|35.| Mikrokosmos.

6.5K 751 131
                                    


Ellvendre melangkahkan kaki jenjangnya dengan tergesa,laki-laki itu sampai pada rumah besarnya tepat ketika matahari tenggelam belum penuh.semalam ia tidak pulang kerumah,mengingat banyaknya pekerjaan kian bertumpuk yang harus diselesaikan secepat mungkin.

Wajahnya terlihat lelah,dapat dinyatakan bagaimana kantung mata yang sedikit hitam namun masih nampak segar.sampai ia menyadari bahwa salah seorang pelayan menunduk sekilas ketika berpapadan dengan sang tuan besar.

Pelayan tersebut mendongkak ketika merasa dirinya terpenggil.

"Maaf tuan?"

"Apa Jungkook sudah pulang?"
Pelayan tersebut mengerinyitkan dahinya heran.kemudian menunduk dalam.menggeleng pelan.

"Bukankah tuan muda Jungkook sudah tidak berada disini lagi,tuan."

Ellvendre sontak mengusap wajahnya kasar.ia menghela nafas begitu panjang dan memijit pangkal hidung bangirnya,dia lelah.biasanya jika laki-laki itu barusaja pulang dari kantor pasti akan disambut manis dengan pelukan hangat anak bungsunya,menjadi kekuatan tersendiri bagi Ellvendre bagi hidupnya.

Dan tanpa ia sadari,kini Ellvendre berdiri persisi di depan pintu putranya yang sudah sekian hari tak berpenghuni,disitu pula ia mengusir kumal dengan kata-kata kasar.laki-laki tersebut menatap sendu,ingin sekali ia merukruti kesalahanya.membuang kumal seperti apa yang Jackson inginkan.

Nayatanya ia rindu.

"Jungkookie,Ayah membutuhkanmu.sangat."

.
.
.

Sedangkan di lain pihak,terdapat kegaduhan yang kacau.Siwon berlari cepar beriringan dengan suara decitan brankart yang tengah diddorong oleh beberapa perawat,salah satunya melakukan CPR beritme pada sosok mungil yang tengah berbaring tenang disitu.

Di belakang ada ketiga temanya,termasuk Daniel disitu.hanya para laki-laki yang merujuk kumal ke rumah sakit.namun tidak dengan Yoongi dan Yoona.anak beserta ibu tersebut turut serta dengan segala keterpaksaan dengan alasan keluarga Jeon merupakan pemilik Victory.dan disitu dapat disimpulkan bahwa kumal adalah salah satu tanggung jawab mereka meskipun hanya sedikit kemungkinan.

"Ya tuhan,anak itu."
Siwon mendudukan tubuhnya pada kursi yang terdapat pada ruang UGD."selamatkan dia."

Yoongi memilih membeku,melihat beberapa bercak darah milik kumal di bajunya membuat Yoona menhentuh bahu sang buah hati.

"Yoon,kita beli pakaian dulu.lihat,ini sangat kotor."
Yoongi menggeleng cepat,ia tidak perlu itu semua sekarang.pikiranya satu,kumal.apakah anak itu menjadi masuk rumah sakit hanya karena perkataan Yoongi tadi,ah tak jelas sekali.mana mungkin kan."sayang dengar mama."

"J-jungkook.." Gumamnya,ia menatap lekat pintu almunium yang tertutup rapat dan tidak ada celah sama sekali untuk melihat bagaimana kumal di tangani.Yoongi ingin tahu.

"Apa yang sebenarnya terjadi Yoon?" Minho tampak menatap Yoongi penasaran,anak itu memilih duduk di samping sang ayah lalu menjawab lirih.

"A-aku tidak tahu paman,yang jelas setelah kutemukan anak itu terkapar dan memuntahkan banyak darah di salah satu toilet.hanya itu." Yoongi menggigit bibir bawahnya,sedangkan Heechul tampak mengusap punggung anak itu berulang."sampai dia tidak bisa bernafas dengan baik."

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang