ANTARA 15

1K 41 6
                                    

Happy Reading :)

*******

"Lo ngancam gue?"

"Lebih tepatnya memperingatkan!"

🍁🍁

"Udah, Rel. Gue cape ...." pekik Tiara di sela-sela larinya juga napasnya yang memburu.

"Aaaaa!!!!"

Tubuh Tiara terangkat saat Farel justru mengangkatnya bagaikan karung goni.

"Farel turunin gue!!!"

"Gak bisa, Ra!" sahut Farel kencang di sela-sela larinya.

"Tapi jangan bawa gue kayak bawa karung goni dong!" protes Tiara.

Farel berhenti secara terpaksa lalu menurunkan Tiara dari bahunya. Tiara tampak membenarkan rambut panjangnya yang berantakan, dengan cepat Farel kembali mengangkat tubuh Tiara secara tiba-tiba.

Tiara yang kaget langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Farel, cowok itu kembali berlari dengan mengangkat Tiara. Apa cowok itu tidak keberatan?

Farel sudah sampai di atas gedung sekolahnya, ia menurunkan Tiara yang masih ketakutan.

"Ngapain ke sini?" tanya Tiara saat melihat Farel duduk di sebuah kursi yang tampak sudah tidak terpakai.

"Menurut lo?"

"Kok lo jadi nanya balik, sih? Yang nanya itu gue, Farel!"

"Oh."

Mulut Tiara terbuka, ada apa dengan cowok itu? Kenapa tiba-tiba menjadi ketus seperti ini? Tiara menarik napas panjang lalu menatap pintu untuk keluar dari sana, mungkin pergi akan menjadi lebih baik.

Baru saja berbalik untuk melangkah menuju pintu, Farel berdiri dan melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal Tiara.

"Mau ke mana?" tanya Farel.

"Menurut lo?"

"Menurut lo? Itu ucapan gue, bukan ucapan lo."

"Bodo amat, gue gak peduli!" ketus Tiara.

Farel kembali duduk lalu menatap Tiara dengan sinis. "Pergi aja, tapi jangan salahin gue kalau lo ketahuan dan dihukum."

Tiara menolehkan kepalanya dengan kedua alis yang bertaut. "Lo ngancam gue?"

"Lebih tepatnya memperingatkan!"

Tiara hanya mendelik, lalu dengan tanpa dosanya ia melangkahkan kakinya mendekati pintu keluar. Ia berniat membuka knop pintu, namun suara Farel kembali terdengar.

"Silahkan aja keluar, Pak Eko udah siap nunggu lo di depan pintu!"

Kepala Tiara menoleh dengan cepat, bahkan matanya juga membulat. "Apa?" pekik Tiara.

"Tidak ada pengulangan, makanya kalau punya telinga itu dibersihin biar gak tuli!"

Tiara melangkahkan kakinya cepat menuju tempat duduk Farel, ia menyimpan kedua tangannya di pinggang dan menatap Farel dengan tajam.

ANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang