[9] 21+

10K 300 4
                                    

Note : 21+ kalau mau skip gapapa.

•••

Suasananya sangat nyaman, baru hari ini Ten bisa melihat ke sekeliling halaman rumah besar yang di huninya itu.

Rumah ini di kelilingi pohon-pohon pinus yang sangat asri da nyaman, udara di balkon sangat sejuk jadi ia memutuskan untuk duduk sebentar disana.

"Kau bilang ingin istirahat, mengapa malah duduk disini, Ten?"

"Kamjagiya!" Pria mungil itu berjengit kaget mendengar ucapan Pemuda Jung itu

"Emh, aku hanya ingin melihat ke sekeliling rumah ini, Hyung." Jawabnya sambil mengelus dadanya

"Kau belum pernah melihat sekeliling rumah ini, Ten?" Tanya Jaehyun seakan tidak percaya dengan kata-kata yang Ten ucapkan barusan, sedangkan ibunya bilang kalau dia bekerja dirumah ini sudah hampir dua minggu lamanya.

"Belum Hyung, aku sangat ingin tapi tidak ada waktu.. Untuk istirahat pun sulit.." Jawabnya dengan suara lemah

"Apa Taeyong Hyung memperlakukan mu dengan baik, Ten?" Pertanyaan itu seakan menjadi lampu hijau untuknya, ia sangat ingin menceritakan semua hal yang ia alami tapi dirinya terlalu takut jika hal itu akan menambah masalah. Pria mungil itu takut jiia Jaehyun sama seperti Taeyong, kasar dan tak punya hati karena mereka bersaudara. Dan seketika ia mengurungkan niatnya untuk bercerita kepada Jaehyun.

"Taeyong Hyung baik kok, Jaehyun Hyung." -Itu bohong, itu tidak benar sama sekali.

Dan Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya, ia mudah percaya dengan apa yang Ten katakan. Padahal jelas-jelas di mata si mungil tersirat ketakutan, tapi Jaehyun malah mengira jika Ten menyukai hyungnya sendiri.

"Sedang apa kalian?" Seketika Ten dan Jaehyun menoleh ke arah suara, disana manusia tanpa hati berdiri dengan kokohnya.

"Hyung sejak kapan datang?" Tanya Jaehyun kepada hyungnya yang melihat ke arah Ten, sedangkan Ten hanya menundukkan kepalanya.

Jaehyun tidak mengerti arti tatapan yang hyungnya berikan kepada Ten,

"Barusan Jae, hyung tadi mampir ke apotek dulu membeli obat untuk Ten." Jelasnya masih menatap lekat kearah Ten

Jaehyun hanya diam tak melanjutkan percakapan itu,

"Ten ikut aku." Ucap Taeyong sambil menarik pergelangan Ten sedikit kasar

"Mau apa, H-Hyung?" Jujur saja Ten sangat takut karena tatapan itu sangat mengerikan

Taeyong tak menjawabnya, ia malah melirik Jaehyun dan berpamitan

"Maaf Jae, sepertinya obrolan kalian di tunda dulu," Ucapnya sambil menepuk pelan pundak sang adik

Jaehyun enggan menoleh kearah Taeyong, Taeyong menarik Ten untuk mengiringi jalannya sampai sampai ia terseok karena tarikan kasar itu hingga berada dalam kamarnya.

Setelahnya Taeyong menarik Ten menuju tempat tidur dan menghempaskannya disana,

"Apa yang kau bicarakan dengan Jaehyun?!" Taeyong murka, ia sangat marah melihat ketika pria mungil itu berbicara dengan adiknya.

Ten mulai ketakutan melihat tatapan mata yang Taeyong berikan, ditambah kilatan kemarahan dari kata-kata yang terlontar dari mulutnya meski tidak nyaring tapi ia tau kalau Pemuda Lee itu sangatlah marah.

"T-tidak hyung.. A-aku tidak membicarakan a-apa pun dengan Jaehyun H-Hyung.." Jawabnya dengan suara bergetar, ia berusaha menjauhi Taeyong. Tetapi ia malah naik keatas tempat tidur dan mmendekatnya,

[END] Save Me || TaeTen & JaeTen .ver✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang