ANTARA 16

1K 40 7
                                    

Selamat membaca, semoga kalian suka 😍😍

Happy Reading :)

Typo bertebaran mohon dimaklum🙏🙏

***

"Gue harus nunggu Rafa."

"Nunggu? Satu jam setengah dia gak datang dan lo masih mau nunggu dia? Sadar, Ra!"

🍁🍁

Tiara melangkahkan kakinya kesal saat di depan kelasnya terlihat Della yang berdiri sambil celingukan ke dalam kelas dari balik jendela. Tiara tidak tahu siapa yang Della tunggu, tapi yang jelas, ia tidak ingin bertemu dahulu dengan cewek itu. Jangan tanyakan alasannya, yang pasti ia sedang kesal.

Tiara meraih tasnya untuk segera pulang, namun Farel malah menahan tangannya. "Della mau ketemu sama lo."

Tiara hanya mengangkat alisnya, sampai akhirnya ia memilih melepaskan tangan Farel dan melangkahkan kakinya untuk keluar kelas. Farel mengikutinya dari belakang.

"Farel!"

Tiara hanya mendelik saat ia sudah sampai di depan Della, Della justru mengangkat tangannya dan memanggil Farel tanpa menyapanya. Tiara menolehkan kepalanya untuk melihat Farel dan hanya tersenyum kecut saat cowok itu menatapnya penuh harap agar tidak pergi. Tapi Tiara sudah terlalu kesal, ia melangkahkan kakinya pergi menjauh dari keduanya.

"Tiara!" panggil seseorang dari depan sana, membuat Tiara tersenyum. Sedangkan dari kejauhan, Farel hanya diam melihat Rafa menghampiri Tiara.

"Rel ..." panggil Della dengan melambaikan tangannya di depan wajah Farel.

Farel langsung terkesiap dan menatap Della, Della menolahkan kepalanya sejenak untuk melihat Tiara dan Rafa di depan sana.

"Yuk, pulang bareng gue, Del."

Della mengangguk lantas mengikuti langkah kaki Farel, Della menyamakan langkah kakinya dengan langkah Farel yang lebar namun santai. Bagi Della, berjalan beriringan kembali dengan Farel adalah hal yang akan membuatnya senang. Della suka menatap wajah Farel dari samping ketika sedang berjalan beriringan.

Saat melewati Rafa dan Tiara, tatapan mata Farel yang dingin sempat bertemu dengan tatapan Rafa yang acuh. Kedua cowok itu sangat sulit untuk akrab, meskipun mereka bersaudara. Tidak ada yang tahu alasannya selain mereka berdua. Orang lain hanya tahu bahwa penyebab mereka tidak akrab, karena sifat yang mereka miliki juga berbeda. Hal yang mereka sukai pun juga beda.

"Pulang bareng gue, yuk?" ajak Rafa.

Tiara mengangkat alisnya. "Emang gak ngerepotin?"

Rafa hanya terkekeh geli mendengar pertanyaan Tiara. "Gue sama sekali gak ngerasa direpotin sama lo, Ra. Justru gue seneng," ujar Rafa membuat Tiara tersenyum lebar.

"Seneng?" tanya Tiara ingin tahu lebih alasan Rafa senang.

"Gue seneng bisa bareng sama lo, bicara sama lo. Ya, intinya gue seneng aja."

Dalam hati, Tiara bersorak senang. Ia cukup puas mendengar apa yang diucapkan Rafa. Itu sudah cukup membuatnya berharap lebih dengan Rafa. Tiara mengikuti langkah Rafa dari belakang, ia tidak bisa berhenti tersenyum mengingat ucapan Rafa. Rasanya seperti candu.

Karena terlalu fokus memperhatikan punggung Rafa yang tegap, Tiara tidak sadar kalau Rafa menghentikan langkahnya, membuat Tiara tak sengaja menubruk punggung Rafa.

ANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang