Devan udah pulang dari rumah gue sekitar 20 menit yang lalu, sedangkan gue masih setia duduk di ruang tamu sambil menikmati segelas susu, gue masih mencerna setiap kata yang diucapkan Devan tadi, satu sisi gue merasa bersalah banget nampar Andra, tapi disisi lain gue ngerasa Andra terlalu berlebihan dalam menanggapi masalah gue tadi, gue udah tekani ke Andra kalo disini gue yang salah.
22.20
Alsa melirik jam di dinding kamarnya, biasanya jam segini, monyet itu akan nelpon Alsa buat jaili dia, iyaa Alsa merasa bersalah namun kembali lagi, ego Alsa lebih tinggi dibanding rasa bersalahnya, bahkan Alsa tidak mau mendengar sama sekali penjelasan Andra.
-----------------------
Saat ini Andra tengah asik bersandar diayunan depan rumahnya, ia benar-benar tidak abis pikir dengan Alsa, bahkan Alsa tidak memberi dia waktu untuk menjelaskan malah langsung menampar dan membentaknya, tapi Andra hanya tersenyum mirisIni baru resiko kecil yang gue terima, gimana kedepannya?, tapi gue juga gak rela Alsa terus berharap dengan Devan brengsek itu, gue gak akan nyerah bikin lo bahagia Al, kalo pun pada akhirnya Lo nyerah, gue akan ngebuat Devan nyesal atas semua tindakan dia ke elo Al-batin Andra
-------------------------
Skip disekolah......."Al, lo udah tugas bu Sonya?"ucap Sifa cemas
Gue yang denger temen-temen gue pada kesetanan gue hanya ketawa dan duduk dikursi gue"udah dong, Alsa, mangkanya lo berdua jangan ke mall teruss, mampus siap siap aja berdiri di tiang bendera dan menyambut sinar terik matahari itu."ucap Alsa ketawa jahat
"Anjirr lo Al, gak poto ke gue, aisss udah deh gue nyontek seadanya aja deh ke lu Al, dari pada gak ada sama sekali kan." jawab Ela yang disertai anggukan oleh Sifa
Karna gue cantik, dan baik hati ,yaudah gue lihati tu buku gue ke dua curut berisik ini.Sampe tiba-tiba gue lihat ciptaan terindah tuhan masuk dengan muka yang masih setia datar dan dingin itu.
Gue senyum-senyum sendiri
Tanpa gue sadar Devan udah duduk dan membelakangi gue dengan Earphone yang setia ditelinganya.Alsa refleks berdiri dan memberi kode ke Nandan teman sebangku Devan buat pindah sebentar
"Nan belakang bentar dong."ucap Alsa yang dibalas anggukan oleh Nandan"Pagi ciptaan terindah Tuhan, udah sarapan?"ucap Alsa tersenyum
"dah"jawab Devan
"udah mandi?"balas Alsa
"dah"jawab Devan lagi tanpa beralih dari buku kesayangannya dan earphone di telinganya
"udah sayang gue?"tanya Alsa
"Dah" jawab DevanRefleks gue kaget plus deg degan anjirrr, yaa secara kan gue seneng banget dia dah sayang sama gue hahaha ya walaupun gue udah tau ni endingnya.
Devan yang mengiyakan, tersadar bahwa ia salah menjawab, tapi ia bodoh amat dan menjadikan itu untuk kesempatan menjahili Alsa
"L-l-lo ngomong apa tadi? Lo sadarkan."tanya Alsa
"iya gue sadar."jawab Devan
"Seriusan lo, aaaanjjjiiiirrr, kok gue pengen teriak yaa rasanya, kayaknya gue berhasil sedikit ngedobrak hati batu lo."balas Alsa senang"Apaan, iya gue sayang ama lu, karna lo satu-satunya fans bego gue, hahaha gue gak rela lo ngejauh secara gue masih butuh tu pengorbanan bodoh lo."ucap Devan sinis
"Dan satu lagi, bilang ke sahabat tempramental lo itu, jangan sok jadi jagoan, gue gak pernah mintak lo belii gue soto, dan gue bener-bener jijik lihat drama lo berdua."sambung Devan yang ingin keluar kelasAlsa menarik tangan Devan
"Ja-ja-jadi lo yang salah, lo yang bikin Andra marah?"tanya Alsa
"lepasi tangan lo njing! Iya gue, mo marah lo, hahaha gue udah tau kok Al lo gak bisa marah sama gue, dan satu lagi gue tegasi ke elo ya, gosah sok peduli ataupun caper ke gue, karna, gue benci itu!" ucap Devan dengan sinis dan menghempas kasar tangan AlsaNamun Alsa tidak diam, dia dengan cepat maju, dan mengejar Devan
"Dev, lo gak perlu kemaren ngebuat gue bahagia dengan gombalan basi lo, kalo akhirnya lo bikin gue terjebak dalam rasa bersalah kayak gini."ucap Alsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Devan [About Him](COMPLETE✔)
Teen Fiction[LENGKAP✔] "Kadang sifat dingin lo yang ngebuat gue mikir, lo dingin ke gue atau emang ke semua orang Dev." -Alsa- "Gue gak pernah nyuruh lo berjuang, jadi jangan salahi gue kalo akhirnya lo sakit karna harapan lo sendiri Al." -Devan- "Lo emang saha...