Epilogue

2.6K 221 11
                                    

2 minggu kemudian.

Hari ini adalah hari keberangkatanku ke London. Pukul 10.00, aku sudah berada di Incheon International Airport, pesawatku akan take off satu jam lagi.

Aku berpelukan dengan eomma, appa dan adikku. Sebentar lagi aku tidak akan menemui mereka dalam waktu yang lama. YoonRa, YoonGi, dan JiMin juga ikut mengantarku ke bandara. YoonRa tampak sedih.

"Sering-seringlah kirim pesan, EunJi. Jaga dirimu baik-baik," ucap YoonRa.

"Tentu saja. Terimakasih YoonRa," balasku sambil memeluk YoonRa. Setelah melepas pelukanku, aku mengangguk ke YoonGi.

"Jaga dirimu, EunJi. Maafkan aku juga ya?" ucap YoonGi. Ada rasa bersalah di matanya.

"Untuk apa kau minta maaf? Kau tidak melakukan sesuatu yang salah," ujarku sembari menepuk pundaknya. Aku ganti menatap JiMin. "Apakah tidak ada yang ingin kau katakan?"

"Ada. Maukah kau jadi kekasihku?"

"Hei kau gila!?" jawab YoonRa dan YoonGi bersamaan. Aku hanya terkikik geli melihatnya.

"Tidak, aku akan menemukan pria yang lebih baik darimu," ucapku bercanda sambil menepuk pundak JiMin.

"Dasar. Jaga dirimu, EunJi. Aku akan merindukanmu—"

Kepada para penumpang pesawat British Air, pintu pesawat sudah dibuka. Para penumpang yang sudah memiliki tiket dipersilahkan untuk memasuki kabin.

"Baiklah. Aku pergi dulu," ucapku sembari memeluk mereka semua satu persatu. Aku mendorong koperku menuju ke pengecekan tiket.

Sekilas sebelum aku masuk ke kabin, aku melihat SeokJin berlari ke arahku. Tapi terlambat, aku sudah harus masuk ke pesawat sekarang.

🌧️

Saat pesawat take off, aku melihat ke arah Seoul. Selamat tinggal Seoul dan semuanya. Selamat tinggal SeokJin. Kuharap kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan. Tentunya di waktu yang baik juga. Tak terasa air mataku menetes.

"Kau menangis?" tanya orang di sampingku. Aku mengusap air mataku. "Apa kau homesick? Tidak masalah, aku juga menangis saat akan meninggalkan rumah."

Aku menatapnya. Dia tersenyum padaku.

"Hai, namaku Kim TaeHyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, namaku Kim TaeHyung. Namamu siapa?" tanyanya sembari mengulurkan tangan.

Aku menyambut uluran tangannya. "Namaku Lee EunJi." Namanya Kim TaeHyung? Terdengar tidak asing. "Hei, apakah kau penerima beasiswa di Harvard University?"

"Wah bagaimana kau bisa tahu? Apakah kau seorang cenayang? Kudengar hanya ada dua orang yang menerima beasiswa ini. Salah satunya adalah aku," ucap TaeHyung. Dia cerewet sekali.

Rain [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang