|16.| i need you.

6.3K 654 41
                                    

Lidah kelu,darah membeku.

Patrian tatap tak dihekang dari Yoongi usai ia menemukan adiknya tengah di bungkus selimut tebal bergetar hebat dengan kedua tangan yang mengepal.

"Kenapa Seperti ini Jin,apa yang Jackson lakukan pada adik-ku."Yoongi merukruti dirinya sendiri,bodoh jika ia sebagai keta osis Victory sekaligus putra dari pemilik tidak bertindak apa-apa.

"Kau tahu,Jackson seperti menaruh dendam pada adikmu Yoon,itu kata Taehyung dan Jimin."Seokjin mengganti kompres kumal yang mulai mengering."mereka berdua telah menghajar keparat itu,namun tidak ada perlawanan.bukan Jackson sekali kan Jika bertindak seperti demikian."

"Ingat Yoon,Jungkook adikmu.bersyukurlah karena kalian dapat kembali di persatukan.anak ini sangat baik,kau juga harus menyayanginya mulai sekarang.jangan seperti dulu lagi."Seokjin menatap lawan bicaranya,ia tahu Yoongi kesulitan akan hal ini.di daulat menjadi seorang kakak tiba-tiba saja dan yang menjadi adik merupakan sosok kumal ter idiot se antera Victory.

Mau di kemanakan mukanya.

"Aku luluh Jin,jujur saja.adik'ku lembut sekali dan tidak pernah menggerutu menghadapi sikapku."Tangan Yoongi beralih mengusap perlahan Surai Jungkook yang mulai basah.anak itu masih terpejam rapat semenjak tiga jam lalu ketibaan Yoongi di seoul.

"Jung,kau mendengar-ku heum.hyung sudah pulang"sepatah kalimat Yoongi bisikan pada telinga Jungkook.anak itu masih saja tertidur dengan raut wajah mengkhawatirkan."ma-maafkan aku,a-aku hyung terburuk untukmu yang baik hati."

Seokjin mengulas senyum lega,kemudian menepuk bangga pundak kanan sahabatnya.

"Berjanjikah untuk berubah Jeon Yoongi,kau bukan lagi Min Suga.perbaikilah sifatmu dan mulailah menjaga adikmu,dia anak yang nekat dan sulit di kendalikan."

"Dan penuh misteri Kim-"Yoongi menjeda kalimatnya."a-ku mau berusaha mulai sekarang."

"Jungkook adikmu,dia tidak bodoh.hanya saja terlalu baik hati sampai sering di anggap remeh.kalau kau mengingkari janjimu tadi.berikan Jungkook padaku saja Yoon,aku akan menjaganya baik-baik."

Yoongi kembali dalam mode heran,hanya terdapat dirinya dan Seokjin pada ruang pengap sepetak yang lebih tepatnya kamar Jungkook.

"Aku tidak mengerti Jin-".Yoongi menghela nafas,kemudian membenarkan selimut sang adik yang sedikit menurun."orang tuaku membatasi jaraku,dengan Jungkook."

Seokjin menelan saliva sejenak menatap lekat wajah kumal yang kembali babak belur.kejutan sekali seumur hidupnya jika kumal yang secerah matahari pagi ternyata menyimpan beban tersendiri dengan berat sekali.

"Itu alasanya Yoon,kenapa bibi Yoona dan paman Dhaniel tidak memperhatikan anak ini sama sekali.dan hanya mengistimewekanmu."

"Apa aku harus mencari tahu sendiri Kim?".

.......

Sosok kumal itu menyandar pada bangku panjang taman mansion Jeon,antusias sekali ketika Jungkook bersebelahan dengan Yoongi sore ini.

Banyak sekali bunga yang entah namanya tertanam cantik dan ter-rawat pada halaman ini,pemanja netra sekali bukan.Jungkook berpikir untuk memetiknya namun bunga-bunga tersebut milik Yoona,bisa-bisa anak itu di jadikan pupuk seketika jika berani merusak.

"Jung,kau mau makan?".
Yoongi menatap sendu,satu jam lalu adiknya mengatakan sudah baik-baik saja dan ingin menghirup udara segar.Yoongi menurutinya.

"Eum,hyung sendiri bagaimana.lihat kau barusaja pulang sekolah dan langsung menemuiku,pasti lelah sekali kan.harusnya kau mandi dan beristirahat dulu."Yoongi geram di buatnya,bibir adiknya masih putih pucat.namun masih saja banyak bicara layaknya bayi ayam,ingin sekali ia mengigit anak itu.

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang