Setelah menemui Andin, Andra seperti biasa, kepohon yang sudah di cap sebagai miliknya itu.
Andra menghisap satu puntung rokok.
Andra sontak kaget melihat Alsa mengambil rokok yang sedang ia hisap, lalu mengijaknya."Nyet, sejak kapan lo ngerokok gini, gue bilangin bunda baru tau rasa lo."ancam Alsa
Andra menyatukan alisnya pertanda bingung, kenapa Alsa tak menamparnya lalu memarahinya."Lo kenapa gak tampar gue, atau marah ke gue."tanya Andra
"Lahh? Buat apa gue marah."balas Alsa terkekeh"Biasanya lo marah kalo gue balas dendam ke Devan."ucap Andra
"iya gue marah, tapi gue itu udah kenal lama sama lo Ndra, gue percaya sama lo, lo gak akan kasar sama cewek."ucap Alsa tersenyum.
Andra terkekeh mendengar kalimat Alsa.
"Boleh juga lo, oh iya Al, hehehe jangan bilangin bunda ya gue ngerokok."mohon AndraAlsa buru-buru menggeleng
"No,no,no gue bakalan bilangin bunda."tolak Alsa"Al, gue janji deh bakalan beliin lo eskrim 3 mau gak?"bujuk Andra
Alsa tersenyum
"hehehe gitu dong, ni mulut gue kan ketutup sama eskrim."ucap Alsa
Andra menyentil kening Alsa.Andra dan Alsa pun pergi kekantin untuk membeli 3 eskrim yang dijanjikan Andra.
------------------------------------Setelah gue dibeliin eskrim sama Andra gue langsung kekelas, buat mintak maaf ke Andin, gue yakin Andin pasti takut banget tadi, walaupun Andra gak ngekasarin dia.
Gue lihat pertama Andin sedang menangis di pelukan Devan.
Rasa sakit gue sekarang gak bisa di ungkapi lagi, gue cuma bisa ngerasain setiap sakitnya di sekujur tubuh gue, ngelihat Devan begitu mencemaskan Andin ngebuat gue merasa iri, namun gue buru-buru membuang rasa iri itu, lalu berjalan mendekat ke arah Andin.
"Din."panggil Alsa
Alsa mengelus pundak Andin untuk memberi dia ketenangan.
Namun tangan Alsa dihempas oleh Devan."Gosah sentuh cewek gue dengan tangan kotor lo itu!"bentak Devan
"gue cuma mau mintak maaf Dev."ucap Alsa lalu memegang pundak Andin lagiAndin pun menoleh dan menatap mata Alsa.
"Mungkin lo benci gue, tapi gue bersumpah gak nyuruh Andra mempermaluin elo dan Devan, gue emang sayang sama cowok lo Din, tapi gue gak ada niatan buat rebut dia dari lo."jelas AlsaAndin langsung berhambur kepelukan Alsa
"Iyaa gue maafin elo, elo gak salah Al, gue cuma shock aja ngelihat Andra tadi."ucap Andin sesegukan.Alsa mengelus punggung Andin untuk menenangkannya.
Devan hanya menatap datar wajah Alsa."Sebagai gantinya gue bakalan ajak lo jalan-jalan ke wahana Din, lo mau?"pinta Alsa
Andin mengangguk menandakan ia setuju.
"Besok sehabis pulang sekolah kita pergi bareng ya."ucap Alsa lagi.
Mereka berpelukan dan menghiraukan Devan.
-------------------------------------Skipbesok, sekolah.......
Hari ini gue lagi di perpustakaan, ada beberapa buku biologi yang pengen gue cari, sampe gue ngelihat Devan masuk keperpustakaan, gue buru-buru mengalihkan pandangan supaya gak bertemu.
Namun Devan udah melihat Alsa, Devan berjalan mendekat kearah Alsa.
Alsa dengan cepat membereskan bukunya ingin meninggalkan perpustakaan tersebut, namun langkah Devan lebih cepat dibanding Alsa.
Degggg
Tangan Alsa ditahan oleh Devan.
"Lo mau kemana?"tanya DevanAlsa menghempas pelan tangan Devan.
"Lepas Dev, gue mau keluar."ucap Alsa"lo ngejauhin dari gue?"tanya Devan lagi memegang tangan Alsa
"lepas Dev, kalo Andin lihat dia bisa salah paham."pinta Alsa menghempas lagi tangan Devan
"gue gak akan lepasin sebelum lo jawab pertanyaan gue, kenapa lo jauhin gue?"tanya Devan
"Lepasin tangan gue! Gue gak habis pikir sama lo Dev, bisa nggak disaat gue udah mulai terbiasa tanpa lo, lo gak usah hadir dihidup gue lagi, datang dengan pertanyaan bodoh lo itu dan bersikap seakan-akan gak ada yang salah, gue udah nemu alasan buat ngejauh dari lo, lo udah punya Andin, semakin lo datang semakin ngebuat gue sakit ngelihat lo dan Andin,gue tau kok lo menanyakan itu ke gue seperti yang pernah lo bilang, lo gak rela kehilangan salah satu FANS lo, mulai sekarang gue akan ngejauh dari lo Dev, jangan lo tanya gue masih sayang atau enggak sama lo, rasa gue ke elo masih sama, cuma itu semua hadir dalam bentuk gue akan bahagia kalo lihat lo bahagia bareng Andin, luka gue itu urusan gue!"ucap Alsa panjang lebar
"Lepasin tangan lo, gue mau pergi."sambung Alsa lalu keluar dari perpustakaan tersebut.
Alsa menahan tangisnya, ia tidak boleh lemah disisa hidupnya ini.
--------------------------------------------*tring....tring....tring*
Bel sekolah pun pulang, seperti janjinya Alsa akan mengajak Andin untuk pergi kewahana hari ini."Yuk Din, ntar keburu ditinggal bis."ucap Alsa
Andin mengangguk sebelum mencium pipi kekasihnya Devan.Alsa melihat kearah Devan yang dibalas tatapan yang sulit diartikan oleh Alsa.
Namun buru-buru Alsa mengalihkan ke pandangan lain.Gue pengen banget berada di posisi lo Din, lo salah satu cewek beruntung, lo cantik, lo sempurna, lo sehat, sedangkan gue, penyakitan, kalaupun Devan nerima gue, pasti itu semua karna kasihan.-batin Alsa.
"Heh, ayuk Al, lo bilang nanti ketinggalan bis."ucap Andin menyadarkan lamunan Alsa.
"Ohh iya, ayok."balas Alsa lalu berjalan duluan.
-------------------------------------Halte bis...
Andin melihat setiap rinci wajah Alsa, ia begitu cemas melihat wajah Alsa yang memucat dan seperti sedang menahan sakit.
"Al, lo gak papa, kalo gitu kita undur aja perginya, kita pulang aja, lo pucet banget"cemas Andin
Alsa yang sedang menahan sakit kepalanya buru-buru menggelengkan kepalanya lalu tersenyum
"gue gak papa, cuma tadi lupa sarapan aja, ntar kita makan dulu aja."bohong Alsa sambil tersenyum.
Andin menganggukan kepala
Namun ini aneh bagi Andin, dia melihat satu titik darah di kerah baju Alsa, tapi ia acuhkan mungkin itu cat air atau potongan kertas.---------------------------------------------
Skip di taman wahana....
Andin bersorak kegirangan, ia sudah lama tidak bermain wahana sewaktu sekolah di luar.
"Wahhh gue udah lama banget gak main permainan kayak gini Al."ucap Andin antusias
Alsa yang memegang kepalanya, langsung mengarahkan pandangnya ke Andin
"Hahaha iya, gue juga, ayo main keburu gelap."ucap Alsa senyum paksa.
*wuuuuuuuu**
*waaaaaaaaa**
*mama..........**
Begitulah teriakan-teriakan Andin, ia begitu bahagia sekarang, namun Alsa sedang berusaha menahan sakitnya.Saat selesai bermain mereka pun mencari tempat duduk, dan Andin pun pergi sebentar ke toko minuman dan cemilan.
Setelah membeli minuman dan cemilan Andin kembali dan memberikan minuman tersebut ke Alsa yang dibalas senyuman oleh Alsa.
"thanks Din"ucap Alsa
Lagi-lagi penyakit itu menyerang kepalanya.
*tes...tes...tes*
Darah terjatuh di seragam sekolahnya
Namun Alsa buru-buru mengelap darah yang keluar dari hidungnya agar tidak ketahuan oleh Andin.Sakit dikepala Alsa begitu parah sekarang, ia tidak bisa menahannya lagi dan..............
Maap kalo kependekan.❤
Jangan lupa vote and comments❤😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Devan [About Him](COMPLETE✔)
Teen Fiction[LENGKAP✔] "Kadang sifat dingin lo yang ngebuat gue mikir, lo dingin ke gue atau emang ke semua orang Dev." -Alsa- "Gue gak pernah nyuruh lo berjuang, jadi jangan salahi gue kalo akhirnya lo sakit karna harapan lo sendiri Al." -Devan- "Lo emang saha...