BAB 10

37 6 0
                                    

*plakk....*

Andra memegang pipinya yang panas, atas tamparan Alsa
"Al, ken......?"ucap Andra dipotong Alsa

"Gue kecewa sekaligus merasa bersalah sama lo Ndra, tega banget lo bikin gue kejebak sama rasa bersalah ini, gue udah pernah bilang ke elo, jangan libati perasaan dipersahabatan kita."tekan Alsa sesegukan
"Tap....."Andra ingin menjawab dipotong oleh Alsa lagi

"Dan lagi, berenti ikut campur urusan gue dan Devan, mulai sekarang lo sama gue anggap aja gak kenal, gue makasih banyak sama lo yang selalu ada buat gue, sekaligus gue kecewa sama lo, lo udah ngelanggar peraturan yang kita buat."ucap Alsa marah

"Al, apa gue salah cinta sama lo, apa gue salah sayang sama lo, kalo gue salah, berarti lo juga salah cinta dan sayang sama Devan, bisa gak sih Al, lu sadari kehadiran gue disini, gue cuma pengen lo bahagia, gue rela ngelakuin apapun asal elo bahagia, gue gak minta lo balas perasaan gue ini, iyaa gue langgar peraturan kita, karna kita gak bisa nentui sama siapa kita jatuh cinta Al, gue gak rela lo disakiti terus sama Devan."Balas Andra

"DIAM LO NDRA, GUE BILANG BERHENTI IKUT CAMPUR URUSAN GUE, DAN LO PERNAH BILANG LO AKAN NGEJAUH KALO GUE YANG MINTA KAN, MULAI SEKARANG JAUHI GUE!!"bentak Alsa

Andra tidak percaya apa yang Alsa ucapkan, namun Andra harus menjauh jika Alsa yang meminta

Andra mengangguk-anggukan kepalanya

"okee, okee, gue akan ngejauh dari lo Al, gue akan pergi jauh dari lo."ucap Andra pasrah

"BAGUS ITU YANG GUE PENGEN."bentak Alsa lalu pergi meninggalkan Andra.

gue bakalan ngejauh dari lo Al, gue harap lo bisa ngedapati Devan, gue sayang banget sama lo Al, gue gak rela lo disakiti Devan, karna gue akan ngejauh, gue harap Devan gak akan buat lo sakit lagi, semoga lo bisa bahagia dengan gue ngejauh Al.-batin Andra 
--------------------------------------

Gue terus jalan, gue kecewa banget sama Andra, tega banget dia ngebuat gue dalam zona merasa bersalah gini.
Sampe depan kelas gue lihat Andin duduk disebelah Devan
Dan yang gue lihat Devan lagi makan soto kesukaannya.
Muka Devan masih datar tapi gue lihat Andin senyum ke Devan dengan tulus.

Kelas masih sepi dikarenakan guru rapat jadi sudah pasti banyak yang bolos ke kantin.

Gue berusaha masuk kekelas nahan sakit, tapi gue buang pikiran negatif gue, karna Devan sendiri yang bilang kalo dia gak bisa bukak hati untuk sekarang.

"Ehh, lo Alsa kan, lo cantik banget Al, salam kenal dari gue ya."ucap Andin ramah.

Gue yang dengar Andin ngomong gitu langsung senyum
"Eh iyaa, lo juga cantik Din, lo sama Devan dekat udah lama ya?"ucap Alsa ingin tau

"Ohh iy......."balas Andin langsung dipotong sama Devan

"Gak usah kepo, lo mau ngapain ke kelas, kalo gak ada kepentingan mending lo sana, gue risih ada lo disini."ucap Devan sinis

Deggggg

"Oh, iya gue cuma mau ambil tas gue doang."Ucap Alsa

Gue sedih banget dengar omongan Devan, bener kata Andra terkadang ada sakit yang gak bisa bikin lo nangis.

Gue terus melangkahkan kaki gue sampe ada yang narik tangan gue.

"Al, lo gak papa, ucapan Devan tadi jangan lo masukin ke hati ya."ucap Andin

Iya itu Andin, ia mengejar Alsa karna ia merasa Devan keterlaluan.
"hahaha gak papa udah biasa gue digitui."jawab Alsa tertawa garing

"Yaudah karna gue ngerasa bersalah, gara-gara gue lo dibentak Devan gue traktir lo minum gimana."tawa Andin
Alsa hanya mengangguk

-Sebenarnya siapa lo, kenapa lo kayak udah deket sama Devan, dan kenapa lo baik banget sama gue.-batin Alsa
---------------------------------

Kantin.......

"Din makasih ya minumnya."ucap Alsa
"iya sama-sama santai aja."jawab Andin
"Kalo gue boleh tau, lo sama Devan kok kelihatan dekat banget?"ucap Alsa ingin tau

"Ohhh, hahaha iya gue itu se......."ucap Andin
"Din, ayok pulang bareng gue sekarang."ucap Devan menarik tangan Andin

"Ehhh Al, gue balik dulu ya, sampe jumpa besok di Camping daaaaa."ucap Andin menjauh bersama Devan

Sebenarnya apa hubungan lo dan Devan, gue sakit banget lihat lo sama Devan, bahkan gue belum pernah ngelihat ketulusan dari mata Devan saat natap gue-batin Alsa
-----------------------

Masalah Andin dan Devan gue berpikir positif mungkin mereka tetangga atau mungkin mereka sahabatan kayak gue sama Andra.
Hari ini karna rapat semua murid dipulangkan

Gue sedang jalan pulang, gue lihat Andra keluar dengan membawa motor ninja kesayangnnya, mata gue dan Andra bertemu, namun Andra hanya melihat dan meneruskan perjalanannya, gue yang lihat perubahan Andra ngerasa sedih banget
Biasanya Andra akan mendatangi Alsa, menjahilinya, dan mengantarnya pulang untuk bermain PS bersama.

Alsa hanya tersenyum miris melihat Andra benar-benar menjauhinya sekarang.
----------------------------------

Saat ini Alsa sedang mencoba memejamkan matanya dikasur kesayangannya, sampai ia membuka lagi matanya dan mengambil handphonennya.

Saat ini gue bosan banget, biasanya jam segini gue akan nelpon Andra buat ganggui dia yang sedang asik dengan game kesayangannya itu.

Akhirnya gue iseng telpon Devan, gue gak akan nyerah sebelum gue nemu alasan buat ngejauh.

*drrttt......drttt.....drttt*

"Hall....."ucap Alsa dipotong Devan
"ada apa?"balas Devan cuek
"cuek amat Dev, udah nyiapi peralatan buat Camping besok?"tanya Alsa
"apa gue harus cerita sama lo?"jawab Devan dingin
"cuek banget lo sama gue Dev, coba aja sama Andin gue ngerasa lo natap dia beda, tulus banget."ucap Alsa tertawa miris
"Apa pernah gue bersikap manis sama lo?"balas Devan lagi

Degg
Alsa buru-buru menganggap itu hanya candaan Devan.
"Eh, Dev, hubungan lo sama Andin apa, kok gue rasa lo deket banget?"tanya Alsa ingin tau

"Apa semua gue harus cerita sama lo, mendingan mulai malam ini lo berhenti deh berharap sama gue, dari pada lo sakit hati besok."ucap Devan
"Kadang sifat dingin lo yang ngebuat gue mikir, lo dingin ke gue atau kesemua orang Dev."ucap Alsa
"kalo lo punya otak, seharusnya lo bisa nyadari itu tanpa perlu gue jawab."balas Devan
"gue matiin telponnya, gue udah bilang lo tu ganggu gue."sambung Deva

Bippp

Gue terdiam, gue rasa hati gue udah kebal dengar semua omongan menyakitkan dari Devan, jadi setiap gue dengar kalimat menyakitkan dari mulut Devan, gue cuma bisa diem dan ngerasai setiap sakitnya di sekujur tubuh gue.
------------------------------------------




Next.........

Jangan lupa vote and comments❤😊

Devan [About Him](COMPLETE✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang