Pagi yang cerah, secerah mentari yang menyinari wajah Ajie saat ini. Sambil mengendarai motor Jupe kesayangannya menuju kantor.
Beberapa pengguna jalan terlihat sedang terburu-buru baik itu pengendara motor ataupun pengendara mobil. Sangat jelas sekali, dikarenakan suara klakson dari berbagai kendaraan terdengar di telinga Ajie yang saat ini sedang mengendarai motornya dengan santai.
Tidak ada yang mau mengalah antara satu sama lainnya, padahal saat ini jam baru menujukkan pukul 7 pagi.
Ajie hanya geleng-geleng kepala menyaksikan para pengguna jalan yang tak mau mengalah.
Butuh setengah jam akhirnya pria itu tiba di kantor.
Terlihat beberapa motor sudah terparkir di area parkir motor yang telah di sediakan. Ajie melangkahkan kakinya setelah memarkir motornya menuju ruangannya.
"Pagi Ji." Sapa seseorang saat Ajie tiba di depan ruangan.
"Eh... pagi juga." Jawab Ajie menoleh lalu mencoba tersenyum namun tak berani menatap lama wajah orang itu.
"Gimana weekendnya? Menarik gak?" Tanya orang itu yang pagi ini berpenampilan sangat menarik. Memakai kemeja dengan rok span hitam memperlihatkan kaki mulus nan putih.
"Dirumah aja." Jawab Ajie.
"Dasar... hehe, jomblo yah?" Tanya orang itu kembali membuat Ajie tersenyum paksa.
"Aku masuk dulu yah." Ujar pria itu tanpa menjawab apa yg ditanyakan oleh orang itu dan memilih untuk masuk kedalam ruangan.
Orang itu melihat tingkah Ajie pagi ini hanya mengangkat kedua alisnya kemudian tersenyum lalu menyusul Ajie kedalam ruangan.
"Ajie... bisa minta tolong ambilin ini gak?" Orang tadi yang bertemu Ajie di depan ruangan adalah gadis cantik dengan dua bola mata yang berbinar dan bibir sensual membuat Ajie selalu mati kutu dihadapannya. Mitha, pagi ini meminta tolong ke Ajie untuk mengambilkan sesuatu di atas lemari.
"Ini," Ujar Ajie yang langsung berdiri dan mengambilkan sebuah map di atas lemari lalu memberikannya kepada gadis itu.
"Makasih..." ujar Mitha menerimanya. "Eh iya, klaim-klaiman kamu keknya udah cair deh." Lanjut Mitha membuat Ajie tersenyum.
"Makasih." Jawab pria itu.
"Buat apa?" Balas Mitha sambil menatap kedua mata pria itu.
"Sudah bantuin ngurusin klaim-klaimanku."
"Ohhh..." jawab Mitha. "Udah? Gitu doank?" Lanjutnya sambil menggigit bibir bawah sebelah kanannya tanpa melepaskan tatapannya di wajah pria itu.
"Terus?" Tanya Ajie bingung. Apalagi ia baru saja menyadari bahwa pagi ini ia hanya berdua dengan gadis itu dalam ruangan.
"Nabrak hehehehe, kaku amat sih kamu Ji." Ledek Mitha membuat Ajie akhirnya tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"Hehe, biasa aja... emang gitu yah?" Tanya Ajie yang mulai rileks menghadapi gadis itu.
"Nah gitu donk." Ujar Mitha memiringkan wajahnya, lalu melihat tubuh Ajie dari atas sampai kebawah membuat Ajie mengikuti arah pandangan gadis itu terhadapnya. "Hihihi, kenapa?" Lanjut gadis itu saat mengetahui kekikukan Ajie.
"Gak apa-apa... ya sudah, aku mau sarapan dulu yah." Potong Ajie yang merasa sudah habis akal berhadapan dengan Mitha.
"Gak ngajak yah?" Tanya Mitha.
"Mau?"
"Kemanapun aku mau Ji... hihihi" jawab Mitha tersenyum penuh arti. "Becanda," lanjutnya saat melihat kerutan dikening Ajie barusan.
"Hahahahaha, biasa aja kali Ji. Ya udah gih sana sarapan dulu.... biar kuat ntarnya." Ujar Mitha kembali sambil geleng-geleng kepala.
"Hmm, gak mau ikut?"
"Udah tadi dikosan... kamu aja sono. Keburu pak Ferry datang." Jawab Mitha membuat Ajie tersenyum lalu melangkah keluar. "Gak pamit dulu atau apa gitu. Maen nyelonong aja keluar."
"Eh... hehe, Ajie sarapan dulu yah Mit."
"Iya say... ups." Jawab Mitha sesaat setelah itu menutup mulutnya dengan jemari lentik sebelah kanannya.
"Dasar." Kata Ajie lalu memilih pergi keluar untuk mencari sarapan.
Saat bergerak melangkah ke depan kantor, Ajie hanya senyum senyam sendiri mengingat penggalan-penggalan kejadian antara dia dan Mitha. Biasa aja sih, gak ada sesuatu yang gimana-gimana namun menurut Ajie justru seperti itulah dia merasakan hal aneh terhadap Mitha. Apakah cinta? "Hmm, maybe... " jawab TS-nya. Ups.Saat asyik-asyiknya menyantap sarapan paginya depan kantor dan mengingat-ngingat kejadian dikantor antara ia dan Mitha. Tiba-tiba Ajie mengingat sesuatu yang lain. Sesuatu yang di anggapnya aneh dan sebetulnya bikin sakit hati. Namun, Ajie hanya sabar karena mungkin ada sesuatu yang terjadi atau hal lain yang lebih penting.
Ajie teringat kejadian itu. Kejadian dimana malam itu ia menunggu Reni di parkiran.
[QUOTE]Malam itu, malam dimana Ajie sedang menunggu Reni di parkiran motor sambil memegang helm berwarna pink milik gadis itu.
1 menit, 5 menit bahkan 10 menit pun berlalu. Namun gadis yang di tunggu tak kunjung datang. Jadi Ajie memutuskan untuk menunggu lagi sebentar sambil bermain game di smartphonenya.
"Kemana sih nih anak." Ujar Ajie lalu menutup applikasi game di HPnya dan melihat jam tangannya. "Busyet udah setengah jam." Lanjutnya menyadari bahwa dia udah menunggu setengah jam lamanya diparkiran.
Ajie memutuskan masuk kedalam Mall untuk mencari gadis itu.
Berputar-putar mengelilingi Mall namun nihil. Iapun tak lupa melaporkan ke operator nama gadis itu. Namun yang di panggil tak kunjung datang. Bahkan operator berulangkali memanggil nama gadis itu namun hasilnya tetap nihil.
"Udah pulang kali mas pacarnya." Ujar operator itu membuat Ajie menggerutu dalam hatinya.
"Maybe... oh iya makasih yah mba." Jawab Ajie lalu melangkah meninggalkan operator itu.
Tak terasa sudah sejam lamanya ia mencari-cari Reni di Mall. Namun tak juga ia temukan. Maka ia memutuskan untuk kembali ke parkiran.
"Dasar cewek gila." Gumam Ajie saat berada di parkiran. Mencoba tersenyum dan legowo seakan ingin mengalihkan emosinya terhadap gadis itu.
Ajie kembali melihat arlojinya. Dan ternyata sejak ia berpisah dengan Reni tadi, ternyata tak terasa sudah 3 jam lamanya bahkan saat ini Mall pun sudah hampir tutup.
"Fiuhhh..." akhirnya Ajie memilih pulang dan membawa serta helm gadis itu karena ia bermaksud akan mengembalikan helm itu saat ia berkunjung ke toko milik orang tua gadis itu.[/QUOTE]
"Hayo... ngelamunin apaan sampai senyum-senyum sendiri." Tiba-tiba Mitha menepuk pundak pria itu yang baru saja mengingat kejadian di mall.
"Eh... Mitha." Jawab Ajie sedikit terkejut lalu menoleh ke gadis itu.
"Pasti ngelamunin aku yah?" Tanya Mitha yang langsung duduk di sebelah Ajie.
"Iya... eh maksudnya bukan." Jawab Ajie tiba-tiba salah tingkah saat Mitha memasang wajah sendu namun terlihat begitu sensual. Mitha menatap wajah Ajie dari samping, kembali seperti biasa dimana gadis itu menggigit tipis bibirnya sendiri yang berwarna merah jambu.
"Ji... hmm," ujar Mitha. "Eh gak jadi deh."
"Dasar aneh." Celetuk Ajie lalu kembali menyantap sarapannya yang sisa sedikit.
"Tapi kamu suka kan?"
"Uhuk..uhuk..uhuk." tiba-tiba Ajie keselek dan batuk.
"Nih minum dulu." Mitha segera mengambilkan minum didepannya dan menyuruh pria itu untuk segera minum.
"Makasih."
"Makanya kalau makan itu pelan-pelan." Kata Mitha sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Iya, sorry tadi tiba-tiba aja..." ujar Ajie terputus.
"Tiba-tiba kamu menyukaiku?" Kata Mitha membuat Ajie sontak terkejut dan memasang tampang speechlessnya dihadapan gadis itu.
"Biasa aja Ji... hehehe, yah udah... Mitha masuk dulu yah. Mobilnya Pak Ferry udah ada tuh sana." Lanjut gadis itu lalu menunjuk sebuah mobil MPV yang baru saja memasuki gerbang.
"Iya..." jawab Ajie lalu akhirnya gadis itu meninggalkan Ajie dengan seribu pertanyaan di isi kepala pria itu tentang tingkah ataupun perlakuan Mitha terhadapnya. "Mit... mit... apa sih mau kamu." Lanjutnya sambil bergumam pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GIVE UP - Tj44 √ [Completed]
RomanceCerita ini khusus untuk 18+ Jika belum cukup umur di sarankan segera tinggalkan cerita ini. Jangan lupa kritik & saran sangat di harapkan Jangan Lupa Bahagia Tj44