- Null

8.3K 562 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Nama gue Jung Jaehyun. Gue dari Seoul, Korea Selatan tapi sekarang lagi kuliah di TU Berlin, Jerman. Dan sekarang gue lagi naik kereta atau Berliner nyebutnya s-bahn, lagi jalan balik ke rumah. Seharian tadi gue habisin sama Jisoo Noona.  Muter-muter Potsdamer Platz demi nemu spot pas untuk ke-estetikan produk endorse-an dia. Iya, Jisoo Noona semacam selebgram yang sering dapet endorse, dan gue, gantian sama Youngho Hyung, jadi fotografer langganannya. Lumayanlah, tambah-tambah buat ngeprint mappe yang makin nambah semester makin sering gue ngeprint ukuran A1.

Sembari gue ngecekin hasil foto, gue iseng-iseng motret objek apa aja yang ada di kereta. Gue baru sadar kalau lantai s-bahn ini beda dari biasanya. Ya gue juga nggak gitu inget warna biasanya apaan, cuma kayaknya nggak sekalem warna mocca kayak warnanya sekarang. Gue juga baru sadar kalau di sisi kanan gerbong ada oma sama opa yang warna bajunya senada. Oma dengan setelan biru dan scarf bunga-bunga dan si opa dengan vest garis-garis birunya. Bisa aja nih, udah berumur tapi masih segala matching-in baju. Diem-diem gue senyum dikit.

Sementara gue ngamatin mereka, kereta berhenti di Tieregarten. Waktu gue lagi nutup lensa kamera, pintu kereta kebuka dan si opa yang tadi gue amati, turun. Agak heran sih gue karena dia turun sendiri, nggak ngajak oma. Oma-nya juga nyantai ditinggalin opa, malah sibuk sama kacamatanya. Sampai pintu ditutup lagi dan kereta jalan, nggak ada tanda-tanda panik di wajah si Oma. Malah gue yang panik, siapa tau pikun atau malah alzheimer kan? Tapi, bisa jadi juga mereka emang nggak ada hubungan apa-apa. Bukan suami istri seperti yang gue duga. Cuma sekedar duduk sebelahan aja karena males pindah. Who knows?

Ngeliat kejadian itu dan ngetawain prasangka gue sendiri, gue jadi keinget pertanyaan Jisoo Noona tadi.

"Terus harapan lo sama kalian apa?"

Kalian. Maksudnya gue dan Chaeyoung. Chaeyoung itu orang yang terdekat dengan gue selama hampir tiga tahun ini. Maksud terdekat itu beda konteksnya sama gue ke Taeyong Hyung, Youngho Hyung atau anak tongkrongan lain. Sama Chaeyoung itu lebih ke nuansa yang romantis, hm bahasa anak mudanya, pacar. Gue geli nyebut-nyebut pacar, hehe.

Ya pokoknya gue sama Chaeyoung gitulah. Kita udah bareng hampir tiga tahunan dan tadi Jisoo Noona nanyain soal gue sama dia. Nggak ada angin, nggak ada hujan, tau-tau ditanyain aja. Ya gue jawab apa adanya termasuk soal sebenernya gue banyak nggak cocoknya juga sama Chaeng. Kita berantem juga, pernah hampir putus juga. Pokoknya kita nggak secocok dan semulus yang orang lain kira dan liat.

Dan soal harapan gue ke Chaeyoung, ke hubungan kita, jujur gue nggak kepikiran apa-apa. Gue nggak ada ekspektasi. Bukan gue nggak serius sama dia, cuma gue nggak mau muluk-muluk. Makin kesini, gue makin coba realistis dan Chaeyoung pun juga orangnya realistis. Dia nggak bikin dan gantung harapan kosong. Jadi waktu gue jawab nggak ada harapan dan jalanin aja, Jisoo Noona malah sewot.

"Jangan jalan sama adek gue kalo nggak mau lo seriusin!"

Yaelah, mantan gebetannya Youngho Hyung emang sumbu pendek. Gue ketawa aja tadi.

Biar pun gue nggak naruh ekspektasi apapun ke Chaeyoung, ke gue dan dia, tapi gue nggak kebayang masa depan gue kalau itu nggak sama Chaeng.

Ya mungkin sedikit banyak gue punya ekspektasi. Yang jelas gue perlu lebih banyak waktu untuk mengenal Chaeng lagi, dengerin rambling-an dia, liat dunia dari objektivitasnya, coba mahamin ide dan mimpi-mimpinya.

Chaeyoung itu nggak se-simple dia yang lebih suka arrabiata pasta daripada rose pasta, yang lebih milih burger dari burgermeister ketimbang tempat lain, atau sama sekali nggak hype sama bubble tea bobo Q yang kemarin sempet happening. Chaeyoung itu nggak sesederhana itu buat gue.

dear, chaeyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang