Not My Brother : 07

780 156 13
                                    

Mobil itu berhenti tepat di depan kediaman keluarga Kim. Dahyun keluar dari mobil yang di ketahui milik Seungwoo itu. Tak lama, Seungwoo pun ikut keluar dari mobil.
"Terimakasih oppa, sudah mau mengantar ku pulang, " ucap Dahyun.

Kini keduanya berdiri berhadapan.

"Tak masalah, lagi pula aku senang bisa mengajak mu jalan-jalan, lihat lah kau banyak pikiran, harusnya kau bersantai," ledek Seungwoo.

"Apa itu, harusnya oppa yang bersantai!" kesal Dahyun.

"Tidak, itu harusnya dirimu, lihatlah kerutan itu, kau sudah bertambah tua," goda Seungwoo.

Dahyun mendelik kesal pada Seungwoo.

"Mwo?! Yak! Itu harusnya oppa! Oppa sudah kepala tiga! Dan seharusnya sudah menikah! " kesal Dahyun.

Hening.

Dahyun lekas menutup mulutnya saat menyadari jika perkataannya tadi sudah kelewatan.

"Oppa mian-"

Hening untuk beberapa saat, Dahyun hanya bisa menutup matanya. Ia tak sanggup untuk menatap Seungwoo karena salah bicara tadi.

Tak seharusnya dirinya mencampuri urusan pribadi orang lain.

"Bagaimana jika kita menikah? " tanya Seungwoo.

Dahyun membuka matanya kemudian menatap Seungwoo.

"A-apa? Oppa bercanda?! "

Dahyun kaget bukan main saat itu juga. Bagaimana bisa Seungwoo memintanya menikah dengan sangat mudah.

Apa Seungwoo mencintainya? Atau perkataan Seungwoo hanyalah candaan biasa? Seperti saat Yohan mengaku jika anak itu menyukainya.

"Jangan bercanda oppa, aku tidak suka," ucap Dahyun setelah berpikir dengan jernih.

Menganggap jika perkataan Seungwoo tadi hanyalah candaan biasa.

Tidak mungkin Seungwoo mengajaknya untuk menikah.

"Siapa yang mengakatakan jika aku bercanda, aku sedang tidak bercanda. Sebenarnya inilah yang ingin aku katakan padamu, namun waktunya selalu tidak pas," ucap Seungwoo.

Dahyun menatap Seungwoo dalam, entahlah, Dahyun hanya mencoba untuk mencari kebohongan disana. Namun tidak, ia tidak menemukannya.

Seungwoo berkata jujur.

Seungwoo ingin menikahinya.

Tapi kenapa?!

Apa benar Seungwoo mencintainya hingga membuat lelaki itu ingin menikahinya.

Masih dalam pikirannya.

Dahyun merasa ada yang janggal. Ada hal aneh yang mengatakan jika ia tidak bisa menerimanya. Padahal Dahyun dengan sangat jelas menyukai Seungwoo, harusnya ia bahagia sekarang.

Lalu kenapa?

Yohan.

Ciuman itu yang membuat Dahyun merasa janggal.

"Aku sudah lama menyukai mu Dahyun-ah, tidak, aku mencintaimu, sudah sangat lama," ucap Seungwoo menyadarkan Dahyun.

Dahyun menatap Seungwoo. Tentu saja Dahyun merasa bahagia saat ini, rasa Cintanya terbalaskan.

Tapi.

"Oppa.. "

"Aku sudah lama ingin mengatakan ini, namun aku ragu kau tidak akan mau menerimanya,"

"Oppa aku... "

Perkataan Dahyun terhenti begitu saja. Kenapa begitu sulit mengatakan jika ia merasakan hal yang sama.

"Tidak perlu menjawabnya sekarang, kau bisa menjawabnya saat aku pulang dari tugas ku, " ucap Seungwoo dengan senyumannya.

"Tugas? Apa oppa akan pergi jauh? " tanya Dahyun.

"Ya, aku dipindahkan ke Jepang selama satu bulan, maka dari itu aku kira saat ini adalah saat yang tepat untuk aku menyampaikan perasaan ku padamu, aku tidak ingin menjalin hubungan seperti remaja, aku hanya ingin kau menjadi miliku, menjadi istriku, maka dari itu aku mengatakan semua ini padamu, karena aku takut, jika aku mengatakannya saat aku pulang nanti, maka semuanya akan terlambat, " jelas Seungwoo panjang lebar.

Mengharukan, tentu saja. Dahyun merasa jika hatinya bergetar, ada gejolak yang ingin mengatakan bahwa ia dengan senang hati mengiyakan ajakan Seungwoo untuk menikah. Lagi pula mereka berdua sudah sepantasnya untuk menikah di umur yang sudah tidak lagi muda ini.

Namun, lagi-lagi hatinya mengatakan tidak. Hatinya mengatakan jika ia tak perlu terburu-buru, karena masih ada yang jangal disana, di hatinya. Dahyun tahu itu, dan itu yang membuatnya tak bisa mengiyakan ajakan Seungwoo dengan cepat.

"Maafkan aku oppa, kurasa aku harus memikirkannya, lagipula aku harus membicarakan hal ini kepada orang tua ku, " ucap Dahyun berusaha memberikan penolakan yang tak menyakitkan untuk Seungwoo.

Tidak, ini bukan sebuah penolakan, hanya saja Dahyun butuh waktu untuk berpikir.

Setidaknya biarkan dirinya memastikan apa yang ada didalam hatinya.

Ciuman itu, ciuman yang membuat hatinya bimbang.

"Jangan khawatir, aku sudah membicarakan hal ini dengan orang tua mu, dan mereka setuju. Maaf jika aku lancang, namun aku pikir ini yang terbaik, " ucap Seungwoo.

Dahyun terdiam sesaat. Seungwoo benar-benar memikirkannya dengan matang. Menyusun semuanya bahkan tanpa sepengetahuannya.

"Baiklah, tapi aku perlu memikirkannya lagi oppa, tak apa-apa kan? " tanya Dahyun.

Seungwoo terdiam sebentar kemudian mengangguk pelan.

"Tentu saja, aku tak ingin memaksa mu, " balas Seungwoo.

Dahyun menatap Seungwoo yang tersenyum miris, seolah-olah perkataannya tadi telah menyakiti Seungwoo.

"Aku juga menyukai oppa... Untuk waktu yang lama, "

Spontan, perkataan itu keluar begitu saja tanpa Dahyun sadari. Ekspresi Seungwoo yang membuat Dahyun mengakatannya. Mengakui bahwa dirinya menyukai lelaki tampan itu.

Saat tersadar, Dahyun segera menutup wajahnya. Malu karena sudah mengatakan hal spontan itu.

Suara tawa milik Seungwoo terdengar saat itu juga, Dahyun semakin malu di buatnya.

"Senang mendengarnya, "

Seungwoo mengatakan hal itu sembari mengelus Puncak kepala Dahyun, kemudian mendekat. Dahyun kembali berdebar. Dalam jarak sedekat ini mata keduanya bertemu.

Dahyun pikir, Seungwoo akan melakukan seperti yang Yohan lakukan padanya, namun tidak, Seungwoo tersenyum manis tepat di depan wajahnya. Setelahnya Seungwoo mencium pelan kening Dahyun.

Lama dan begitu menenangkan.

Skinship pertama mereka yang begitu mendebarkan.

Aroma semerbak khas milik Seungwoo semakin membuat Dahyun berdebar.

Sudah jelas jika Dahyun mencintai Seungwoo.

Namun kenapa hatinya mempertimbangkan Yohan.

Nama yang selalu muncul di saat ia bersama Seungwoo.

'Tuhan, apa yang sebenarnya aku ragukan? '






-TBC-

Mau ngetamatin SS ini secepat mungkin hehe, biar bisa lanjut ceritaku yang lainnya😂

Btw jangan lupa Vomment !😍

Jangan lupa juga buat streaming mv twice ya! 😭

Klik

[4] Not My Brother ⇨ KIM YOHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang