Not My Brother : 11

625 111 8
                                    

Yohan masuk kedalam rumahnya dengan hati yang berbunga-bunga. Bagaimana tidak, cintanya di terima. Bahan kini mereka sudah mulai berkencan.

Senyuman tak luntur dari wajah tampan milik Yohan. Bahagia? Tentu saja. Hal ini bahkan rasanya seperti mimpi untuk seorang Han Yohan.

Yohan berjalan ke arah kamarnya, berniat untuk beristirahat agar mendapatkan tubuh yang lebih segar di keesokan harinya.

"Yohan, "

Yohan yang semula memegang gagang  pintu kamarnya pun terhenti. Ia berbalik menatap ke sumber suara.

"Ada apa eomma? " tanya Yohan pada ibunya.

Nyonya Han tersenyum kecil, ia mengajak Yohan untuk berbicara. Yohan hanya menurut saja, ia pun mengikuti ibunya, hingga mereka berada di ruang tengah.

Yohan yang tadinya berjalan santai kini tampaknya baru menyadari dengan situasi, ia baru bisa membacanya.

Suasana yang hening dengan aura serius yang keluar pun bisa Yohan rasakan. Terlebih lagi saat Yohan melihat ayahnya yang sudah duduk di salah satu sofa.

Yohan berhenti. Menatap ibunya yang kini duduk di sisi ayahnya.

"Duduk lah nak, " ucap nyonya Han.

Yohan pun tanpa memprotes mulai duduk di hadapan kedua orang tuanya.

"Ada apa? " tanya Yohan.

Nyonya Han dan Tuan Han saling berpandangan, kemudian Nyonya Han mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Eomma dan appa ingin kau mengikuti ini, " ucap Nyonya Han.

Yohan melirik ke selembar kertas yang di keluarkan oleh ibunya.

"Apa ini? "

"Sebuah perjalanan bisnis nak, ibu ingin kau membantu ayah dalam bisnisnya, kau tahu, mengantikan ayah sebagai direktur," jelas Nyonya Han.

Yohan mengerutkan keningnya.

"Kenapa aku? Kenapa bukan hyung? Hyung lebih pantas untuk menggantikan posisi ayah, " ucap Yohan.

Benar, Han Yohan, Sama sekali tidak memiliki minat sedikitpun pada dunia bisnis seperti ayahnya. Ia dan Seungwoo memiliki pemikiran yang sama, keduanya tidak ingin melanjutkan jalan mereka dalam dunia bisnis yang menurut mereka terlalu banyak drama yang tentunya akan sangat merepotkan. Lagi pula Yohan memiliki masa depannya sendiri, ia memiliki cita-citanya sendiri, sama seperti Seungwoo yang bercita-cita menjadi seorang pengacara terkenal.

"Yohan, Seungwoo sudah memiliki kehidupannya sendiri, lagi pula ia membanggakan kami dengan prestasinya, itu tidak masalah selama kau bisa mengantikan posisi kakak mu, " ucap sang ayah tanpa memikirkan perasaannya.

Menyakitkan, entahlah, Yohan merasa jika semua yang di lakukan orang tuanya hanyalah demi kakaknya, mereka selalu memikirkan dan mempertimbangkan semuanya jika berhubungan dengan Seungwoo, tapi dia tidak. Bahkan dengan berbagai macam paksaan.

"Aku tidak mau, aku juga memiliki kehidupan ku sendiri, aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan, kenapa aku harus mengikuti jalan kalian?!" marah Yohan.

"Yohan! " sang ibu mengingatkan untuk bersikap sopan pada ayahnya.

Yohan tertawa miris.

"Kenapa selalu Hyung yang kalian perhatikan? Kenapa bukan aku?! Kenapa aku harus menanggung beban dan melepaskan apa yang aku inginkan?!" teriak Yohan.

Setelah mengatakan hal itu Yohan pergi dari hadapan kedua orang tuanya, ia meninggalkan rumahnya begitu saja. Tak ingin berada di sana dalam keadaan pikirannya yang kacau dengan rasa kecewa yang besar.

[4] Not My Brother ⇨ KIM YOHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang