#10

65 7 4
                                    

Awan gelap semakin menebal,petir dan gemuruh menguasai langit.kumpulan asap gelap menutupi tubuh Emma.tak lama kemudian asap gelap menghilang memperlihatkan penampilan Emma saat sisi demonnya menguasai tubuhnya.

tak lama kemudian asap gelap menghilang memperlihatkan penampilan Emma saat sisi demonnya menguasai tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"K..kkauu..."gagap Rey melihat penampilan Emma saat ini.

Jllebb......

Tanpa aba-aba Emma menusuk perut Rey menggunakan pedang yang keluar dari pergelangan tangannya.

Tak puas menusuk perut Rey,ia mencabut pedangnya dan menusukkannya kembali secara brutal hingga Rey jatuh duduk.tangannya menyentuh tanah sebagai penompang tubuhnya.

Bercak dan tetesan darah Rey menghiasi tubuh Emma.ia masih belum puas menghiasi tubuh Rey dengan pedangnya.

Belum sempat Rey bangkit Emma langsung menebas kepala Rey tanpa ampun.

Kepala Rey terpisah dari tubuhnya dan menggelinding menyentuh kaki Niko.

Ninda yang sudah tersadar dari tadi membeku melihat temannya
yang membunuh Rey dengan brutal dan tanpa ampun,Leo bergidik ngeri melihat banyak bercak darah yang mewarnai tubuh Emma,sedangkan Niko..ia masih menahan detak jantungnya yang tak terkendali akibat pengakuan Emma yang mengaku bahwa ia matenya.

"Sadis."ucap Ninda sambil menyembukan luka bakar di perut Leo dengan kekuatan healernya.Leo yang mendengar ucapan matenya mengangguk sambil bergidik ngeri.

"Tapi aku baru tahu kalau seorang witch itu lumayan tampan juga.."gumam Ninda yang masih dapat didengar.Leo pun mengangguk dan bergidik ngeri,tak lama ia sadar akan ucapan matenya.ia pun mendengus kesal.

"Dasar.."Emma terkekeh mendengar ucapan Ninda.

Emma berjalan mendekati Niko yang masih diam.ia meraih tangan Niko dan memejamkan matanya.tak butuh waktu lama luka di tubuh Niko menghilang tak berbekas.Emma membuka matanya dan sayap hitam di punggungnya menghilang.

"Kau manusia tapi kenapa kau punya sayap?dan kenapa tadi kau mengaku kalau aku matemu?"tanya Niko berusaha tenang.

"Aroma tubuhmu adalah aroma yang dimiliki manusia,lalu kenapa kau mempunyai sayap? "Leo ikut bertanya di'iringi gidikan ngeri karena ia masih mengingat cara Emma membunuh dark witch tadi.

"Emma bukan manusia,ia demon setengah angel ya kan Emma?"ucapan Ninda membuat Niko dan Leo bingung.

"Lalu kenapa kau menyamarkan aroma tubuhmu?"tanya Niko.

"Agar kau tidak tahu kalau aku adalah demon setengah angel.dan saat kau tau kalau aku adalah matemu,aku ingin tau kau akan menerimaku atau tidak saat kau masih mengira aku manusia yang lemah bukan seorang half yang kuat."jelas Emma sambil menahan air matanya agar tidak ketahuan bahwa ia menangis.

"Apa buktinya kalau kau mateku?"singkat Niko yang masih tidak percaya.

Mendengar ucapan Niko Emma menghela nafas.ia mengiris telapak tangannya menggunakan pedangnya.darah segar keluar dari telapak tangannya.

Saat darah keluar dari telapak tangan Emma,seketika indra penciuman Niko mencium aroma yang memabukkan.aroma vanila dan bunga melati yang menyengat membuat Niko terbuai.

"Aku tak peduli mateku kuat atau lemah.yang terpenting bagiku adalah aku sudah menemukanmu."ucap Niko sambil memegang kedua bahu Emma.

Emma tak tahan lagi menahannya.ia meneteskan air mata dan langsung menghapusnya.

"Wahh...Emma menangis sodara-sodara!!"heboh Ninda membuat Leo geleng-geleng.

"Kalian tau?Sebelumnya aku tak pernah melihat ia menangis,ini baru pertama ia menangis.wahh...ini sangat langkah sodara-sodara"teriak Ninda.

"-_-"(oke kali ini Emma sadar bahwa temannya ini otaknya perlu di servis:v-Author)
.
.
.
.
.

Emma pov

Mendengar Ninda yang mengatakan bahwa Rey tampan membuatku terkekeh.ia mengira bahwa seorang witch itu buruk rupa."mungkin ia kebanyakan membaca buku yang ceritanya tidak jelas"pikirku.

Aku menjelaskan semua saat Niko bertanya mengapa aku menyamarkan aroma tubuhku.kukira ia akan marah tetapi justru kebalikannya.

Mendengar ucapan Niko membuatku tidak bisa membendung air mata yang aku tahan.aku meneteskan air mataku dan langsung menghapusnya karena aku tidak mau dianggap cengeng.

tetapi Ninda sudah melihatnya.ia heboh dan mengatakan bahwa ini langkah."kalo bukan temanku sudah aku lempar jauh-jauh..."batinku.

Emma pov end.


















































#oke..kalo ada typo jangan lupa coment nanti aku benerin.😉😉

Tp sebelumnya aku minta maaf kalo gak jelas+banyak typonya....🙏🙏🙏

Dan jangan lupa juga untuk kasih vote dan coment ok?☺☺

-Author..

THIS IS ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang