[17]

2.4K 188 0
                                    

Normal POV

JAEHYUN dan Eomma Jung memasuki sebuah ruangan dengan dekorasi putih layaknya kamar pasien rumah sakit. Mereka berdua menghampiri Ten yang terbaring di ranjang belum sadarkan diri.

Dengan selang infus, kateter, alat bantu pernafasan atau oksigen dan beberapa alat lainnya yang masih menempel pada tubuh Ten.

Beberapa memar di pipi Ten semakin jelas. Ten diperban di kepalanya bekas operasi pengangkatan darah yang membeku, tapi luka serta lebam di tubuhnya tidak bisa kulihat karena suster memakaikannya baju khusus pasien rumah sakit.

"Semoga kau cepat sembuh sayang.." Lirih Eomma Jung sambil membelai lembut pipi Ten yang masih tampak pucat.

Eomma Jung menghampiri Jaehyun yang masih termangu menatap Ten yang terbaring tak berdaya di ranjang itu.

"Sayang, apa kau ingin pulang sebentar untuk membersihkan dirimu terlebih dahulu?" Tanya Eomma Jung pada putra bungsunya.

"Tidak, aku ingin tetap di sini sampai Ten sadar." Lirih Jaehyun.

"Baiklah, Eomma yang kan pulang untuk mengambilkan beberapa baju ganti untukmu..." jelasnya pada Jaehyun.

Jaehyun hanya mengangguk, tidak memalingkan tatapannya sedikitpun dari Ten sampai Eomma Jung meninggalkannya di ruangan itu.



Jaehyun POV

Aku duduk di kursi samping ranjang itu dan meraih tangan yang tidak berdaya itu, menggenggamnya dengan erat. Seketika air mataku kembali tumpah mengingat semua kesalahanku pada Ten. Berpikiran yang tidak-tidak dan menjadi boomerang penyesalanku.

"Maafkan aku.. Maafkan aku.. Maafkan aku.." Lirihku lemah.

Kucium lembut punggung tangan Ten yang berada di genggamanku dan menyandarkan kepalaku di sisi tempat tidur itu. Tak terasa, mataku semakin memberat dan akhirnya terlelap tidur di sampingnya.





Normal POV

Taeyong masuk ke dalam rumah itu dengan tergesa-gesa. Hari sudah sangat siang.

"Ten mana Bibi Kim?" Kata Taeyong ketika melihat ke arah mata Bibi Kim yang masih sembab karena terlalu lama menangis.

"Nak Ten tuan.." Bibi Kim tidak tahu harus bagaimana menyampaikannya karena Eomma Jung sudah melarangnya untuk memberitahukan masalah ini sebelum mereka berangkat membawa Ten ke rumah sakit malam tadi.

Tidak lama, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah itu. Bibi Kim bergegas menghampiri meski Taeyong masih menunggu jawaban Bibi Kim barusan.

Eomma Jung masuk ke rumah dan menatap nyalang ke arah anak sulungnya itu dengan tatapan marah meski mata Eomma Jung sama sembabnya seperti Bibi Kim.

"Apa yang terjadi Eomma? Dan mana Ten?" Tanya Taeyong heran dengan Eommanya dan Bibi Kim seperti menangisi sesuatu.

Eomma Jung mendekat pada Taeyong dan menatap dingin wajah anaknya itu.

DAN...

PLAAAKK.....

Tamparan tak begitu keras tapi cukup membuat Taeyong meringis kesakitan dan menghapus pipi kiri yang mendapat tamparan dari Eommanya.

"Ada apa Eomma... Kenapa Eomma menamparku?" Tanya Taeyong bingung.

"Kau ingin tau kenapa huh?!" Hardik Eomma Jung sangat marah sampai-sampai air matanya mengalir jatuh membasahi pipinya tapi ia tidak terisak.

Taeyong yang masih tidak mengerti kenapa Eomma nya bersikap seperti ini padanya.
Eomma Jung meraih tangan Taeyong dan menyeretnya naik ke lantai atas masuk ke kamar Ten.

[END] Save Me || TaeTen & JaeTen .ver✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang