#14

38 4 0
                                    

Ratu Moa mengecup sekilas dahi putrinya dan Raja Fellis menepuk ringan pundak putrinya.hari ini Emma dan yang lain akan pergi mencari Serena tetapi sebelum itu ia akan pergi ke Redmoon pack untuk menyelesaikan masalah tentang rogue yang sempat menyerang.

Dihutan Niko dan Leo merubah tubuhnya menjadi serigala.membiarkan jiwa serigalanya bersama matenya untuk sementara.serigala Niko lebih besar daripada serigala Leo.yah...Niko kan seorang Alpha dan Leo adalah betanya jadi wajar saja.

"Astaga.."pekik Ninda saat melihat serigala di hadapannya.

"Hmm.."Emma berdehem malas untuk membalas pekikan Ninda.

"Kau tidak takut Em?serigala Niko lebih besar daripada serigala Leo."cerocos Ninda sambil bergidik.

"Biasa saja"singkat Emma."jadi kau mempunyai nama?atau aku panggil kau Niko saja?"lanjutnya pada serigala disampingnya.

Serigala itu menggeram.geraman itu membuat Emma gemas.seperti anjing besar yang lucu.ingin sekali ia memeluknya seperti boneka tapi ia urungkan karena ia masih belum biasa bersikap seperti itu didepan orang lain selain mom dan dad nya.

"Agro"terdengar suara yang diselingi dengan geraman berasal dari serigala Niko.

"Oh"Emma mendekati Agro disampingnya dan mengusap lembut lehernya.

Agro tampak menikmati sentuhan Emma.ia memejamkan matanya dan menggeram kecil.hal itu membuat Emma semakin gemas dan jengkel karena harus menahan diri untuk tidak memeluknya.

Agro mengisyaratkan Emma untuk menaikinya.Emma merasa ragu tapi ia berusaha untuk menempis keraguannya dan langsung menaiki punggung Agro.

"Kenapa Leo?kau juga ingin aku menaikimu? "Tanya Ninda karena serigala dihadapannya berusaha mencari perhatian dari Ninda tetapi Ninda malah sibuk memperhatikan Emma.

"Namaku Grey."sepertinya Grey sudah jengkel dengan tingkah laku Ninda.

"Hahaha..lihatlah tingkah lakumu membuatku semakin gemas."Ninda terkekeh dan langsung memeluk Grey gemas.

"Kau tidak melakukan itu padaku?"tanya Agro yang malah mendapat pelototan gratis dari Emma.

"Ayo!!lebih cepat lebih baik.."teriak Emma pada dua pasangan yang masih sibuk berpelukan.

"Akkhh......"pekik Ninda saat Leo melesat dengan cepat.

Langkah kaki Agro dan Grey saling berpacu.angin hutan berhembus menerpa wajah membuat rambut Emma berantakan.ia lupa untuk mengikat rambutnya agar tak mencambuk wajahnya.

Agro menghentikan larinya.napasnya memburu.ia menghirup udara dengan serakah.berlari satu jam lebih tanpa henti membuatnya terengah-engah.

"Kita istirahat sebentar."ucap Agro sembari menurunkan Emma.

Emma memberikan pakaian yang ia bawa ke Agro.Agro menggigit pakaian itu dan berjalan bersembunyi di balik pohon besar.tak lama kemudian Niko keluar dari balik pohon dengan menggunakan pakaian yang Emma beri.

Hal itu juga dilakukan Grey.ia bersembunyi di balik pohon dan keluar dari balik pohon.Ninda hanya mengerutkan dahinya kenapa Grey bersembunyi di balik pohon.

"Kenapa kau bersembunyi di balik pohon?jika kau ingin berubah menjadi manusia kenapa tidak disini saja tidak usah bersembunyi segala.."cerocos Ninda.

"Leo bersembunyi di balik pohon untuk memakai pakaiannya saat tubuhnya kembali menjadi manusia.apa kau ingin melihat Leo terlanjang dan memakai pakaiannya didepanmu?."jawab Emma membuat Leo tersenyum jahil.

"Aku baru tahu.."jawab Ninda sembari menghindari tatapan jahil dari Leo.

"Kau lapar?"tanya Emma pada Niko.

"Kita tidak membawa bekal.aku akan berburu sebentar."jawab Niki sembari tersenyum.

"Jangan!!"Emma mencegah Niko saat Niko memalingkan tubuhnya.

"kenapa?kau tidak ingin aku jauh darimu?"Niko terkekeh dan membalik tubuhnya menghadap Emma.

"Berburu akan membutuhkan waktu yang lumayan lama,jadi aku saja yang mendatangkannya."jelas Emma.

"Mendatangkannya?"Niko mengerutkan dahinya karena tak paham dengan ucapan Emma.

Emma mengangkat tangan kanannya mengarahkannya pada pohon disampingnya.tak lama kemudian pohon itu merunduk rendah hingga dapat dijangkau.buah apel dan jeruk tumbuh dari ranting pohon itu dengan cepat.

Emma memetik buat apel merah itu dan memberikannya pada Niko yang masih membeku ditempat.Niko terlalu terkejut melihat apa yang baru saja Emma lakukan.ia meraih apel merah dari tangan Emma.

Emma memetik jeruk dan melemparnya pada Ninda.Ninda tersentak dan langsung menangkap buah jeruk yang dilempar kearahnya.

"Bagaimana bisa bermacam-macam buah tumbuh dari satu pohon?bagaimana kau bisa melakukannya?"tanya Niko menganga saat melihat berbagai macam buah tumbuh dari satu pohon.

"Itu kelebihanku."jawab Emma sambil menggigit apel."aku bisa mengendalikan semua..aku paling atas dan bercahaya.dan semua orang akan tahu siapa aku."lanjutnya.

"Maksudmu?"tanya Niko.

"Lupakan!kita aka jalan kali karena packmu sudah dekat"Emma melangkahkan kakinya mendekati Ninda.

"Ahhh...ini sangat asam..."desah Leo.wajahnya ditekuk akibat menahan rasa asam di lidahnya.

"Hahaha...sudah kuduga."Ninda tertawa terbahak-bahak apalagi saat melihat wajah Leo yang nampak buruk.

"Kau tahu ini asam lalu kenapa kau tidak mencegahku memakannya?"ucap Leo dengan jengkel."jika waktu sudah tepat aku tak akan berpikir dua kali untuk memakanmu"lanjutnya membuat tawa Ninda terhenti.

Emma tersenyum kecil.bahkan senyumannya hampir tak terlihat.ia berbalik melihat Niko dibelakangnya.

"Kau juga ingin jeruk?"tawar Emma memperlihatkan senyum jahilnya.

"Lalu aku akan memakanmu."kini Niko tersenyum jahil.

Mendengar balasan Niko membuat senyum jahil Emma menghilang seketika.ia merasa menyesal telah menawarkan buah jeruk padanya.



























!!jangan lupa!!

#vote

#comment

#follow

THIS IS ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang