[18]

2.4K 186 2
                                    

Ten POV

Aku mencoba membuka mata. Cahaya penerangan ruangan itu menyilaukan. Meski pusing di kepalaku sangat menyiksa, dengan perlahan mataku menyapu sekeliling ruangan bercat putih ini.

Tempat yang sangat asing bagiku. Sampai mataku melihat seseorang yang duduk di sampingku sambil tertidur. Orang yang sangat ku kenal, dia yang menjadi motivasiku untuk bertahan sampai kini. Jaehyun Hyung tidur berbantalkan kasur di mana aku berbaring saat ini.

Tanganku digenggam olehnya. Tak lama, tubuh Jaehyun Hyung menggeliat karena tanganku yang digenggam olehnya tidak sengaja ku gerakkan barusan karena reaksiku baru sadar dari pingsanku.

Jaehyun POV

Aku membuka mataku karena merasakan tangan yang kugenggam dari tadi kini bergerak. Aku bergegas menegakkan dudukku.

"Ten, kau sudah sadar? bagaimana perasaanmu?" Tanyaku pada Ten yang masih bingung dengan ruangan ini.

"Aku ada di mana Hyung?" Lirihnya bertanya padaku.

Sambil Ten meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya karena obat biusnya sudah tidak bekerja.

"Kau di rumah sakit Ten.."

"Aku k-kenapa, Hyung?"

"Jangan banyak bertanya Ten... lebih baik kau istirahat." Jelasku dan menekan tombol hijau di samping meja ruangan itu. Tidak lama, seorang petugas ruangan yang kupanggil tadi masuk ke ruangan ini.

Normal POV

Perawat itu seorang laki-laki bertubuh tinggi, usianya sekitar 30 tahun.

"Siang semua.. Annyeong Jaehyun dan Ten.." kata pria itu menyapa pada Ten dan Jaehyun.

Jaehyun tersenyum dan sedikit bingung kenapa dia bisa tau namanya. Ia menatap bingung tapi pria itu malah tersenyum.

"Oh ya.. Kenalkan, namaku Bim. Aku ditugaskan Dokter Hans untuk memeriksa Ten siang ini, Jaehyun." Jelasnya.

Dokter Bim berjalan mendekati ranjang di mana Ten berbaring dan memeriksa keadaannya dengan seksama.

"Ada yang kau keluhkan Ten? Bilang saja.. Biar saya periksa." Tanya Dokter Bim pada Ten.

"Kepalaku sedikit pusing Dokter dan perutku ngilu." Lirih Ten pelan.

"Ini reaksi wajar, karena obat biusmu sudah tidak bekerja lagi jadi rasa sakit di tubuhmu akan sangat terasa.."

"..."

Ten tidak menjawab. Ia hanya melihat apa yang dilakukan Dokter Bim. Menyuntikkan sesuatu pada botol infus dan melepaskan alat bantu pernafasan darinya karena memang saat ini, Ten tidak lagi memerlukannya.

"Oh ya.. Kau belum bisa mengkonsumsi apapun sebelum kau buang angin ya Ten.." Kata Dokter Bim mengingatkan. Ten menganggukkan kepalanya singkat.

Tapi Jaehyun masih menatap bingung pada Dokter Bim dan Dokter Bim malah tersenyum melihat ke arah Jaehyun.

Setelah menyuntikkan obat itu, Dokter Bim melirik ke arah Jaehyun yang dari tadi memperhatikan pekerjaannya melihat dan memeriksa kondisi Ten.

"Saat Ten di ruang IGD, aku ada di sana Jaehyun. Jadi saat Ten sadar dari pingsannya dan ia memanggil namamu, dari sanalah aku tau namamu. Saat kau membawanya ke rumah sakit ini dengan raut sangat panik ditambah tangisanmu di luar ruang operasi itu sangat memilukan." Kata Dokter Bim menjelaskan.
Tapi Jaehyun hanya diam dan menoleh ke arah Ten yang menatap penuh arti padanya.

"Oh ya Jaehyun, kalau ada apa-apa, panggil saja kami dengan menekan tombol seperti tadi. Setelah Ten buang angin, kau beri tau kami ya.. Agar makan siang Ten segera diantar kemari." Kata Dokter Bim lagi mengingatkan Jaehyun.

[END] Save Me || TaeTen & JaeTen .ver✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang