BAB 11

21 5 0
                                    

Hari sudah pagi, gue lagi sarapan bareng ortu, karna hari ini mereka baru pulang, dan sekalian gue pamitan untuk pergi camping hari ini.

Hari ini gue berangkat bareng Sifa, gue udah janjian ama dia buat pergi bareng.

*ting....ting...tingg...ting*
Bel rumah Alsa

"ehhh cepet banget Sifa, kalo gitu Alsa pamit ya, ma, pa."pamit Alsa sambil memberikan kiss dipipi kedua ortunya

"Al, jangan lupa kabari mama terus, kalo kamu gak kuat jangan lupa telpon mama papa."ucap mama Khawatir
"Iya maa, Alsa gak papa kok, kalo gitu Alsa pergi ya, asalamuallaikum."pamit Alsa

"Eh Al, yuk buruan udah telat ni, lo mah, lama banget."ucap Sifa
Saat Alsa udah membuka pintu mobil Sifa tiba-tiba ia mengingat sesuatu, dan buru-buru
"Ehhh siff gue ada yang ketinggalan, gue ambil sebentar ya."ucap Alsa panik
"Yaampun yaudah sana buruan entar kita ditinggal."balas Sifa yang dijawab anggukan oleh Alsa

Sampailah Alsa dikamarnya ia mengambil barang yang ia butuhkan itu dan segera kembali kemobil Sifa.
------------------------------

Sekolah....

"Baiklah anak-anak, kita akan segera pergi ke tujuan camping, jadi sesampainya disana jangan ada yang pisah dari rombongan, mengerti."ucap bu Ratih

"Baikk bukkk"Semua siswa

Yang ke camping hari ini tak begitu ramai dan tak bisa dibilang sepi, lumayan.

Saat masuk kedalam bis semua murid berdorong-dorongan untuk masuk ke Bis karna takut tidak kebagian tempat.

"Awhh"ucap Alsa
Ia Alsa terdorong oleh salah satu murid yang ingin masuk, namun Alsa membiarkan murid tersebut karna ini bukan saat untuk berdebat.

Saat gue mau nyari kursi kosong di bis gue salfok sama Devan yang sudah duduk bareng Andin

Hati gue sakit banget lihatnya tapi gue gak bisa buat presepsi kalo gue belum tau sebenarnya apa hubungan Devan dan Andin

Sialnya hanys satu kursi kosong yang tersisa dan kursi itu disebelah Andra

Andra yang ngelihat gue mendekat untuk duduk langsung memanggil Ela

"La, sini duduk sebelah gue aja, gak ada kursi lagi lo mau duduk bawah."ucap Andra yang di jawab anggukan oleh Ela

Deggg

Iyaa Andra benar-benar berubah sekarang, tapi kenapa gue merasa kehilangan sosok Andra, bukannya ini yang gue mau.
Namun gue buru-buru mundur karna gue lihat Ela langsung duduk sebelah Andra

Sedih banget hidup gue,
Gue berdiri sekarang, kaki gue udah lemas banget, perjalanan ke tujuan masih ada 30 menit lagi, dan gue udah berdiri sekitar 1 setengah jam.

Gue udah gak sanggup buat berdiri sampe tiba-tiba

"Al, lo capek ya, sini duduk kita gantian lo lagi yang duduk biar gue yang berdiri."ucap Andin

Gue mengerjapkan mata gue berulang kali, kenapa Andin baik  banget sama gue, padahal gue udah berfikir negatif tentang hubungannya dengan Devan

"Ehhh gak perlu Din, gue berdiri aja,  bentar lagi juga udah mau sampe kok, santai aja kaki gue kuat."kekeh Alsa berbohong

Andra melihat kebohongan dimata Alsa, ia ingin sekali menggantikan posisi Alsa sekarang, namun Andra membuang lagi pikiran itu karna ia ingat jelas Alsa menyuruh dia menjauh.

"Bisa gak sih, sehari aja lo gak caper."ucap Devan dingin
Gue yang denger itu langsung natap Devan berbarengan dengan Andin

"Maksud lo apa Dev?"tanya gue
"Lo tu drama, cewek caper gue capek lihatnya, bisa gak sehari aja lo tu gak bikin drama disekolah."ucap Devan Dingin

Deggg

Gue sakit banget dengernya, yaa tapi seperti apa yang gue bilang, gue udah kebal dengan omongan dan hinaan dari mulut Devan.

Gue lirik Andra ia hanya acuh saja menikmati lagu yang ada di earphonenya.

"Dev."ucap Andin

"diem!"ucap Devan

Gue hanya nunduk, akhirnya gue angkat bicara
"maaf Dev kalo gue gitu dimata lo, tapi gue sama sekali gak ada niatan buat caper."ucap Alsa
-------------------------------------

Andra dari tadi sebenarnya mendengar semua omongan Devan, namun ia hanya bisa mengepal tangannya dibawah, ia ingin menghajar muka Devan, namun ia masih diam, ia masih menghargai keputusan Alsa untuk menyuruhnya tidak ikut campur lagi urusannya.





Anjing lo Dev, lo gak tau apa yang Alsa rasai sekarang, kalo sampe terjadi sesuatu sama Alsa gue gak akan bisa diem lagi, gue akan buat lo ngerasa menjadi manusia paling menyesal dan bersalah.-batin Andra-

---------------------------------------
Camping lokasi....

Hahh akhirnya 2jam gue berdiri akhirnya sampe juga, gue lihat Sifa keluar dari mobil pribadinya
Ia Sifa adalah anak tunggal ortunya tidak memperbolehkan ia pergi keucali diantar, dan kenapa gue gak mau bareng sifa
Karna gue yang minta, gue bilang ke Sifa supaya gue bisa PDKT sama Devan, gue lihat Sifa  berat banget biarin gue gabung ke bis, tapi gue berusaha yakini dia.

Dan gue gak akan cerita kejadian yang sebenarnya terjadi di bis tadi ke Sifa.

"Hah akhirnya sampe juga ya Al, gilaa lama banget dari sekolah kita kesini."Ucap Sifa sambil meregangkan badannya

Gue hanya tersenyum dan membalas dengan anggukan, gue lemas banget, kaki gue gak bisa dibawa jalan lagi keknya, gue butuh istirahat.

"Al, lo pucet banget, lo sakit?"tanya Sifa khawatir

"Hah, enggak kok gue mabok aja hehehe."jawab Alsa bohong

"ohh yaudah gue kesana dulu ya, lo tunggu sini aja."ucap Sifa yang dibalas anggukan oleh Alsa

Dari kejauhan gue lihat Devan sama Andin duduk bareng, ketawa bareng, dan gue sakit banget lihatnya, satu yang bikin gue sakit, gue belum pernah lihat Devan ketawa setulus itu.

Otak gue bilang nyerah tapi hati gue bilang masak segini doang, lagian lo belum tau kan hubungan Devan sama Andin apa.
Gue langsung menggelengkan kepala gue yang sedari tadi berfikir negatif.

-------------------------------------

"baiklah Anak-anak ibuk akan memberikan kalian waktu 20menit untuk istirahat, setelah itu kalian bisa membangun tenda kalian ya."ucap bu Ratih

"Baikkk bukkk..."ucap semua siswa

Gue yang udah ngerasa kaki gue lumayan sehat lihat Devan lagi sendiriian duduk, sambil earphone ditelinganya dan coca cola ditangannya gue samperin.

"Dev."panggil Alsa

Yang dipanggil hanya diam

"Dev."panggil Alsa lagi

Yang dipanggil akhirnya hanya membalas dengan deheman.

"boleh gue duduk?"tanya Alsa

Devan masih diam.

"kalo lo gak jawab berarti iya."jawab Alsa sambil tersenyum

"Andin mana Dev? Gue lihat lo sama dia dari tadi."tanya Alsa

"Dia lagi ambil barangnya di bis ketinggalan."jawab Devan tanpa melihat Alsa

Alsa hanya membalas dengan mulut yang berbentuk O

"Dev, boleh gue tau apa kebenaran yang lo bilang waktu kita jalan bareng?"tanya Alsa

Devan yang mendengar itu, langsung menoleh dan menatap Alsa.

"Lo yakin siap dengernya?"tanya Devan yang dijawab angggukan Oleh Alsa

"Iya kebenarannya adalah gue"











Next..............



Jangan lupa vote and comments guys❤😊

Devan [About Him](COMPLETE✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang