Di kantor PT. Indomarco Adi Prima, distributor tunggal Indofood group. Beberapa team dari group Seasoning pagi ini sedang berkumpul di ruang meeting milik Distributor yang memang sebelumnya di pinjam oleh Pak Ferry untuk melakukan meeting bersama teamnya.
Seperti biasanya, meeting pun dimulai dengan review bisnis masing-masing SR. Dan juga review mengenai semua program-program yang telah berjalan. Hasil area Pak Ferry terjadi pertumbuhan yang signifikan. Dan semua orang mengetahui bahwa Ajie membawa sebuah perubahan positif di dalam team Pak Ferry.Banyak proyek yang Ajie kerjain dan hasilnya begitu luar biasa bisa mengangkat volume area Pak Ferry.
Mulai dari proyek Stock poin dengan Bumbu Kaldu Indofood. Dimana sebelumnya produk tersebut sangat tidak diminati oleh konsumen. Apalagi outlet-outlet yang memang sifatnya hanya menjual produk fast moving. Namun, Ajie berhasil mengembangkan produk tersebut dengan melakukan project stockist dengan dibantu oleh Hit Team/Motoris yang membantu mem-penetrasikan produk-produk outlet ke anak outletnya. Pihak stockist hanya menyiapkan stocknya dan para team motoris akan menjualnya ke anak-anak outlet di sekitaran area Outlet Stockist.
Hasilnya semua aktif dan terlihat saat ini hampir di semua pasar, stock produk di outlet-outlet retail terdisplay berdampingan dengan produk kompetitor.
Belum lagi proyek Bos Bakso, yang hampir semua anggota paguyuban Bakso sudah memakai produk Bumbu Kaldu Indofood.
Proyek ke dua yang Ajie lakukan adalah penetrasi produk Kecap Piring Lombok, salah satu produk di segment lower.
Ajie berhasil mengaktifkan hampir semua para pedagang sate untuk memakai produk kecapnya. Walaupun memang, dipakainya untuk proses pembakaran sate doank. Karena memang susah untuk menggeser kompetitor bermerk Bango milik Unilever group yang digunakan untuk di campuran bumbu satenya.
Justru di penggunaan bumbulah yang paling banyak menggunakan Kecap. Meskipun demikian, manajemen tetap mengapresiasi apa yang telah di kerjakan oleh Ajie.
Ketiga, Ajie melakukan proyek Transformasi Distribution Level dengan menggerakkan semua Salesman untuk melakukan penetrasi semua produknya di register outlet Distributor.
Programmnya, setiap Salesman yang berhasil melakukan penetrasi minimal 80% di register outletnya dengan masing-masing 1 karton/produk maka akan mendapatkan tambahan incentive sebesar 2,500 rupiah per-karton-nya.
Jadi, bayangkan saja jikalau jumlah register outlet masing-masing salesman sebanyak 300outlet. Maka, salesman akan mendapatkan uang tambahan sebesar 750,000. Itu jika salesman hanya menjual 1 karton produk per-outlet. Bisa dikatakan, semua Salesman tentu saja sangat senang dan semangat mengejar targetnya sebanyak mungkin. Makin banyak melakukan penetrasi, maka makin banyak yang akan mereka bawa pulang ke rumah. Silahkan dikalikan sendiri yah... hehehe...
Lanjut ke meeting...
Setelah Pak Ferry mempresentasikan review bisnis, tiba-tiba ia menutup laptopnya.
Sesaat, ia menarik nafas. Dan semua team yang hadir hanya diam menunggu apa yang akan di katakan Pak Ferry selanjutnya.
"Ok... setelah melihat review bisnis tadi..." ujar Pak Ferry terlihat agak berat ingin mengatakan suatu hal. "Dan, semua yang ada di ruangan ini tau... bahwa pencapaian kita sampai saat ini, tak lepas dari adanya Ajie di dalam team kita." Lanjutnya menatap satu persatu teamnya. Terlihat Ajie hanya mengangguk dan tersenyum.
Mitha, yang duduk berdampingan dengan Pak Ferry menoleh ke Ajie dan tersenyum sambil menggigit bibirnya sendiri.
"Betul Pak..." Sem yang di awal membenarkan ucapan Pak Ferry.
"Setuju Pak..." Dody, menimpali.
Mitha dan juga 2 orang team Merchandiser pun ikut mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Pak Ferry tadi.
"Hmm, dan..." Ujar Pak Ferry menggantung ucapannya.
Semua orang sepertinya tak sabar ingin mendengarkan lanjutan ucapan Pak Ferry. Terasa begitu berat nafas Ajie tiba-tiba.
Pak Ferry menatap sesaat wajah Ajie, lalu tersenyum dan kembali menarik nafasnya dalam-dalam.
"Manajemen sudah memutuskan bahwa, Pak Ajie..."
Degh!!! Baru saja Pak Ferry menyebut nama Ajie dengan embel-embel Pak di depannya membuat semua orang heran. Tak terkecuali Mitha yang juga ikut penasaran sambil harap-harap cemas.
"Untuk mengisi posisi area Manado, maka manajemen telah memutuskan untuk Promotion Grade kepada Pak Ajie... dan efektif perhari ini, Pak Ajie sudah resmi menjadi Area Sales Supervisor."
DUGH!!! Mitha terkejut. Matanya membesar menatap wajah Pak Ferry, kemudian menoleh ke arah Ajie.
Tak terkecuali, semua orang yang berada di dalam ruangan ikut terkejut dengan apa yang Pak Ferry sampaikan.
Ajie, akhirnya bernafas lega setelah Pak Ferry mengumumkan kenaikan gradenya.
"Widih... mantap bro." Sem, duluan menepuk pundak Ajie karena memang posisi duduknya berdampingan dengan pria itu.
"Jadi... apakah di antara kalian ada yang keberatan atas keputusan Manajemen?" Semua orang menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Pak Ferry. "Sekali lagi, selama buat Pak Ajie yah... dan mohon support dari teman-teman selama Pak Ajie masih masa trainning di Makassar sebelum ia berangkat ke Manado."
Mitha masih saja menatap Ajie tanpa berkedip. Entah mengapa, ia sangat bangga dengan yang dihasilkan oleh Ajie.
Sebuah senyuman kecil tersungging di bibir mungilnya. Matanya terlihat telah berkaca-kaca menahan haru dalam dadanya.
Sem dan juga Dody, sangat senang atas kenaikan jabatan Ajie. Tentu saja ini adalah tantangan buat mereka kedepannya.
Masa, pegawai baru seperti Ajie bisa duluan naik jabatan dibanding mereka.
Namun, mereka berdua cukup dewasa untuk menerima kenyataan bahwa di antara mereka bertiga memang Ajie lah yang pantas di promosi.
Semua orang memberikan selamat kepada Ajie dengan berjabat tangan. Begitu juga Pak Ferry bersalaman dengan Ajie sambil menepuk-nepuk bahunya. "Ok Ji... tantangan baru di depan mata, persiapkan diri kamu yah." Pak Ferry kembali menyempatkan memberikan nasehat kepada Ajie.
"Siap Pak... Insya Allah, Ajie akan membuktikan ke Manajemen bahwa Ajie mampu menaklukkan semua tantangan Pak." Balas Ajie dengan penegasan suara yang sangat semangat.
"Sippp..." kata Pak Ferry lalu berjalan kembali ke depan.
Saat Pak Ferry berjalan, dibelakang Pak Ferry ternyata ada Mitha sedang berdiri dan tak hentinya menatap wajah Ajie dengan senyum simpul yang membuat wajahnya makin cantik dan menawan.
Ajie membalas menatapnya.
"Selamat yah... hmm, itu aja yah..." kata Mitha mengembungkan pipinya, sambil menahan senyuman saat bersalaman dengan Ajie. "Lainnya, nanti dikos aja yah...hihi." lanjutnya berbisik membuat Ajie hanya geleng-geleng kepala.
"Jadi kan?" Kembali Mitha bertanya dengan berbisik.
"Hmm," Ajie hanya berdehem menjawabnya.
Akhirnya Pak Ferry menyudahi meeting pagi ini. Dan semua team selain Ajie bubar dan kembali ke pekerjaan masing-masing.
"Ji... kamu kekantor gak bawa motor kan? Sesuai info dari Pak Arief kemarin, hari ini mobil kamu datang." Ujar Pak Ferry.
"Iya Pak... tadi pagi Ajie naik taksi ke kantor."
Seharusnya, kemarin sore mobil Ajie di bawakan oleh pihak ASSA, namun karena beberapa dokumen yang belum lengkap maka pihak ASSA baru bisa membawakannya hari ini. Makanya Ajie hari ini sengaja tidak bawa motor karena dia akan membawa pulang mobil operasionalnya kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GIVE UP - Tj44 √ [Completed]
RomanceCerita ini khusus untuk 18+ Jika belum cukup umur di sarankan segera tinggalkan cerita ini. Jangan lupa kritik & saran sangat di harapkan Jangan Lupa Bahagia Tj44