Second

2.8K 287 3
                                    

"Apa urusanmu nona?"

Aku tercengang dengan perkataannya barusan. Nada dinginnya mengingatkanku pada JiMin. Ah, apa semua laki-laki bernada dingin seperti ini?

"Oh, maafkan aku, tuan. Aku tidak bermaksud—"

Dia berdiri dengan kasar membuat perkataanku terpotong. Tatapan dinginnya seakan menusukku.

"Apa kau mengajakku berkenalan karena aku tampan?"

Apa? Luar biasa, baru kali ini aku menemui orang yang seperti ini. Bahkan aku tidak melihat wajahnya dengan jelas saat berkenalan. Ya, setelah kuperhatikan dia memang tampan, tapi bukan berarti dia harus berkata seperti itu kan?

"Hei nona. Aku tahu kau terpesona oleh ketampananku, tapi bisakah kau berhenti menatapku dengan ekspresi seperti itu? Aku risih dengan caramu menatapku," aku tersadar dari lamunanku, parahnya aku menatapnya saat melamun.

"O-oh, maafkan aku. Aku tidak bermaksud tidak sopan padamu, tuan," ucapku gugup.

"Hei Lee EunJi. Itu namamu kan?" katanya tiba-tiba, ternyata dia mendengarku ketika aku mengatakan namaku. Aku hanya mengangguk kecil. Kurasa dia sedikit menyeringai sebelum berlalu dari hadapanku.

He's creepy.

Aku jadi sedikit takut. Apa kedepannya dia akan menggangguku? Sekarang ini tidak ada yang bisa melindungiku jika dia menggangguku.

Ah sudahlah, jangan berburuk sangka. Ternyata hujan sialan itu sudah berhenti. Akhirnya aku bisa pulang. Aku memutuskan untuk berjalan saja, karena jika aku menaiki bus dengan keadaan yang basah kuyup begini, bisa-bisa aku ditendang oleh supir bus.

🌧️

Sesampainya di apartemen aku langsung mandi dengan air hangat untuk merilekskan pikiran. Iya, aku tinggal di apartemen. Yah, walaupun hanya apartemen model studio, tapi ini lebih dari cukup. Sebenarnya, JiMin yang membelikan apartemen ini, kuharap dia tidak mengambilnya kembali.

Selesai mandi aku menghubungi sahabatku, Min YoonRa.

Kring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring. Kring.

Wow, Min YoonRa memang yang terbaik. Dia langsung meneleponku begitu mengatakan aku putus dengan Park JiMin.

"Halo—"

"Hei Lee EunJi! Kau gila ya!?" Belum sempat aku mengatakan halo dia langsung menyemprotku. "Kenapa kau memutuskan Park JiMin?!"

Lihat, dia bahkan belum tahu apapun tapi sudah menyerangku. Yah, aku paham kenapa dia sangat marah. Bagaimanapun aku bisa bersama Park JiMin adalah hasil perjodohan dan kerja keras YoonRa. Dan lagi, JiMin adalah kolega bisnis kakak YoonRa, Min YoonGi. YoonRa bahkan sempat diabaikan selama satu minggu oleh kakaknya karena menjodohkanku dengan JiMin.

"Hei, aku bahkan belum menjelaskan apapun padamu," aku berusaha untuk tenang. "Bukan aku yang memutuskan JiMin. Tapi dia yang memutuskanku."

"A-apa? Dia memutuskanmu? Bagaimana bisa? Bukankah dia mencintaimu?"

"Dia mengatakan bahwa dia sudah bosan denganku. Dia berkata bahwa kebodohanku di perusahaan membuatnya muak ditambah dengan para karyawan yang sibuk bergosip ria. Ah iya, aku dipecat karena aku terlambat, aku lupa membawa payungku. Berita ramalan cuaca tadi malam mengatakan bahwa hari ini akan cerah, jadi aku meninggalkan payungku," jelasku padanya.

YoonRa terdiam cukup lama. Sepertinya dia berusaha mencerna kata-kataku. "Sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanyanya.

"Mungkin akan mencari pekerjaan baru. YoonRa, apakah kakakmu tahu perusahaan yang membutuhkan karyawan baru? Kumohon bantu aku," aku tahu Min YoonGi juga adalah CEO di sebuah perusahaan juga, seharusnya dia tahu tentang lowongan pekerjaan.

"Akan kutanyakan padanya, nanti malam aku akan mengabarimu jika ada lowongan pekerjaan"

"Ah, thank you so much. I love you hahaha," kataku. Aku tahu dia geli dengan kalimatku barusan sehingga dia langsung menutup teleponnya.

Malamnya aku menerima pesan dari YoonRa. Kuharap dia membawa kabar yang baik.

 Kuharap dia membawa kabar yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syukurlah. Semoga saja aku diterima di perusahaan ini.

🌧️

Aku sudah bersiap sejak pukul 7 pagi tadi, sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju perusahaan baru yang semoga aku bisa bekerja disana.

KIM CORPORATION.

Namanya terdengar tidak asing. Kurasa aku pernah membaca tentang perusahaan ini disebuah majalah. Kalau tidak salah, perusahaan ini termasuk dalam 20 perusahaan yang berpengaruh di Korea.

Ketika sampai di depan gedung Kim Corporation, aku terpaku untuk sesaat. Besar sekali. Dalam sekali lihat saja orang pasti sudah tahu ini perusahaan yang besar. Kuharap aku diterima disini.

Aku masuk dan menuju ke meja informasi. Begitu aku mengatakan namaku, petugas yang ada di depanku ini langsung menyuruhku ke lantai 10. Kurasa orang ini benar-benar teman Min YoonGi.

Sampai di atas aku disambut oleh lorong yang diujungnya ada pintu berwarna cokelat dengan tulisan di pintunya CEO Kim. Jadi sekarang ini aku sedang melamar sebagai sekretaris seorang CEO? Min YoonRa sialan. Dia tidak memberitahukan bahwa aku sedang melamar menjadi sekretaris CEO.

Dengan bimbang kuketuk pintunya.

"Masuk" tunggu suaranya terdengar familiar. Sudahlah, aku tidak bisa mundur lagi. Setelah masuk kedalam, aku benar-benar tidak bisa melihat ke depan. Aku terus menundukkan kepalaku.

"Jadi kau orang yang direkomendasikan Min YoonGi? Perkenalkanlah dirimu, dan jangan menunduk seperti itu. Aku tidak mengigit." Rasanya aku pernah mendengar suara ini. Dingin dan tersirat nada sendu. Sepertinya sekarang dia sedang berjalan mendekatiku.

Aku mendongakkan kepalaku. Sekarang aku bisa melihat wajah CEO yang ada di depanku ini.

"Kau?!" ucapku spontan.

Dia hanya menatapku tajam dengan tatapan dinginnya.

Dia hanya menatapku tajam dengan tatapan dinginnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️

Rain [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang