KUKURUYUKKK...!!!
Dering alarm dengan suara ayam berkokok, baru saja terdengar dari sebuah Handphone, membuat seorang pria terjaga dari tidurnya.
Sejak semalam pria itu sengaja tidur cepat, agar pagi ini ia bisa bangun pagi-pagi sekali karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan.
"Hoaemmm..." sayup-sayup, pria itu membuka kedua matanya. Mengusap wajah lalu mencoba mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit.
Ia meraih Hp tersebut yang diletakkan di atas meja samping ranjang. Lalu melihat layar HP yang ternyata waktu saat ini telah menunjukkan pukul 06.00 pagi.
"Busyet... bisa telat aku nih." Ia terkejut, lalu bangkit dan dengan tergesa-gesa menuju kamar mandi. Tak lupa ia mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamar.
Seorang pria, bernama lengkap Ajie Prayoga. Berperawakan seperti pria biasanya. Tinggi biasa saja, tubuh sedikit atletis karena memang ia mempunyai hobi nge-Gym. Namun, tidak kekar seperti hal-nya para binaragawan yang seringkali memamerkan otot-ototnya di atas panggung.
Baru beberapa bulan yang lalu, ajie meluluskan kuliahnya disalah satu Universitas swasta di ibu Kota propinsi Sulawesi Selatan. Pontang-panting cari kerja tak kunjung satupun yang nyangkut.
Namun, ia tak pernah berputus asa sama sekali. Berkali-kali ia mengirimkan CV beserta lamaran pekerjaan di berbagai situs yang memang menyediakan layanan pencari kerja seperti Job Str**t, maupun mengirim via email yang ia dapatkan dari informasi beberapa teman maupun surat kabar.
Dan berulang kali juga ia mengikuti tes interview dari berbagai perusahaan. Namun, karena memang belum jodoh maka sampai sekarang status Ajie masih pengacara. Pengangguran Banyak Acara.
Seperti halnya pagi ini, dimana Ajie mempunyai jadwal interview dengan salah satu perusahaan yang bisa dikatakan salah satu perusahaan besar yang ada di negara ini.
Beberapa saat kemudian...
Ajie sedang berdiri menatap pantulan dirinya di depan cermin yang terletak di samping lemari dalam kamarnya.
Tok... tok... tok...!!!
"Ji... kok belum berangkat sayang?" Suara ketukan pintu di iringi dengan suara sapaan merdu dari sang Mamah yang tak pernah sedikit-pun merasa lelah untuk menyemangati anak pertamanya itu.
"Nih, udah mau berangkat mah." Jawab Ajie saat membukakan pintu kamar buat mamanya.
"Hehe, anak Mama udah ganteng." Ujar si Mamah saat melihat penampilan Putranya yang pagi ini telah rapi. Dengan kemeja berwarna grey berpadu dengan celana kain hitam lengkap sepatu yang agak mengkilap membuat Ajie lumayan percaya diri untuk menghadapi tes interview kali ini.
"Mah... doakan Ajie yah mah." Ujar Ajie.
"Setiap saat Mamah selalu berdoa untukmu dan adik-adikmu sayang." Jawab si Mamah sambil mengelus pipi kiri putranya.
"Ya sudah, Ajie pamit pergi dulu yah Mah..."
"Jangan lupa pamit ma papah di depan,"
"Siap Bos... Ajie pergi dulu yah Mah... assalamualaikum." Ujar Ajie sambil menyalim tangan mamahnya.
"Wa'alaikumsalam... hati-hati." Jawab si Mamah sambil mengikut langkah putranya dari belakang menuju ke depan.
Saat tiba di teras depan, terlihat seorang pria setengah baya sedang duduk di salah satu kursi sambil matanya tak lepas membaca koran pagi ini. Dan juga seorang gadis terlihat baru saja masuk ke dalam pekarangan melalui pagar depan dengan memakai pakaian santai. Sepertinya baru saja pulang dari jogging.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GIVE UP - Tj44 √ [Completed]
RomanceCerita ini khusus untuk 18+ Jika belum cukup umur di sarankan segera tinggalkan cerita ini. Jangan lupa kritik & saran sangat di harapkan Jangan Lupa Bahagia Tj44