#2

95 9 1
                                    

Perlahan-lahan Emma membuka matanya,matanya menyipit karena silaunya cahaya matahari.dengan perlahan ia berdiri dan kembali untuk melanjutkan perjalanannya.

Kryukkkkk....

Mendengar suara perutnya yang berbunyi Emma berhenti berjalan dan bedecak,lalu Emma memejamkan matanya dan merentangkan tangan kanannya kesamping.ia mengendalikan kekuatan alamnya dan...

Sssrrekkk......

Munculah pohon yang tumbuh dari tanah.hanya dalam beberapa detik tumbuhlah buah apel yang sudah berwarna merah tua.Emma memetik dua buah apel,dengan cepat pohon apel yang ia tumbuhkan tadi kembali mengecil dan masuk ditelan tanah.

Emma kembali melangkahkan kakinya sambil memakan buah apel.sesekali ia menoleh kekanan dan kekiri melihat apa saja isi hutan.

Emma berhenti melangkah saat melihat berbagai bunga indah dan wangi yang sangat banyak.

"Lumayan indah"batin Emma.

Ia memutuskan untuk istirahat dan duduk di atas batu besar. pakaian yang ia pakai membuatnya kesulitan untuk menaiki batu didepannya.

"Nih gaun gak jelas bisanya nyusahin orang...jika saja aku bertemu dengan pembuatnya akan aku potong umurnya"cerocos Emma yang sudah kesal.

Kreeeeakkkkk......

Emma merobek gaun panjangnya menjadi pendek diatas lutut."fyuhhh...untung saja aku memakai celana panjang"gumamnya.

Belum sempat duduk di batu Emma mendengar suara seseorang.ia berjalan mencari asal suara tersebut.setelah mengetahui asal suara tersebut Emma langsung bersembunyi di balik pohon.

"Ita!nanti kalo aku kepasar kamu ikut yah?"ucap seorang gadis berambut coklat.

"Kenapa?"tanya gadis yang berada di depannya.

"Aku dengar disana ada penjual baru yang menjual berbagai perhiasan cantik.jadi disana kita akan membelinya."jawab gadis berambut coklat.

"Tapi aku tak punya uang.."balas gadis yang bernama Ita sambil memelaskan wajahnya.

"Baiklah aku akan membayarnya untukmu"ucap gadis berambut coklat sambil memeluk Ita.

"Terima kasih Ninda"balas Ita sambil menunduk dan melepaskan pelukan Ninda.

"Emmm aku pulang dulu yah?dahhh..."teriak Ninda sambil berlari dan meninggalkan Ita sendiri.

"Ternyata usahaku berpura-pura untuk menjadi temannya tak sia-sia.jika begini terus aku tidak perlu bekerja dan menikmati harta Ninda."batin Ita sambil tersenyum miring.

Emma yang dapat membaca pikiran Ita hanya bisa menatapnya dengan tatapan tajam dan pergi meninggalkan Ita karna muak mendengar terus pikiran Ita.

"Akhirnya sampai..."gumam Emma."lumayan kotor"batinnya.












#maaf ceritanya dikit karna batrai hpku cepet habis heheheh...............

THIS IS ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang