Eleventh

2.1K 230 12
                                    

"Aku mencintaimu," ucapnya.

Aku mengangguk. "Aku juga mencintaimu," balasku sembari tersenyum. Dia membalas senyumanku lalu mengecupku lagi.

"Ayo pulang. Kau harus segera mengeringkan tubuhmu agar tidak demam," ajaknya.

"Tidak. Nanti mobilmu basah. Dan juga bagaimana jika Pak Ahn melihat kita berdua?" kataku khawatir.

"Asal kau tidak sakit aku tidak masalah. Aku kemari mengendarai mobil sendiri. Ayo," SeokJin menarik tanganku. Aku akhirnya menurut padanya.

Di dalam mobil aku tidak berani membuka pembicaraan. Aku hanya menatap kosong jalanan. Hari ini adalah hari yang panjang.

"Terima kasih tumpangannya, sampai jumpa besok senin, CEO-nim," ucapku setelah keluar dari mobilnya.

"Kurasa kau harus berlatih untuk memanggilku SeokJin ketika kita sedang berdua. Baiklah sampai jumpa besok senin," katanya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

🌧️

Sebenarnya hari ini aku merasa gugup akan bertemu dengannya. Semalam aku masih memikirkan kejadian yang terjadi sabtu malam. Rasanya malu sekali. Dengan wajahku yang berantakan, dia menciumku.

"Lee-biseo, kau dipanggil oleh CEO ke ruangannya," kata MinYoung kepadaku ketika makan siang.

"Aku? Ah baiklah. Terima kasih MinYoung-ssi," ucapku sembari pergi. Oke aku sangat gugup sekarang.

Sebelum masuk ke ruangannya aku mengetuk pintu lebih dulu. "Masuk." Mendengar suaranya saja aku sudah merinding. Bagaimana jika nanti aku sudah di dalam dan berhadapan dengannya? Kurasa aku akan pingsan.

Setelah aku masuk, dia menatapku dengan death glare-nya yang mematikan itu.

Setelah aku masuk, dia menatapku dengan death glare-nya yang mematikan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa CEO-nim?" tanyaku berusaha tetap tenang.

"Kau tampak tenang. Tidakkah kau berpikir bahwa aku nyaris mati karena hampir tidak bisa melihatmu seharian ini?" tanyanya padaku.

"Maafkan aku CEO-nim. Hari ini aku sibuk mengerjakan berkas-berkas, jadi aku tidak sempat ke ruangan anda," ucapku menjelaskan.

"Hm, kau memiliki banyak tugas?" aku menganggukkan kepalaku. "Sampai sekarang pun masih banyak?" sekali lagi aku menganggukkan kepalaku. Jujur saja tugasku hari ini memang sangat banyak. Tapi aku bersyukur juga karena tugas yang banyak itu aku jadi bisa menghindari SeokJin.

Teet. "Yoon MinYoung-ssi, tolong kurangi tugas Lee-biseo. Dia terlihat sangat kelelahan," ternyata SeokJin mengirim pesan suara kepada MinYoung. "Sekarang kau tidak ada alasan lagi untuk tidak bertemu denganku." SeokJin bangkit berdiri menghampiriku.

Rain [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang