memelukmu lama sekali."semangat Ellvendre dari seberang sana,intonasinya sedikit naik dengan mantap."tigabelas hari lagi."

"Ayah selalu mengatakan itu-itu saja dari tadi,kau tidakkah bosan melakukanya ayah?"bibir mungil anak itu mengerucut kemudian,beralih duduk dan meneguk susu pisang sampai habis beberapa saat kemudian.

"Ayah,kau harus makan makanan berprotein ya,jangan terus-terusan berlemak.itu tidak baik kata guru biologiku."anak itu menatap layar polos,berusaha mengingatkan Ellvendre melalui petuah guru killernya di Victory.sang ayah hanya mengangguk meskipun tak berjanji."mau menepatinya?"

"Apa anak ayah barusaja membuat janji heum? Sudah pintar ternyata."jauh dari jepang sana,Ellvendre menggelengkan kepala sesaat.tertawa kecil ketika kumal membanggakan dirinya.

"Tentu saja,jika ayah saja pintar.maka anaknya harus lebih pintar."ucap anak itu dengan kalimat sangat-sangat mantap.

"Baik,ayah pulang dari sini akan menagih lembar jawaban ujianmu langsung.buktikan jika kau adalah putra wang Jung."

"Wah tentu saja ayah,aku akan belajar semangat sekali kali ini.memberikan hasil yang terbaik,untuk ayah.hari ini juga aku akan melaksanakan ujian pertamaku ayah."

"Ayah akan mendo'akan yang terbaik untukmu sayang."

"A-ayah?"

"Iya heum? Ada apa?"

"Jackson hyung juga ujian,kau harus mendoakanya juga."

E U P H O R I A.

Kaki tersebut melangkah cepat,kerapkali lunglai sehingga menabrak siswa yang menghalangi jalanya dengan tanpa kesengajaan.tangan laki-laki tersbut penuh,berisi beberapa tumbukan buku tebal yang berat sungguhan dan sebuah laptop tak tertutup,kerepotan sekali jika membayangkan.

Ia menaiki undakan anak tangga,sedikit berlari untuk mempercepat sampainya laki-laki tersebut pada ruang osis,siapa lagi kalau bukan ketuanya,Jeon Yoongi.

Tidak ada sahabat karibnya siang ini memang,tumben sekali kan.Seokjin lebih tergoda dengan sarapan ketimbang menemani Yoongi yang katanya akan konsentrasi belajar di ruang osis.padahal tadi anak itu memohon memelas seperti anak kucing yang kelaparan untuk membantunya mencerna soal kepada ketua osis Victory.

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang