2 minggu kemudian......
Kini mereka semua sudah berubah yang dulunya masih SMK sekarang sudah kerja semua. Mereka kini sudah menjadi orang sukses semuanya. Mereka semua kini mengambil jalan mereka masing - masing
Mereka semua juga tak lupa untuk absen didalam rumah sakit menjenguk sohib tercinta mereka itu. Glean yang kini mengendalikan perusahaan sang papa Ridwan dengan muka dingin, datar, dan kejam sekali
Semenjak kejadian tersebut Glean menyibukan diri dikantor tetapi kalau ada waktu dia absen kerumah sakit menjenguk seseorang yang amat dia rindukan dan dia sayangi selalu sampai sekarang
Sohib mereka berdua telah meneruskan kejenjang yang lebih tinggi tersebut. Kini mereka telah mempunyai keluarga sendiri yang menjadi tanggung jawab mereka itu
" kapan kau akan sadar Sya gue kangen " gumam lirih Glean memandang bingkai foto seorang cewek dengan senyuman manisnya tersebut
" gue kangen jangan lama - lama tidur " lanjut nya sambil mengelus bingkai foto tersebut
" handle semua pekerja " perintah Glean dengan dingin ke asisten dan sekertarisnya itu
" baik pak " jawab mereka berdua
Glean kini mengendarai mobilnya melewati jalan raya yang sangat lumayan padat seperti biasanya. Kini mobil tersebut berhenti dirumah sakit dimana kenangan tersebut masih berputar
Kenangan yang ia menggendong dia yang tertembak dan amat sangat frustasi seperti saat ini dia sangat jarang menjaga dirinya sekali meskipun ia tambah tampan gays
Ia pun berjalan dengan gagah masuk kedalam rumah sakit tak peduli dengan tatapan memuja mereka terhadapnya itu bagi dia, dia harus ketemu dan harus bersama seseorang yang ia rindukan dan cintai tersebut
Kini diruang VIP tersebut dia membuka pintu kamar itu dan terlihat diatas ranjang tersebut seorang perempuan yang kulitnya tak sepucat dulu dan luka - lukanya pun sudah sembuh
Dia sangat cantik kalau sedang tidur mungkin. Alat - alat yang ada ditubuhnya seperti biasa membuat dia kehabisan kata - kata itu melihat seseorang yang amat ia sayangi dan cintai kini terbaring lemah tak berdaya diatas brankar rumah sakit
Glean pun mengelus kepala dia dengan lembut dan juga pelan tak lupa juga Glean duduk dikursi tersebut sambil berbicara kepadanya walau pun dia tahu tempe kalau tak ada yang merespon sekali ucapan dia itu
" kamu kapan bangun, aku sendirian tau gak? Aku rindu kamu yang cerewet, aku rindu semuanya dari kamu " ucap nya sambil memegang tangan dia yang tak diinfus dengan kedua tangannya
" aku kangen kamu yang selalu bersama dengan ku. Maaf atas segala perilaku ku terhadapmu yang kurang nyaman selama ini. Aku mohon jangan ada kata PUTUS dari kita, aku gak suka kamu bilanh begitu rasanya sakit disini kalau kamu bilang begitu " ucapnya racau sambil menekan kata PUTUS
" kamu kuat menghadapi semuanya masa anak brandal gak kuat menghadapi masa ini, ayo tunjukan kepada semuanya kalau kamu bisa dan kuat menjalani ini semua. Aku kangen kamu, aku masih sayang padamu tolong bangun lah " cerocosnya hanya angin AC yang lewat menjawab ucapannya tersebut
" kau ingat pas kita liburan bersama - sama. Disitu aku senang melihat kamu tertawa bahagia seperti tak ada beban sama sekali didirmu. Apalagi kalau kamu kumpul sama sahabat kamu dan yang lain kamu membikin mereka tertawa padahal kamu juga butuh dukungan
Ucapanku dulu yang pernah aku ucapkan aku memang salah dan aku tau aku bodoh. Aku salah dengan semua yang aku lakukan terhadapmu terserah kamu mau hajar aku atau mau pukul aku terserah kamu yang terpenting aku bisa melihatmu kembali tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
SyasaGlean (END)
Teen FictionDisini senep Disana mules Dimana - mana lihat muka lo mules dan senep Disini pelit Disana medit Dimana - mana elo mesti medit Lalalalalalalalalalalalala Lalalalalalalalalala Lalalalalalalalalalalalala Lalalalalalalalalala Pelangi - pelangi alangkah...