|13|.Decision-

6.2K 684 53
                                    

E U P H O R I A

"Pertama,tidak memiliki riwayat penyakit-".

Jungkook mengedip seperkian detik,
kemudian mengangguk cepat.

"tekanan gula normal."

"tentu saja."

"tidak memakai obat-obatan terlarang-".

"berat badan ideal."

"wah,beratku di atas limapuluh enam dokter."

"Nak,apa alasanmu menjual ginjal?".Dokter tersebut melepas kacamata,mengamati Jungkook yang sudah lewat senangnya.

"Aku bisa kan dok?".Mata anak itu kembali bulat,berjingkrak jingkrak di atas tempat duduk.

"apa orang tua'mu tahu?".

"Tentu saja dok." Jungkook mengulum bibir.

"baiklah,akan saya berikan surat persetujuanya."dokter laki-laki tersebut mengeluarkan beberapa lembaran kertas tipis dari nakas.

"berapa umurmu,saya butuh kartu tanda penduduk."Jungkook mengela nafas dalam,menunduk secara bersamaan dengan kepala mendongkak sedikit khawatir.

"A-aku emmpat bbelas?".Alisnya terangkat.

"Tidak-tidak, katakan kau bercanda nak.umurmu baru seujung kuku dan mau menjual ginjal? lucu sekali."
Dokter itu terpingkal tawa di atas meja dengan gebrakan tangan,
Jungkook jengkel dibuatnya.

"Pulanglah,kau harus bersekolah dengan baik dan menjadi orang sukses besar nanti.bahkan jalanmu masih panjang-"Kemudian menggengkan kepala membuat Jungkook mendengus jengah.

"Paman,sabda tuhan bahwa membantu orang lain adalah ber imbaskan pahala,a-aku sudah menawarkan ginjalku pada belasan dokter minggu ini,namun di tolak secara mentah-mentah.sungguh aku sangat lelah.apa kau mau pahala tuhan? jika iya katakanlah kau mau membantuku."Laki-laki berkumis tersebut tertarik dengan pembicaraan si kumal.

"Kumohon,aku lebih memilih menjual ginjalku ketimbang mencuri uang paman-".Gumamnya memelas."
kau mau membantuku yang kesulitan?".

"Hey Nak,dengarkan paman.
mendonor ginjal itu sakit,tidak semudah yang kau bayangkan.bahkan jika terjadi dapat menimbulkan efek samping."

"Aku tak se kaya dirimu paman,
kumohon.ini berarti kau membiarian aku mencari dokter lagi dan di usir sebagai bahan tawar.Resiko,biarlah di tanggung sendiri.akibatnya untuku bukan paman kan."

"kalau begitu,hasil penjualan ginjalku di bagi dua bagaimana?".

-E U P H O R I A-

Yoongi masih menatap heran,
melihat ibunya yang tengah cerewet sekali ketika memerintah beberapa pelayan dan pengawal yang tengah memasuka barang-barang pada mobil.

sibuk sekali sepertinya,
sampai-sampai Yoongi yang sedari tadi berdiri lama di belakang sang ibunda tidak di rasakan sama sekali.

"astaga,angkat pelan-pelan koper itu."

"ah ya,barang Yoongi di kamar pula sekarang ambil dan jangan sampai ada yang tertinggal."

"ingat,saya tidak suka orang lambat."

"sedikit cepat,dua jam lagi jadwal penerbangan tiba."

sedikit lekukan bibir Yoongi patri dibalik punggung cantik Yoona,
mengamati beberapa tumpukan koper yang di angkat hati-hati sekali layaknya mahkota kerajaan.ibunya ternyata perhatian sekali.

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang