Ini dia aku kasih pemerannya, biar enak bayanginnya Oke.
Vote dulu laahhh
Koment mana komentarr woyyy...
Potret Fahry
Lah mana.???
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya ketemu ^^ Lupa nama aslinya siapa ya.?
Happy Reading^^
"Loe keterlalun banget Ry.! Gue kira dengan gue kasih jarak antara loe sama There loe bakal ngerti apa maksud gue. Ternyata loe tuh kayak anak kecil yang gak tau sikon." Fahry mengernyit kening dengan pernyataan Rian.
Jadi selama ini Rian memang tidak pernah ada niat untuk membantunya.??
"Maksud loe apa Yan.?? Jadi selama ini loe sengaja gak bantuin gue buat deketin There.? Tapi kenapa.?? Apa loe suka sama dia Yan.?" Rian kembali melempar tatapan tajam pada Fahry.
"Jaga bicara loe, bro. Gue gak pernah berfiktr buat suka sama cewek seusia dia. Loe lupa atau gimana sih.??" Rian menegaskan.
Seketika Fahrypun bungkam, ia menyesali ucapannya yang menyinggung perasaan Rian. Fahry sangat tau seperti apa sahabatnya itu. Ia bisa memahami kata2 yang baru saja Rian lontarkan dibanding orang lain yang mendengarnya.
Pada umumnya, orang beranggapan 'apa salahnya jika menyukai orang yang lebih muda dari kita.?'. Tapi itu sesuatu yang paling anti bagi seorang Rian, dan hal itu pasti ada alasannya. Alasan yang hanya diketahui mereka berdua.
Fahry dan Rian masih berada didalam Caffe yang sudah tutup. Keduanya duduk disalah satu meja yang ada disana. Setelah cukup lama keduanya dalam keheningan, Rian kembali bicara.
"Gue cuma kasih pengertian ke loe biar gak terlalu deketin dia. Karena There udah suka sama orang lain." Fahry melongo setelah mendapat fakta tentang There.
"Loe serius Yan.??"
"Buat apa gue bohong." Fahry berfikir untuk kembali bertanya.
