Jambret ♡ 4

394 58 15
                                    


Kalo suka, Vote dan koment.
Kalo gak suka, atau mau kasih kritik saran, monggo.

Trimakasih. ☆☆☆

Nathan mengajak There kesebuah Rumah makan yang terletak dipinggir jalan, tak jauh dari tempat mereka bertemu.

"Loe ngapain sih jadi jambret.??" Tanya Nathan, sembari menunggu pesanan.

"..."

"Hei, gue nanya ke loe. Loe bisa ngomong gak sih.?"

Lagi2 There hanya diam dengan memanyunkan bibirnya, membuat Nathan berdecak kesal.

Akhirnya pesanan mereka tiba juga, Nathan berterimakasih sebelum sang pemilik kembali kedapur. Mereka mulai menyantap pesanan tersebut, dan Nathan melanjutkan pertanyaannya.

"Siapa nama loe.?!" Dingin Nathan.

"There."

"Ooh.. gue Nathan. Dimana loe tinggal.?"

"Loe mau ngapain, nanya rumah gue.?"

"Yaelaahh, sensi banget. Ntar gue anterin loe pulang, sekalian gue ambil dompet gue.."

"Loe gak bakal laporin gue kepolisi kan.?"

"Takut banget loe. Kalo takut kenapa mesti jadi jambret.?"

"Gue.... gue terpaksa."

Dengan wajah sedih, There menundukkan kepalanya. Namun Nathan menepuk bahunya pelan dan menghiburnya.

"Udah.. santai aja. Gue gak bakal laporin selama loe kembaliin dompet gue dan mau ganti profesi loe. Lanjutin makannya.!" Titah Nathan.

"Urusan dompet pasti gue balikin, tapi kalo kerjaan gue gak bisa."

Nathan mengernyitkan kening bingung.

"Kenapa.??"

"Gue mana mungkin cerita kedia. Belum tentu dia orang baik kan, mending gak usah cerita deh."

"Hei, bengong aja loe.!?"

There tersentak kaget karena teguran dari Nathan hanya menatap Nathan.

"Gue nanya kenapa gak bisa ganti kerjaan..? DiJakarta banyak kerjaan yang bisa loe ambil sesuai kemampuan loe."

"..."

"Serah loe deh." Ujar Nathan yang mulai jengah dengan respon diam There.

"Yang jelas, loe harus fikirin baik2 kalo yang loe lakuin selama ini ngerugiin banyak orang."

"Tapi gue gak ngambil semuanya koq. Gue cuma ambil sebagian, trus gue balikin lagi. Bahkan gue gak ngambil kartu identitas mereka kayak apa yang gue alami." Cerocos There.

Dengan segera ia menutup mulutnya, saat sadar dengan apa yang ia ucapkan.

"Sebagian ataupun gak sama aja. Loe ngrampas haq orang, jerih payah orang. Dan... Maksud loe ngomong kayak gue itu apa.?"

"Gak.. bukan apa2. Nih gue udahan makannya." Ujar There buru2, agar tidak terpojok dengan pertanyaan cowok dihadapannya.

"Loh, itu kan belum habis.. Baru setengah porsi, main tinggal aja. Gak ngehargain yang masak loe." Omel Nathan.

"Bukan gitu. Gue udah kenyang, beneran deh." Bantah There dengan membentuk jari piss, dan mengedipkan matanya.

"Gue gak mau tau. Habisin gak.?! Tadi loe keliatan laper banget, masak setengah porsi udah kenyang.??"

"Haduuhh gue kan gak mau lama2, ntar pasti dia banyak nanya ini itu lagi."

"There... jangan diem aja, ayo abisin.!"

Jambret Cinta ♡ 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang