BAB 14

25 3 0
                                    

Akhirnya, setalah menempuh perjalan dari camping kesekolah pun sampai, Alsa keluar dari bis tersebut untuk sekedar beristirahat sejenak.

Gue capek banget, tulang gue rasa mau remuk, akhirnya gue milih duduk di salah satu kursi dipinggir lapangan.

"Hahhhh"hembusan nafas Alsa sambil meregangkan badannya.

"Woy, gak pulang lo, ngapain masih disini."ucap Andra

"Anjirr, kaget gue, ntaran dah, ni tulang gue mau remuk rasanya."balas Alsa

Andra pun mendaratkan bokongnya di samping Alsa.

"Al, lo masih cinta sama Devan?"tanya Andra tiba-tiba

Alsa menoleh sebentar ke Andra, dan terkekeh pelan.
"kalo lo tanya, cinta, ya pastilah, tapi gue sekarang udah nemu alasan untuk ngejuauh dari dia."balas Alsa

Andra mengkerutkan keningnya
"Maksud lo?"tanya Andra

"Iya gue akan ngejauh dari Devan, karna Devan udah punya Andin sekarang."ucap Alsa

"Hah?kurang ajar tu cowok, udah sekarang lo jangan mikirin dia Al, lo fokus ke kesehatan, dan lo harus sembuh."ucap Andra
Alsa hanya terkekeh
"segitu takutnya lo gue mati, kalo gue meninggal berarti itu udah takdir gue."ucap Alsa terkekeh

"Apaan sih lo, bercanda lo berlebihan, lo pasti sembuh."bantah Andra

Alsa hanya tertawa dan menggelengkan kepalnya
"Iye-iye lo baperan amat dah nyett."balas Alsa
"eh, antari gue pulang lo, lo kan ojek gue."sambung Alsa
Andra menyentil kening Alsa
"untung lo sahabat gue, kalo gak gue karungin lo."balas Andra
"buruan ayo gue antar lo balik."sambung Andra berdiri

Saat Alsa ingin berdiri, dia merasakan sakit dikepalanya.
Badannya melemas, Alsa merasa  pandangannya berbayang dan seketika gelap.

*brugg*

Andra yang mendengar sesuatu terjatuh menoleh kebelakang dan mendapati Alsa terbaring ditanah
Andra pun berlari melihat keadaan Alsa
"Al, lo kenapa Al, Al jangan bercanda lo, bangun Al."ucap Andra

Andra melihat darah yang keluar dari hidung Alsa.
"yaampun Al, darah."ucap Andra

Andra pun menelpon ambulan dan kedua orang tua Alsa
----------------------------------
Skip rumah sakit......

Alsa membuka perlahan matanya, hal pertama yang dia lihat adalah Andra, Mama, dan Papanya.

"Gu-gue dimana Ndra?"tanya Alsa
"lo dirumah sakit Al."jawab Andra khawatir

*tok....tok....tok*
"maaf bisa saya bicara kepada orang tua Alsa Andhara."ucap Dokter yang dibalas anggukan oleh Kedua orang tua Alsa.

"lo gak papa Al, mana yang sakit?"tanya Andra
Alsa terkekeh lemas
"Udah nyet gue gak papa, alay banget dah lu."balas Alsa lemah

"Lo tu ya Al, disaat kayak gini masih aja bisa bercanda, lo gak lihat gimana gue khawatir tadi."jawab Andra
Alsa hanya terkekeh pelan.

Ruangan Dokter
--------------------------
"silahkan duduk pak, bu."pinta Dokter

"Gimana keadaan anak saya dok?"tanya Mama Alsa

Dokter mengeluarkan sceen otak Alsa.
"Maaf buk, Alsa sudah memasuki stadium akhir, maaf kalo saya harus memberi tahu ini, namun umur Alsa tidak lama lagi, kecuali keajaiban yang tuhan kasih, dan kita hanya bisa berdoa sekarang."ucap Dokter

Mama Alsa tidak bisa menahan air matanya, dengan papa Alsa yang memeluk erat istrinya itu.

"Enggak dok, dokter salah, anak saya pasti bisa sembuhkan"tolak Mama Alsa

Devan [About Him](COMPLETE✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang