#16

32 3 3
                                    

Sinar matahari merambat masuk melalui jendela yang terbuka.hembusan angin menerobos melewati gorden.suara kicauan burung bagaikan alunan musik yang menutupi keheningan.

Emma melangkahkan kakinya menuju balkon.tangannya bergetar mencengkram gaun yang dipakainya.angin menerpa wajahnya membuat anak rambut nya tersentak kebelakang mengikuti hembusan angin.

Helaan napas terdengar.mata Emma menerawang pemandangan didepannya.tak lama kemudian matanya terpejam merasakan hembusan angin yang membisik lembut ditelinga.

Emma pov.

Aku berjalan menuju balkon.dadaku sesak manahan isakan agar tak terdengar.kutahan dengan mencengkram gaunku.kulampiaskan semua pada cengkramanku.

Aku lelah,aku lelah menyimpan semua.semua harus ku lakukan untuk kehidupan mendatang.potongan-potongan kilasan yang  selalu datang disaat bunga tidur selalu menghantui.demi terlihat baik-baik saja aku bungkamkan mulutku.tidak ada yang tahu tentang apa yang aku alami.tidak ada yang bisa mencegah apa yang akan aku lakukan.kesabaran, ketegasan, keiklasan dan pengorbanan semua itu akan terjadi.

Aku melupakan semua yang aku lihat.menganggap semua seperti tak kuketahui.tapi kenyataan selalu mengingatkanku,bahwa aku sudah tahu semua,tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,tahu jalan kehidupanku,tahu rintangan dan cobaan apa saja yang akan dilewati,tahu akhir kehidupan yang terjadi.

Walaupun aku merasa lega karena akhir yang tak begitu buruk tetapi aku selalu cemas.cemas karena apakah aku bisa melewatinya,cemas karena apa aku dapat menjalaninya dengan benar.

Terkadang kepercayaanku terhadap apa yang aku lihat goyah karena tak yakin.tak yakin bahwa aku dapat melawan semua yang menanti di depan sana.apakah aku bisa? Setidaknya potongan-potongan kilasan itu dapat kupercayai.semoga apa yang kulihat akan terjadi.saat ini yang akan aku lakukan hanya,menganggap semua yang kulihat dari potongan-potongan dan kilasan masa depan tidak ada.aku hanya ingin menjalani semua ini dengan mengikuti garis yang sudah tertulis.

Emma pov end.

Ditengah Emma yang tenggelam dalam pemikirannya,seseorang membuka pintu dan memberikan senyum gratis.Emma membalasnya dengan senyuman tak kalah lebar hingga matanya menyipit.

Niko melangkahkan kakinya menuju balkon dimana Emma berdiri.ia mengikis jarak hingga berjarak satu meter.kini dihadapannya Emma berdiri.

"Kau tahu?,hari ini kau terlihat berbeda."ucap Niko sembari menerawang pemandangan dari balkon.

"Berbeda?seperti apa?"tanya Emma.

"Terlihat lebih cantik"jawab Niko santai.

"Andai kau tahu bahwa ibuku kebih cantik dariku"Emma menghela napas.

"Aku tahu,ibumu cantik itu sebabnya raja Fellis sering berbisik memuji ratu Moa waktu makan bersama.yah aku tak sengaja mendengarnya,kau tahu kan pendengaranku ini sangat tajam."jelas Niko.

"Dan ibu pertamaku.dia lebih cantik,tidak ada yang bisa menandinginya."ucap Emma yang membuat Niko mengerutkan dahinya.

"Maksudmu?"bingung Niko sembali menoleh menatap Emma yang masih tenggelam dalam pemandangan dari balkon.

"Lupakan!kau tidak akan paham bahkan jika kau memakai rumus matematika sampai fisika kau tidak akan paham."cerocos Emma dan langsung mendapat cubitan dipipinya.

Emma merintih kesakitan.jujur bahwa cubitan werewolf di sampingnya ini sangat menyakitkan,padahal itu masih cubitan dipipi.Emma mengerucutkan bibirnya sebal.

"Jangan seperti itu!kau seperti anak kecil yang tidak mendapatkan permen."Niko terkekeh.

"Hei..anak kecil?kau akan terkejut saat mengetahui umurku."Geram Emma.

"Memang berapa?mungkin kau yang akan terkejut saat mengetahui umurku."balas Niko.

"Umurmu seratus dua puluh empat tahun."ketus Emma membuat Niko berdecak kagum.

"Bagaimana kau tahu?"tanya Niko penasaran.

"Hanya menebak."elak Emma.yah..sebenarnya ia memang sudah tahu tetapi ia tak ingin membuat Niko curiga.

Niko sekali lagi berdecak kagum.bagaimana tebakan matenya ini selalu benar?.'wah kau kalah Niko'pikirnya.

"Baiklah sekarang aku yang akan menebak umurmu."ucap Niko dengan semangat."umurmu mungkin masih delapan belas tahun".lanjutnya.

"Bukan."singkat Emma.

"Sembilan belas!!"tebal Niko lagi.

"Bukan."sekali lagi Emma menjawabnya dengan singkat.

Niko menoleh kesamping.meneliti wajah Emma.matanya menatap lekat Emma membuat Emma hampir salah tingkah.

"Dua puluh tiga."tebak Niko dengan sombong.tetapi Emma menggelengkan kepalanya yang berarti 'bukan'.

"Dua puluh lima!"ucap Niko."dua puluh enam!!dua puluh tujuh!!".lanjutnya.

"Bukan,bukan dan bukan."jawab Emma membuat Niko menyerah.

"Lalu berapa?"tanya Niko menyerah.

"Delapan ratus dua puluh tiga".jawab Emma membuat Niko tertawa kecil.

"Hahaaha..kau ini lucu sekali"ucap Niko mengira bahwa Emma bercanda.Emma hanya bisa rol eyes,percuma ia memberitahukannya pada Niko.Niko tidak akan percaya.

"Baiklah,aku akan pergi menyelesaikan urusanku dengan Lee."ucap Niko yang diacuhkan Emma.

"Em!!aku pergi."bisik Niko dan Emma masih tidak mendengarkannya ia melamunkan sesuatu."apa telinganya bermasalah?"batin Niko.

Emma mendengus.ia dapat mendengar batin Niko.ia memang sengaja mengacuhkan ucapan Niko karena terlalu malas untuk menjawabnya.

"Hei...telingaku masih normal!!"pekik Emma membuat Niko tersentak.

"Y."jawab Niko singkat.ia kesal karena Emma mengacuhkannya.ternyata matenya ini sangat pemalas,padahal hanya menjawab singkat saja malas.

Disaat Niko keluar dari kamar,Emma tertawa lepas.ia sudah membuat Niko kesal dan menurutnya itu sangat menghiburnya."kena kau...".ucap Emma yang masih membayangkan wajah Niko yang kesal.

Niko yang mendengarnya dari balik pintu tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya."dasar.."ucap Niko pelan.


















Haii guys!!tuh yang diatas adalah Ninda alias Naila!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii guys!!tuh yang diatas adalah Ninda alias Naila!!

!!jangan lupa!!

#vote

#comment

#follow

Dan terima kasih untuk yang sudah ngevote+comment...
Terima kasih juga untuk yang sudah mau baca ceritaku walau cuman lewat doang..
Dan terima kasih untuk kalian yang sudah menyemangatiku..

THIS IS ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang