Rock Sugar And Pear Stew

Chapter 49 - Revisi face to face

Selama dua hari berturut-turut, Nyonya Liang menghadiri dua pesta makan malam. Pesta makan malam pertama adalah dengan tim skating figure RCU. Yang lainnya adalah dengan Pelatih Yang, pelatih tim provinsi dan eksekutif manajemen, dan juga eksekutif manajemen Winter Sports Administrative Centre.

Yu Yan seperti sepotong pameran yang diseret oleh ibunya. Menjadi orang yang pendiam, dia tidak akan memulai percakapan sendiri. Dia sebagian besar tetap diam kecuali seseorang bertanya kepadanya.

Eksekutif manajemen memuji dia untuk sikap "tenang" dan "bisa diandalkan" ini. Mulut semua orang fasih dan penuh pujian.

Itu membuat Yu Yan merasa lelah.

Di akhir pesta makan malam, Nyonya Liang dan Yu Yan kembali ke sekolah bersama. Setelah turun dari taksi, Yu Yan mengantar Nyonya Liang kembali ke Conference Center Hotel tempatnya menginap.

Dalam perjalanan ke sana, Yu Yan bertanya pada Nyonya Liang, "Bu, aku memiliki sesuatu yang tidak kumengerti."

"Apa?"

"Kenapa aku mendaftar dengan tim klub alih-alih memasuki provinsi atau tim nasional seperti yang lain?"

“Tim klub tidak seketat itu dan kita bisa lebih mengontrol keputusan tertentu. Tapi, tetap penting untuk membangun hubungan yang erat dengan lembaga administrasi resmi, "jawab Nyonya Liang. Dia dalam suasana hati yang baik dan menatap putranya dengan tatapan yang hangat dan penuh kasih.

Ada satu hal yang dia hilangkan dalam jawabannya. Masuk ke tim nasional akan membawa banyak manfaat tapi juga membuat Yu Yan dikendalikan oleh orang lain. Mengizinkan orang lain mengatakan apa yang harus dilakukan putranya adalah sesuatu yang tidak akan pernah ia izinkan.

Setelah menjawab Yu Yan, giliran Nyonya Liang untuk bertanya kepadanya. "Aku juga punya sesuatu untuk diklarifikasi."

"Silakan, Bu."

"Yan Yan, apa kamu saat ini memiliki seorang gadis yang kamu sukai?"

Yu Yan mengangguk tanpa ragu-ragu. "Mm."

Nyonya Liang tidak senang tapi tidak menunjukkannya di wajahnya. "Apa itu Tang Xue?"

Yu Yan diam dan menatap kakinya. Setelah beberapa saat, dia mengangkat kepalanya dan menatapnya. "Bu, apa kamu menghubungi Tang Xue secara pribadi?"

Nyonya Liang dikejutkan oleh pertanyaannya.

Pandangan jinak di mata Yu Yan memudar dan dia mulai menyatakan terluka. Dia menatapnya dan berkata, "Tang Xue sudah mengabaikanku. Apa tepatnya yang kamu katakan padanya? ”Nada suaranya sedikit tajam saat dia mengajukan pertanyaan.

Nyonya Liang sangat jengkel tapi berpura-pura tidak bersalah dan terpana dengan kata-katanya. “Apa yang aku katakan padanya? Kamu harus bertanya padanya apa yang dia katakan kepadaku. Aku hanya bertanya tentang kalian berdua dan mendapatkan kuliahnya sebagai gantinya. Ck, ck, ck, dia mengoceh seperti pistol dan bahkan tidak memberiku kesempatan untuk berbicara. "

Yu Yan terkejut sesaat tapi dengan cepat mengikuti dengan menggelengkan kepalanya. "Tang Xue bukan orang seperti ini."

"Apa kamu mengatakan kalau aku berbohong?"

"Ah? Itu bukanlah apa yang kumaksud…"

Nyonya Liang perlahan menarik napas dalam-dalam. Dia memperhatikannya dan berkata dengan sungguh-sungguh. “Yu Yan, aku akan mengakui kalau aku tidak suka gadis itu. Tapi itu tidak penting. Yang ingin kusampaikan adalah kalau tidak peduli siapa pihaknya, kamu tidak bisa menjalin hubungan sekarang. Apa kamu mengerti?"

"Kenapa?"

“Karena kamu harus fokus pada karir profesionalmu untuk saat ini. Satu-satunya tujuan dan impianmu adalah menjadi juara dunia — tidak ada yang penting. Bukannya aku membatasi kebebasanmu karena aku ibumu. Pikirkan sejumlah besar energi dan uang yang telah diinvestasikan semua orang dalam keluargamu dalam beberapa tahun terakhir. Apa kamu mengerti seberapa tinggi harapan semua orang untukmu? Bukan hanya keluarga kami. Apa kamu tahu berapa banyak orang lain yang berinvestasi padamu juga? Saat ini, kamu tidak mewakili dirimu sendiri. Hidupmu juga bukan sepenuhnya milikmu. Mimpimu bukan milikmu sendiri, "kata Nyonya Liang dengan satu nafas. Menjelang akhir, dia menjadi sedikit gelisah dan berbicara dengan cepat.