ANTARA 27

280 19 2
                                    

Typo bertebaran, mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

***

Makasih udah buat gue sadar, kalau gue juga berharga bagi orang lain.

~ Alfarel Gezryl ~

🍁🍁

Tiara menyiapkan semua buku untuk pelajaran besok pagi dan segera memasukkannya ke dalam tas. Kepalanya terangkat untuk melihat ke arah jam dinding. Ini sudah pukul delapan malam. Tiara segera pergi menuju kasur dan membaringkan tubuhnya di atas sana. Tangannya bergerak untuk menarik selimutnya hingga dada, ia harus segera tidur, mengingat bahwa besok hari senin dan upacara.

Matanya hampir tertutup, namun pikirannya kembali teringat dengan beberapa kejadian sewaktu ia pulang dengan Farel.

"Jangan lupa mimpiin gue, ya. Besok kita ketemu di sekolah!"

Matanya membulat sempurna, kemudian disusul dengan gelengan yang cepat. Tangannya tergerak untuk menutupi wajahnya. Tersadar dengan apa yang dilakukannya, tangannya turun dengan cepat dan menatap tajam ke atas sana, seolah Farel memang ada di depannya.

"Buat apa gue mimpiin lo? Emang lo siapa nyampe harus mampir ke mimpi gue? Huh!" gerutu Tiara dengan wajah yang ia buat kesal.

"Issshhh! Wajahnya nyebelin banget, sih!" Tiara mengusap wajahnya gusar.

"Tahu, ah!" Tiara menarik selimutnya hingga kepala, menutupi seluruh tubuhnya.

Dari dalam selimut, Tiara mendesah berat saat merasa bahwa ia kekurangan pasokan oksigen. Itu membuatnya sulit untuk bernapas. Pada akhirnya, Tiara membuka selimutnya kembali dengan wajah yang khawatir.

"Farel gimana, ya?" tanya Tiara.

Tiara mengambil ponselnya di atas nakas dan hanya menatapnya cukup lama. "Kok gue khawatir, ya? Apa Farel baik-baik aja? Apa gue hubungin aja? Kalau gue ganggu, gimana?" gumam Tiara.

Tiara mencari kontak Farel dan hanya kembali melihatnya dengan perasaan campur aduk. Saat ia mendesah berat, salah satu jarinya tanpa sengaja menekan ikon telpon.

"Yaahhhh!! Gimana, nih? Nyambung lagi! Malu-maluin banget, sih!" panik Tiara, "mati, dong! Yahhhhhh!"

Diangkat!

Tiara merasa dunianya runtuh seketika. Ia menggigit ujung bantalnya dengan wajah kesal karena menyesal. "Ini jari kenapa gak bisa diem, sih?" pekik Tiara.

"Halo? Tiara?" panggil Farel di seberang sana.

Dengan terpaksa, Tiara mendekatkan benda pipih itu ke telinganya dan menarik napas panjang, sebelum akhirnya ia menjawab panggilan Farel.

"I ... iya?"

"Lo kenapa? Kok kayak gugup gitu?"

Tiara melihat ponselnya dengan aneh. Suara Farel tidak terdengar seperti mengejek, tumben.

"Gak papa. Maaf kalau gue ganggu, gue gak sengaja!" tutur Tiara jujur.

Di seberang sana, Farel tertawa pelan. "Iya, gak papa. Tadinya gue yang mau nelpon lo, tapi keduluan sama lo."

"Oh iya, mama lo, gimana? Lo gak kenapa-kenapa, kan?" tanya Tiara yang mulai khawatir.

"Makasih," ucap Farel melembut.

Kening Tiara berkerut. "Untuk?"

"Udah khawatir sama gue," jawab Farel.

"Rel ...."

ANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang