8 bulan kemudian.......
Kini persahabatan Syasa dkk sangat membaik tidak sampai renggang seperti Glean dkk juga semakin membaik dan tanpa ada gangguan sama sekali. Diana sudah menemukan Papa kandungnya mereka menerima Diana istri dan anak Papa kandung Diana menerima Diana dan memperlakukan Diana seperti anak mereka
Keluarga Adlan kini sangat kecewa sama Indri karena telah mengetahui kalau Diana bukan anak kandung nya melainkan anak pria lain yang ia jaga selama ini dengan baik
Diana dia satu rumah dengan keluarga barunya yang berlimpah kasih sayang tersebut Diana sangat suka sekali. Vera dan Indri yang masih seperti bisa menghamburkan uang selalu membuat keluarga Adlan tak habis pikir
Adlan pernah berfikir kalau Vera juga bukan anaknya sama sekali, Adlan mencoba untuk tes DNA dan menunggu hasilnya keluar mereka sungguh menyesal karena mengusir Viona dari rumah mereka dan ingat penyesalan di akhir bukan diawal
Hubungan Syasa dkk dan Glean dkk semakin berseri - seri. Mereka yang akan selalu bersama - sama dan hubungan Syasa dengan kekuarga barunya juga baik meskipun lewat telpon saja dia berbicara bukan langsung
Syasa dkk juga sempat gencar bertengkar sama Vera dkk yang berebut kekuasan dan Glean dkk itu. Mereka sempat bertengkar tetapi kembali baikan lagi bersama - sama. Mereka tetap akan bersama - sama mungkin
Seperti sekarang kini disekolah alias dikantin gempar dengan ucapan Syasa dkk dan Vera dkk tersebut yang membuat seisi kantin menatapnya dengan gimana gitzu author juga gak tahu tempe
" LO EMANG BITCH " ujar Vera ke Syasa yang kini memendam amarahnya
" heh ngaca bro, apa lo gak pernah ngaca? Apa lo gak punya kaca dirumah? Kan yang bitch itukan elo sama nyokap elo heh " ujar Syasa dengan tersenyum mengejek
" ELO " Vera yang siap akan melayang kan tamparan tersebut dipegang oleh Yulia
" jangan pernah sakitin dia " tekan Yulia dan ini lah arti persahabatan wkwkwkwk
" cabut " ujar Vera ke dayang - dayang nya tersebut
" songong lo " racau Alfi ke Vera dkk yang berjalan menjauh dari kantin
" udah gays jangan dipikirin " ujar Syasa kepada mereka yang kini menganggukan kepalanya
" gak guna juga mikirin dia " ujar Mega
Kini bel masuk terdengar dan mereka semua kini masuk kedalam kelas masing - masing lalu belajar dengan guru mereka yang mengajar mata pelajaran apa yang mereka akan pelajari adeh pusing deh😑
Dikelas Syasa dkk terdapat murid baru empat dia cewek semua gak ada yang cowok apalagi cowek apalagi bencong gak ada anak baru hanya cewek saja ingat cewek saja yang ada
" baiklah semua kenalkan kalian semua akan mendapatkan teman baru " ujar guru yang menganter murid baru tersebut
" kenalkan gue Dessy "
" kalau gue Angel "
" gue Reva "
" gue Sonya "
" pindahan dari Bandung " ujar Sonya kemudian kisruh
" baiklah kalian bisa duduk dibangku kalian " ucap guru kemudian free class sampek pulang
" gue curiga sama mereka berempat " ujar Mega dengan perasaan yang tak enak
" perasaan gue gak enak " ujar Yulia dengan memegang dadanya tersebut
" gak mungkin " ujar Alfi dengan menyebut mereka hanya bergurau saja
" halusi nasi " gumam Syasa
Kini pulang sekolah mereka pun bergegas kedalam parkiran untuk mengambil kendaraan mereka semua masing - masing. Didalam parkiran Glean memakai motornya dan yang lain juga seperti Glean
" ayo " ujar Glean ke Syasa kemudian datanglah setan tak diundang tersebut
" Glean aku bareng ya " ujar Dessy yang genit ke Glean sementara Syasa menatapnya dengan pandangan tak suka
" lo apa gak lihat Glean pulang sama gue? " tanya Syasa dengan tajam
" kan elo bisa entar saja " ujar Dessy dengan senyum sulit diartikan
" yaudah aku nganter Dessy dulu " ujar Glean ke Syasa yang tak mengertu jalan pikiran Glean
" kamu mau dia dari aku? " ucap Syasa tak percaya seperti iklan konidin saja adeh
" kan gue udah bilang lo entar saja " ujar Dessy sambil mengambil helm ditangan Syasa dengan senyuman mengejek
" tega lo " ujar Syasa ke Glean kemudian pergi dari sana
" anjing lo, asu, jangkrik " umpat Syasa menamai nama - nama hewan tersebut
" wah gak bisa dibiarin dugaan gue bener " ujar Yulia yang sama nasibnya ditinggal
" mereka ada hubungan apa ha " emosi Mega yang tak tertahankan
" kita yang pacarnya malah dia dekat dengan cewek lain " ucap Alfi tak percaya sama sekali
" cabut " ujar Syasa kemudian menelpon supir sang mama untuk menjemputnya disekolah
Kini Syasa tiba dirumah dengan keadaan yang sangat kesal sekali. Sungguh kesal bagaimana tidak dia pergi dengan cewek lain selain pacarnya itu cewek mana yang gak akan sakit dan asal usul tuh cewek gak jelas sekali
" cari identitas tentang anak baru empat tadi " ucap Syasa dengan penekanan
" gue benci lo " racau nya karena cinta njer sakit hati
" MAMA " panggil Syasa ke sang Mama yang tak kunjung datang malah Bi Inem yang datang
" Mama kemana bi? " tanya Syasa
" nyonya lagi ke Brazil mau bertemu dengan tuan Mondy sama anaknya mau kesini " ujar Bi Inem membuat Syasa kaget
" loh - loh " ucapnya kaget sekali dan pikiran tentang Glean dan cewek lain udah hilang kini tinggal banyak teka - teki didalam pikirannya tersebut
Keluarga baru gue mau datang kok gue gak tau ya batin Syasa
" yaudah Bi terimakasih " ujar Syasa kemudian masuk kedalam kamar dan mendapatkan telpon dari sohibnya tersebut
" woy lo harus lihat ini " ujar Yulia dengan menyorot gambar dibelakang dia
" gila pacar lo dinner sama cewek lain " ucap Alfi yang kini Video Call an ditempat yang berbeda
" woy dibelakang Alfi lihat loh " pekik Mega kaget
" gile belakanh lo juga meg " ujar Yulia
" anjing dah tuh mereka " umpat Syasa
" gue gak mau tau yang penting gue mau mereka bilang sendiri ke kita " ucap Syasa lagi
" kalau mereka minta putus? " tanya Alfi
" putusin saja lagian laki - laki masih banyak " ujar Syasa dengan antusias
" kita gak boleh lemah kita, masa angle dark lemah gegara lelaki kan gak asyik " ucap Yulia yang disetujui sohibnya
" gue suka kata lo " ujar Syasa dengan yang lain juga
Telpon pun mati dan Syasa merebahkan dirinya diatas kasur
" owh ternyata itu " gumam Syasa sambil membaca e-mail dari anak buah sang mama tersebut yang mengirim informasi tentang mereka
" gue yakin sekolah akan gempar " gerutu Syasa
" aaaaaaa goblok kenapa gue bisa suka sama dia " pekik Syasa keras
" aaa pokoknya gue gak mau terlihat lemah, dan kata - kata lo itu blushit Glean " racau Syasa sambil mengacak - acak rambutnya
" ini nih yang gue gak suka gila karena cinta " ujar Syasa yang sekarang terjebak dengan cinta
" aaaaaa fuck " umpat Syasa kemudian terlelap tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
SyasaGlean (END)
Teen FictionDisini senep Disana mules Dimana - mana lihat muka lo mules dan senep Disini pelit Disana medit Dimana - mana elo mesti medit Lalalalalalalalalalalalala Lalalalalalalalalala Lalalalalalalalalalalalala Lalalalalalalalalala Pelangi - pelangi alangkah...