#6

59 8 2
                                    

Grreppp......

Ninda hampir terjatuh karena terdorong sayap Emma yang sangat besar."seharusnya aku menyuruhnya bergeser menjauh kesamping dulu agar tidak terkena sayapku"batin Emma.

Sepasang sayap berwarna putih dengan ujung yang berwarna silver keluar dari punggung Emma.



warna mata kanan Emma berubah menjadi warna hijau  sedangkan warna mata kirinya berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

warna mata kanan Emma berubah menjadi warna hijau  sedangkan warna mata kirinya berwarna merah.penampilannya yang sekarang membuat siapa saja yang melihatnya akan terpukau sekaligus ketakutan.

"Lihatkan?aku memang punya sayap!."ucap Emma sambil tersenyum miring melihat Ninda yang masih melototkan matanya.

1 detik.....

2 detik...

"Akhhhhhhhh......."teriak Ninda yang tanpa sadar ia terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

Emma sadar bahwa manusia disampingnya ini akan jatuh.ia diam menunggu Ninda terjatuh dan yah,Ninda benar-benar jatuh.ia mengangkat tangan kanannya menunjuk ke arah Ninda.

Belum sempat mencium tanah tubuh Ninda sudah ditangkap oleh ranting pohon.ia masih melongo diam saat tubuhnya terasa terangkat.ranting pohon mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya di samping Emma.ia menoleh kearah Emma yang menatapnya kesal.

"Kau ini kenapa berteriak?jika aku tidak menangkapmu tadi pasti kau sudah mencium tanah.apa kau ingin mati hah?."bentak Emma sambil berdecak kesal.

"Akhhhhhh......"teriak lagi Ninda yang membuat Emma menutup telinganya.suara Ninda sangat keras.Emma merasakan telinganya sakit.ia tak tahan lagi,ia memetik buah anggur disampingnya dan menyumpal mulut Ninda yang masih terbuka lebar.

"Kau ini kenapa?apa manfaatnya jika kau terus berteriak?."pekik Emma sambil menatap Ninda yang berusaha menelan anggur dimulutnya.

"Aku berteman dengan seorang angel?akkhhhhh....."teriakan histeris keluar dari mulut Ninda.

"Dia ini kenapa?"tanya Emma dalam batin.entah kenapa mendengar kata teman dari Ninda membuat Emma senang."apa kau tidak takut denganku?"tanya Emma heran karena Ninda menatapnya dengan mata berbinar.

"Aku tidak tahu."jawab Ninda."jadi semua yang kau ceritakan itu benar?."lanjutnya.

"Yah"jawab Emma sambil menatap langit yang penuh bintang."kau tidak pulang?ini sudah malam."lanjutnya yang masih setia menatap langit.

"Aku tidak tahu,emm....bolehkan aku bersamamu sampai kau kembali ke istanamu?"pinta Ninda sambil menatap Emma dengan serius.

"Hmm..."deheman Emma yang artinya memperbolehkannya ikut dengannya."tidak masalah jika hanya sementara"batin Emma.

Ninda tersenyum.ia senang bisa bertemu dengan Emma tetapi ia juga bingung."Emma bilang ia pernah bertemu witch,apa dia tidak takut dengan wajahnya ya?pasti ditempat asalnya sangat damai dan indah bahkan orang-orangnya baik baik tidak seperti disini."pikir Ninda.

Emma terkekeh pelan saat ia tahu apa yang Ninda pikirkan.teman barunya itu mengira bahwa witch itu buruk rupa.padahal itu tidak seburuk yang ia pikirkan.

"Tidak seburuk yang kau pikirkan dan tidak seindah yang kau bayangkan Nin."ucap Emma sambil mengusap matanya.

"Maksudmu?"tanya Ninda yang bingung dengan ucapan Emma.

"Lupakan,tidurlah ini sudah malam."decak Emma sambil menutup matanya.

"Disini?di atas pohon ini?apa tidak jatuh?"tanya Ninda.

"Tenanglah ini aman"decak Emma yang masih setia menutup matanya berharap ia akan mendapakan bunga tidur bukan ocehan Ninda.

Ninda menatap Emma yang sudah tertidur.ia memejamkan matanya,ia tertidur.tanpa ia sadari daun-daun dan ranting menutupi tubuhnya dan kunang-kunang mengelilingi tubuhnya memberikan sedikit penerangan agar tidak diselimuti oleh kegelapan malam.



~~~°-°~~~


Di samping sungai...

"Apa-apaan ini?kenapa kalung ini tidak berfungsi?"decak Rey sambil menatap kalung yang berada di lehernya.

"Ada apa sayang?'.."tanya wanita paruh baya yang berada di belakangnya.

"Mom..kalung ini kenapa tidak berfungsi padahal sudah jelas waktu itu kalung ini bersinar saat Emma mengeluarkan kemampuannya?"tanya Rey kepada ibunya.

"Coba aku lihat!"ucap wanita itu.Rey melepas dan memberikan kalungnya kepada ibunya.wanita itu melihat kalung yang dibawah anaknya dengan teliti.tak lama kemudian ia berdecak.

"Ini hanya kalung biasa"ucap wanita didepan Rey.

"Tidak mungkin,kalung itu bersinar saat Emma mengeluarkan kemampuannya."ucap Rey dengan yakin.

"Ini hanya kalung yang digunakan untuk pelatihan fisik yang tanpa menggunakan kemampuan atau sihir.tujuan dibuatnya kalung ini untuk mengetahui apakah sang pengguna menggunakan kekuatan tubuhnya atau sihir.kalung ini akan bersinar jika sang pengguna memakai kemampuan sihirnya,itu sebabnya kalung ini bersinar saat Emma mengeluarkan kemampuannya."jelas wanita itu sambil menatap anaknya yang berusaha untuk memahami maksudnya.

"Berarti Emma itu seorang witch seperti kita?"tanya Rey pada ibunya."kukira dia vampir karena saat aku mengejarnya ia melesat menjahuiku."lanjutnya.

"Hmm...mungkin dia seperti kita hanya saja ia lebih kuat.tapi aku tak yakin jika ia seorang witch,mana ada seorang witch bisa melesat seperti vampir dan bisa mengendalikan cuaca."ucap wanita itu.


~~~°-°~~~









































#gak jelas yah?hehehe....
  Wajarlah inikan cerita pertamaku....😅😅

Oiya maap juga kalo banyak Typo🙏🙏-Author

THIS IS ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang