[14]

2.9K 193 7
                                    

Ten POV

HARI sudah sangat sore, jam bookingku sebentar lagi habis. Hanya tinggal beberapa menit lagi Jaehyun Hyung belum kunjung kembali. Aku menghempaskan napas beratku, ternyata Jaehyun Hyung memang tidak kembali lagi ke sini. Aku beranjak dari kamar itu dan kembali ke kamarku.

Setelah membersihkan diri, aku lekas turun ke lantai bawah untuk makan malam. Di sana hanya ada Taeyong Hyung, tidak ada Eomma, Joy, dan Yeri ataupun Jaehyun Hyung. Entah kenapa rasa kecewaku kembali mengingat Jaehyun Hyung. Aku mendudukkan dirinya di kursi biasanya, di samping Taeyong hyung.

Tidak ada yang membuka percakapan antara kami, aku atau Taeyong Hyung. Kami masing-masing menikmati santapan. Meski rasa masakan ini enak, entah kenapa di lidahku tidak terasa apa-apa.

Kursi di depanku biasanya diduduki pria yang selalu menatap lekat wajahku, tapi malam ini kursi itu kosong. Tidak ada yang memperhatikan saat aku makan, saat aku diam, memperhatikan jejak lebam di pipiku. Aku rindu suaranya saat ia bertanya padaku. Semua kembali kutelan pahit karena dia tidak kembali malam ini.

Jam open bookingku sebentar lagi, aku pamit pada Taeyong Hyung untuk kembali ke kamarku.

Cukup lama aku di kamar sendiri, sempat teringat saat-saat manis Jaehyun Hyung memperlakukanku kemarin malam. Rasanya ingin kuulang kembali saat ia membelai poniku, saat ia memeluk pinggangku saat aku sulit tidur. Menurutku itu sangat manis, karena selama aku di sini dan melayani tamuku, tidak ada yang memperlakukanku sebaik itu. Walau hanya sentuhan kecil, sangat membuatku bahagia. Meski jawaban itu menampar telak perasaanku, tapi aku sadar aku bukan siapa-siapa untuknya. Jadi wajar Jaehyun Hyung bersikap seperti itu padaku.

Aku tidak marah Jaehyun Hyung menyebutku budak bagi Taeyong Hyung, tapi rasa sakit di hatiku menyeruak saat mengingat ucapan Jaehyun Hyung bahwa aku menyukai Taeyong Hyung, menikmati sentuhannya dan semua ini pilihanku.

Semua itu tidak benar, kembali air mataku mengalir mengingat semua itu, rasanya aku ingin mati. Di tambah lagi nyeri di pangkal perutku ini dari kemarin malam tak kunjung hilang padahal sehari semalam aku tak melakukan sex sama sekali. Seharusnya rasa ini hilang sendiri, tapi sepertinya sakit ini malah betah di perutku.

Sampai aku sadar seseorang masuk ke kamarku. Yeah-dia tamuku malam ini. Dengan cepat aku menghapus air mataku, berusaha untuk tidak mencampur adukkan hal pribadi dengan pekerjaanku. Mencoba bersikap baik dan melayani tamuku yang bertubuh lumayan tambun itu.

Tak menunggu lama, siap atau tidak, tubuhku dinikmati oleh orang itu. Seperti biasa, permainan itu sangat kasar menghentak dalam tubuhku tanpa ampun membuatku meringis mengerang dan merintih kesakitan karena ulah orang itu.

Entah ini klimaksku yang keberapa, begitupun pria dewasa yang sedang bermain kasar denganku. Dia tidak puas dengan satu gaya sex saja. Ia selalu mengubah-ubah gaya tubuhku, yang paling menyiksa saat aku harus menurut gaya doggy style.

Penis itu menghentak ke dalam tubuhku tanpa ampun. Rasa nyeri di pangkal perutku semakin membuatku limbung setiap gerakan kasarnya dibarengi suara isakan tangis dan rintihan dariku.

Sampai tiga kali hentakan kuat, ia menyemburkan spermanya ke dalam tubuhku. Aku langsung ambruk telungkup sampai penis pria itu terlepas dari tubuhku.Tamu kali ini tidak memakai kondom, ia hanya menggunakan lube saja. Aku tidak bisa protes apapun, aku memilih menurut.

~Save Me~

Jaehyun POV

Mobilku melaju membelah keheningan malam. Entah kenapa setelah selesai mengerjakan tugas dari Appa, aku ingin cepat kembali ke rumah Eomma. Padahal aku berniat tidak ingin kembali ke sana, tapi sekarang malah mobilku melaju menuju rumah bordil itu padahal jam menunjukkan pukul 10.45 malam.

Ten POV

Jam bookinganku habis sebentar lagi, aku lega karena sebentar lagi orang ini akan keluar dari kamar ini. Tapi sayang, sisa waktu itu ia gunakan untuk melakukan blowjob padaku. Tapi itu sangat menyakitkan bagiku. Awalnya, cuma dua jari dari pria itu yang kurasakan dalam holeku. Aku meringis meski holeku dipenuhi sperma, tetap saja rasanya ngilu karena jari-jari itu memasukiku tidak dengan kelembutan sama sekali.

Sampai akhirnya, jari-jari itu kurasakan semakin masuk. Sekarang, bukan lagi jari tapi sebuah kepalan tangan yang memasukiku. Rasa sakit yang luar biasa ingin membelah tubuhku. Cukup lama aku menahan sakit itu. Aku mengerang kesakitan, tapi orang itu tidak mengindahkanku sama sekali. Malah ia semakin memasuki tubuhku dengan tangannya.

Bukan, itu bukan tangan- tapi mencapai pangkal lengannya. Ya Tuhan, tubuh bagian bawahku sangat sakit saat ia menggerakkan lengannya keluar masuk dalam holeku.
Pangkal perutku semakin sakit, wajahku panas memerah menahan sakit. Sampai akhirnya aku tidak sadar meronta dan menendang perut tamu itu sampai ia terjungkal jatuh dari tempat tidur.

Aku berusaha bangkit sambil memegangi perutku yang semakin nyeri dan mencoba menghindar dari orang itu, aku tahu dia pasti sangat marah karena ulahku.

Jelas saja pria itu bangkit dan naik ke tempat tidur di mana aku berada, karena aku tidak bisa menghindar jauh darinya. Tubuhku masih lelah, belum lagi perutku semakin sakit. Dia menjambak rambutku dan menarikku hingga aku jatuh dari tempat tidur dan bersimpuh.

Aku meringis dan menangis terisak, aku tidak ingin bicara, semua itu percuma. Kata mohonku tidak akan didengar oleh orang itu.
Tatapan matanya seakan ingin membunuhku, aku hanya pasrah pada apa yang akan ia lakukan padaku setelah ini. Waktu booking tinggal hitungan menit, aku berharap orang ini cepat keluar dari kamar ini.

Aku lega saat ia meraih celana panjangnya yang tercecer di lantai dan mengenakannya. Tapi kelegaanku kini berubah menjadi ketakutan saat orang itu menggenggam sabuk pinggang di tangannya.

DAN...







Ctash

Ctash

Ctash

Tiga kali cambukan mendarat di punggung ringkihku. Aku tidak bisa menahan sakit di tubuhku sampai aku berteriak. Tidak sampai disitu saja, orang itu kembali mengayunkan sabuknya dan memencet tubuhku kembali.

TBC.

[END] Save Me || TaeTen & JaeTen .ver✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang