[3]

8.1K 374 15
                                    

Warning: 21+

•••

TEN merasa lega karena mungkin ini sudah berakhir, pikirnya. Tapi ternyata tidak, Taeyong kembali mencengkeram dan menarik rambutnya ke belakang.

"Akhhhh!" Pekik Ten tertahan karena cengkraman itu sangat menyakitkan. Taeyong menariknya sampai ia berdiri sejajar membelakangi Pria Lee tersebut.

"Apalagi yang kau inginkan?" Tanya Ten lirih di sela ringisan sakit di wajahnya.

"Permainan kita belum selesai sayang, tubuhmu yang nikmat ini harus memuaskan ku terlebih dahulu!" Jawab Taeyong dengan seringaian mengerikannya, ia lalu menyeret tubuh Ten yang lemas tak berdaya menuju sebuah kasur yang tampak lusuh. Taeyong menghempaskan tubuh mungil Ten di atasnya.

"Kumohon hentikan ini.." Ten mencoba memohon agar Taeyong tak melakukannya lagi, tapi tidak dengan pria brengsek itu. Tidak ada belas kasihan sama sekali dari wajahnya, yang Ten lihat hanyalah seringai bengis di sana.

Tubuh Ten terbaring tak berdaya, tenaganya pun sudah habis terkuras untuk memberontak menahan sakit karena perbuatan Taeyong yang tak manusiawi.

Pertahanan Ten kembali runtuh saat Taeyong kembali menindih tubuhnya dan melumat bibirnya dengan kasar. Ten mencoba memalingkan wajah agar bibir Taeyong terlepas dari tautan bibirnya. Tapi dengan keras Taeyong mencengkeram rahangnya hingga ia tak bisa berbuat apa apa, pria mungil itu merasakan bibir Taeyong menghisap, melumat, menggigit kasar bibirnya dan lidahnya merangsak masuk menyapu seluruh mulut Ten, hingga dirinya kesulitan bernapas.

"Nghhhhhh.." Lenguhan tersenggal dari pria mungil itu, dirinya kekurangan pasukan udara! Tangan kasar milik Taeyong kembali menggerayangi tubuhnya karena di posisi ini pria kejam itu lebih leluasa menjamah seluruh tubuh milik Ten.

Sebisa mungkin Ten menggeliat hebat berusaha keras agar tautan bibir Taeyong terlepas meski tangannya masih terikat, demi Tuhan ia butuh pasokan oksigen!

*dug

"Ugh!!" Suara rintihan keluar dari bibir Taeyong saat pria mungil itu sukses melayangkan tendangan lutut kanannya yang telak mengenai perut kanan Taeyong.

Seketika tautan antara mereka terlepas karena Taeyong sibuk memegangi perutnya yang terasa sakit karena ulah Ten barusan, pria itu terjatuh di samping tubuhnya.

Tetapi itu tak berlangsung lama, pria itu kembali bangkit dengan wajah amarahnya. Seulas senyum iblis kembali terlihat, ia menatap wajah cantik Ten yang sedang ketakutan melihatnya.

"Fuck! Kau ingin bermain kasar dengan ku huh?! Baik kita akan mulai permainan kasar ini!" Bentak Taeyong, ia sangat marah karena ulahnya barusan. Taeyong naik ke atas tubuh Ten yang mulai bergetar hebat melihat raut wajah yang ditunjukkan pria itu.

Dirinta hanya pasrah ketika pria itu mulai menindih tubuhnya dan mendudukinya. Ia mulai putus asa karena semua yang ia lakukan hanya percuma.

Taeyong mencengkeram kerah kemeja yang Ten kenakan, lalu menariknya hingga ia terduduk berhadapan dengan Taeyong.

*bugh

*bugh

Dua pukulan telak mendarat di perut Ten. Ia tak mengeluarkan suara sedikit pun. Wajahnya memerah menahan sakit dan meringis, tubuhnya terbungkuk tersandar pada dada pria yang berada di depannya.

Melihat itu, Taeyong kembali mendongakkan wajah Ten hingga sejajar dengan wajahnya. Wajahnya basah karena air mata yang sedari tadi tak berhenti mengalir meski tanpa isakan.

[END] Save Me || TaeTen & JaeTen .ver✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang