13. Danau Buyan

29 6 3
                                    

"Tatap mataku jika kamu benar-benar memiliki rasa yang sama denganku."

***

Anak-anak pramuka sudah berangkat lima menit yang lalu, sedangkan Dirandra masih bingung memikirkan bagaimana cara mengeluarkan Harshita dari teman-temannya di taman kecil dekat lapangan. Dirandra yakin sekali kalau mereka sedang mengerjakan tugas. Yang Dirandra tahu Harshita sedang mengikuti kegiatan KSPAN (Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba), dan mempersiapkan lomba yang dilaksanakan pada saat jeda semester.

Tanpa kata permisi, Dirandra merebut buku di tangan Harshita begitu saja, memasukkan barang-barang yang kiranya milik gadis berambut pendek itu dengan cepat.  Teman-teman Harshita yang ada di sana sangat terkejut atas kehadiran Dirandra tiba-tiba. Laki-laki itu menarik tangan Harshita tanpa memberi jeda gadis itu untuk protes.

"Apa yang kamu lakukan?" Harshita mencoba untuk melepas tangan Dirandra di pergelangan tangannya sambil mengikuti langkah kaki lebar Dirandra menuju parkiran.

Tentu saja laki-laki jakung itu tidak menjawab, menutup mulutnya rapat-rapat sambil membuka jok motor menggunakan satu tangan.

"Dirandra!" teriak Harshita.

Dirandra melepas cengkraman tangannya, sedikit merasa bersalah karena membuat pergelangan tangan Harshita memerah.

"Maaf," gumam Dirandra sambil memakaikan helm di kepala Harshita. Tatapan mereka bertemu membuat Harshita tidak bisa bergerak. Ada beberapa sirat dalam kelabu tatapan mereka, sajak kata yang sulit untuk dimengerti dan pancaran beribu kata yang sulit dipahami. Keinginan dan harapan mereka tidak bisa diungkapkan dalam diam. 

"Jangan menghidari aku lagi," pinta Dirandra sambil mencubit hidung Harshita agar suasananya lebih mencair.
Harshita pun terlepas dari tatapan Dirandra yang selalu mampu memenjarakannya. Harshita mengelus hidungnya dengan kasar, tidak ingin membalas ucapan laki-laki di depannya.

Dirandra mulai mengeluarkan sepeda motornya sambil memperhatikan Harshita, memastikan kalau gadis itu tidak akan kemana-mana. Harshita diam saja saat Dirandra sudah berada di depannya dan siap untuk menghidupkan motornya.

"Naik dulu, Har. Aku akan mengajak kamu ke suatu tempat, dijamin kamu suka." Dirandra tersenyum lembut menatap kedua mata Harshita. Gadis hitam manis itu memalingkan wajahnya dan akhirnya naik ke jok motor yang mendingin.

Dirandra tersenyum lebar saat melihat wajah Harshita di kaca spion nampak cemberut. Perlahan sepeda motor itu menjauhi area sekolah menuju selatan kota Singaraja. Berhenti sebentar untuk mengisi tangki bensin agar penuh sambil memberikan jaket tebal yang sudah ia siapkan untuk Harshita.

"Pakai jaketnya, takut kabutnya banyak nanti." Walau pun Harshita sudah memakai jaket, namun Dirandra tidak dapat menjamin akan menghangatkan tubuh kurus itu. Tanpa suara Harshita menerima jaket tebal itu masih dengan wajah yang ditekuk.

Ingin rasanya Harshita bertanya, namun egonya terlalu tinggi untuk memulai percakapan, akhirnya ia memilih untuk diam dan mengikuti kemana Dirandra akan membawanya. Dirandra juga memilih tidak berbicara, karena laki-laki di depannya kini hanya fokus pada jalan yang akan mereka tempuh. Semakin ke selatan motor melaju, udara semakin dingin sampai terasa menusuk di persendian. Terutama pada tubuh Dirandra, belum lagi kabut mulai menghalangi pandangannya. Pepohonan rindang yang asri menjadi santapan bagi kedua mata Harshita. Jauh mata memandang dalam kabut yang tebal, Harshita dapat melihat deretan pepohonan dan juga bukit-bukit tinggi di sisi kiri dan kanannya. Hembusan angin yang dingin menerbangkan aroma bunga kopi yang sangat harum, begitu menenangkan dan juga menghangatkan. Entah karena rasa senang atau rasa yang tiba-tiba menggelitik di hatinya saat jemarinya tidak bisa lagi menahan dinginnya udara sehingga saraf tangannya begitu erat meremas jaket Dirandra di pinggangnya. Jalanan berliku, tikungan tajam dan jalannya yang naik-turun membuat jantung Dirandra tidak bisa berdetak dengan sempurna, bulu kuduknya berdiri saat tangan Harshita meremas bajunya untuk berpegangan.

Dirandra || Harshita ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang