ANTARA 14

972 36 0
                                    

Happy Reading :)
Semoga kalian suka😊😊

***

"Kalau gue gak ngelarang peraturan sekolah, maka semua orang jelas sempurna. Karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan, maka gue gak bisa apa-apa. Karena gue emang gak bisa sesempurna Tuhan, tapi gue selalu mencoba untuk sempurna,"

~ Alfarel Gezryl ~

🍁🍁

"Dasar cowok gak jelas!" pekik Tiara sambil membuka pintu rumahnya.

"Apa maksudnya coba mastiin Rafa bener nganterin gue? Emang Rafa penculik apa?" gerutu Tiara sambil berniat memasuki kamarnya.

Tiara menyimpan tasnya ke atas meja belajar lalu memilih duduk di kursi dengan bersandar pada penyangga kursi tersebut. Tiara menopang wajahnya dengan tangan kanannya sampai akhirnya bayangan waktu istirahat tiba-tiba saja terlintas.

Tiara mengembuskan napas gusarnya, kenapa ia tidak suka melihat kedekatan Rafa dengan cewek bernama Della itu?

Drttt drttt

Tiara melirik ponselnya dan nomor yang tidak dikenal tertera di layar sana, Tiara menatap heran nomor itu. Siapa yang menghubunginya?

"Halo?" ucap Tiara setelah menggeser tombol hijau itu.

"Hai, Ra."

Kening Tiara membentuk lipatan, ia sepertinya kenal dengan suara ini, suara seorang cowok yang beberapa menit yang lalu sempat datang untuk memastikannya sampai di rumah, itu Farel.

"Ngapain nelpon gue?" tanya Tiara.

Dari seberang sana Farel hanya terkekeh pelan mendengar suara Tiara yang terdengar ketus. "Gak usah ngelamun, apalagi mikirin hal yang seharusnya gak perlu lo pikirin. Kerasukan, baru tau rasa!"

Tiara semakin heran dengan ucapan Farel, "Maksud lo-"

Blep

Dan akhirnya sambungan terputus secara sepihak, Tiara mendengus kesal sambil menatap ponselnya dengan heran. Bagaimana bisa Farel tahu kalau ia sedang melamun? Bagaimana bisa Farel tahu nomor telponnya?

"Dasar sarap! Aneh! Nyebelin!"

***

Farel mendengus sebal saat melihat pagar sekolah yang menjulang tinggi itu sudah tertutup rapat.

"Gue kesiangan lagi?"

Pertanyaan konyol. Jelas ia kesiangan, ini sudah pukul delapan pagi, dan ia baru sampai di sekolah setelah bangun tidur pukul tujuh. Farel mengelurkan ponselnya dari saku celana lalu mengirim pesan pada salah satu nomor.

Tidak lama setelah ia mengirim pesan pada nomor yang ditujunya, kini nomor itu justru menghubunginya. Farel mendekatkan ponselnya ke telinganya sebelah kanan dengan penasaran.

"LO BEGO?!" pekik seseorang dari seberang sana.

"Bantuin dong ...."

"GAK!" tolaknya dengan mentah-mentah.

"Ya, masa lo tega sih sama temen sebangku lo sendiri, Ra?"

"Bodo! Gue gak peduli! Salah lo telat!" sahut Tiara.

"Ra ... gue cuma minta lo buat minta tolong sama guru piket supaya bukain pintu gerbang. Masa gak bisa?"

"Lo sarap, ya? Lo makan apa, sih? Apa kata orang kalau gue bantuin orang telat kayak lo supaya masuk ke dalam dengan mudah?"

ANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang