|11.|Start.

6.3K 677 75
                                    


Gerbang raksasa mansion keluarga jeon,menjulang tinggi dan tersemat beberapa pengawal berseragam serba hitam yang terlihat menyeramkan,
beberapa diantara mereka mengenakan kacamata gelap sehingga menkadikanya sedikit mirip saja dengan penculik anak-anak.

deritan sepeda perempuan tua berkarat masih setia di tuntun oleh sikumal,hari sudah sangat sore bahkan matahari telah pulang.
jungkook terpaksa berjalan kaki dengan jarak yang tidak dekat.

katakanlah nasib anak tersebut kurang baik,ban sikumal meletus dijalan ketika ia mengayuh sepeda hanya beberapa metet saja,mau tak mau Jungkook harus membawanya pulang.

"T-ttuan muda membawa apa?".Tanya salah seorang pengawal menatap tak percaya sang anak majikan yang tengah menurunkan tas jinjing dari sepeda berkarat.

Jungkook menoleh menyenderkan terlebih dahulu sepeda tua tersebut pada sisi gerbang,kemudian berlari kecil untuk menuju para pengawal mansion jeon yang tengah berdiri tegak.

"Paman,aku memiliki kentang rebus banyak,apa kalian mau?".Tawar anak itu,senyumnya mengembang menjadikan para pengawal kembali menatap tak percaya.

majikan kecilnya yang dulu dijaga sangat ketat,tumbuh menjadi laki-laki yang murah hati.

"Ya tuhan paman-paman ini kenapa menatapku seperti itu sih?".Si kumal terkekeh,berkacak pinggang beberapa detik,kemudian mengeluarkan rebusan-rebusan kentang.

"Tuan muda,tidak perlu! kami memiliki jatah makan sendiri disini,jika nyonya besar atau tuan besar tahu.kami akan terkena sidang."cegah salah seorang pengawal,lagi-lagi sikumal hanya terkekeh.

"Ha? sidang,jangan bercanda paman.kalian makanlah secara sembunyi-sembuyi,kumohon.karena kentang ini sangat banyak,aku tidak tega membuangnya mengingat bagaimana perjuanganku merebus kentang secara mati-matian."

para pengawal tersebut menelan saliva,mendengar penuturan terlihat sangat jujur dengan nada polos membuat mereka menjadi saling lempar tatap,tuan muda mereka.Jeon Jungkook,apakah ini dia.

"lalu,itu sepeda siapa tuan muda?".

"Sepedaku paman---"si kumal meliriki sepedanya yang tersana
dar.

"Apa?!".terkejutlah jajaran pengawal tersebut,sedikit terharu saja terhadap putra bungsu jeon."jangan bercanda."

"tt-uan muda? bahkan mobil tuan besar banyak yang tidak terpakai."

"oh,aku tidak tahu cara mengendarai mobil paman."

-E U P H O R I A-

Sore menjelma menjadi kelopak mata,gugusan sebilah cahaya antara jingga dan biru menjurus secara horizontal.denting menyaring rayuan musik teralun empuk dalam gendang telinga.

antara jendela berukuran besar mansion jeon,yoongi menatap penuh lembayung senja.tangan anak itu menari di atas tut's piano menghasilkan irama syahdu.

sesekali memejamkan netra karena si pemandu piano kalut dalam permainan sendiri,beberapa detik laki-laki berkulit putih pucat tersebut membulatkan mata.

"Astaga,Jungkook sedang apa kau disitu?".

Sikumal mendekat secepat kilat saat aank itu menyandar pada daun pintu, kemudian berlari menuju Yoongi yang tengah duduk manis dihadapan piano berwarna putih.

"Hyung,hyung.kau pandai sekali bermain piano."pujinya,kemudian beetepuk tangan lama."indah,sangat sangat indah."

Yoongi ber ekspresi datar."berhenti kumal,masuklah kedalam kamarmu."

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang