ANTARA 28

218 15 1
                                    

Selamat membaca, dan semoga kalian suka, ya....

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

🍁🍁

Tiara melihat sekelilingnya, semua orang yang baru saja datang saling berlarian karena sebentar lagi upacara akan dimulai. Namun, Tiara justru hanya diam kebingungan. Di depannya, Farel hanya diam dengan kepala sedikit tertunduk.

"Rel, ke lapang sekarang, yuk!" ajak Tiara dengan kepalanya yang tak berhenti melihat semua orang yang tengah berlarian.

"Rel ... kenapa, sih? Buruan, upacaranya keburu dimulai. Kalau kita dihukum-"

"Kenapa jam tangan dari gue gak lo pake, Ra...?" gumam Farel sambil melihat pergelangan tangan Tiara yang dilingkari jam tangan itu.

Tiara mengusap wajahnya gusar. "Besok gue pake, okeh?"

Bukannya menjawab, Farel malah berjalan pergi meninggalkan Tiara. Tiara mendesah berat, apa jam tangan itu yang menjadi masalahnya? Tiara melihat Farel yang sudah semakin jauh, lantas ia pun ikut berlari mengejar Farel.

Tiara menyimpan tasnya cepat, dan menggerutu saat ia lupa memakai topi. Ia berusaha mencari topinya di dalam tas, namun ia tidak menemukan apapun di sana selain alat tulis juga beberapa bukunya. Di mana topinya?

"Masa gue dihukum sekarang, sih?" cicit Tiara.

Melihat orang-orang berlarian, membuat Tiara segera keluar. Saat berada di luar, Tiara tak sengaja melihat Eti yang tengah mencarinya.

"Ra, buruan!" seru Eti sambil melambaikan tangannya.

"Topi lo mana?" tanya Eti saat Tiara sudah berada di depannya.

Tiara menggeleng pelan. "Kayaknya gue lupa bawa, deh!" Tiara menatap lekat Eti, "kalau gue dihukum gimana?"

"Ikut gue ke ruang UKS!"

"Ngapain? Gue, kan, gak sakit, atau lo mau gue pura-pura sakit?" cerocos Tiara yang sudah mulai panik.

"Enggak akan! Lo nurut aja, sih, Ra. Apa susahnya, sih?" omel Eti sambil menarik tangan Tiara agar berjalan cepat.

Tiara melihat ada beberapa anak PMR yang siap berjaga di lapangan juga di sana.

"Permisi. Mau nanya, dari kalian ada yang bawa topi, gak?" tanya Eti to the point.

"Gue gak bawa," jawab salah seorang siswi diikuti gelengan dari yang lainnya.

Eti mendengus kesal dan segera mencari target lain. "Ada yang bawa topi dua, gak?"

Lagi-lagi mereka menjawab "tidak". Karena upacara akan segera dimulai, Tiara memutuskan untuk langsung ke lapang saja. Ia sudah pasrah dengan hukuman yang akan dia terima.

"Udah, lah, Ti. Gue gak papa, lagian mereka juga kayaknya emang gak bawa," kata Tiara sambil menarik napas panjang saat ia melihat Pak Eko mulai memasuki lapangan.

Dengan langkah berat, Tiara menarik tangan Eti dan melangkahkan kakinya menuju lapangan mengikuti yang lainnya. Tiara menatap takut Pak Eko yang tengah menarik setiap orang yang melanggar peraturan, bahkan mengomel karena sudah sering melanggar.

"Ti!" Tiara menahan tangan Eti dengan tatapan lirihnya, "gue kayaknya langsung masuk ke barisan sana, deh. Gue, kan, gak pake topi."

"Lo yakin?" tanya Eti.

Tiara mengembuskan napasnya, "Percuma juga gue masuk barisan kelas, nanti juga bakal ke sana," jawab Tiara sambil menatap barisan siswa yang melanggar peraturan.

ANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang