Sore menjelang magrib, sebuah mobil Toyota Rush baru saja meninggalkan sebuah kampus yang terletak di daerah Perintis Kemerdekaan. Universitas Sultan Hasanuddin, adalah tempat Reni berkuliah saat ini. Dan masih duduk di semester 3 tahun ini.
Ajie, yang mengendarai mobil itu terlihat beberapa kali menarik nafas yang terasa berat.
Awalnya ia berniat untuk mengajak Reni untuk sekedar berjalan-jalan mengingat besok ia sudah harus berangkat ke Kota Manado.
Namun, sesuatu yang Ajie lihat saat ia baru saja tiba di Fakultas teknik membuat pria itu mengurungkan niatnya untuk tidak turun dari mobil dan menyapa gadis itu.
Pikirannya berkecamuk setelah mengetahui semuanya. Dan tentu saja menjawab pertanyaan di otaknya selama ini.
Reni, sore itu saat Ajie tiba di kampus gadis itu. Ajie melihatnya sedang naik ke sebuah mobil JEEP WR, mobil yang sama yang Ajie lihat saat mengantar gadis itu beberapa hari yang lalu pulang kerumah.
Sudah cukup buat Ajie bahwa gadis itu memang sudah mempunyai cowok lain selain Ajie.
Sakit? mungkin hanya sesaat. Karena Ajie masih punya Mitha. Seorang wanita yang mencintainya apa adanya. Bahkan menurut wanita itu, sebelum Ajie bekerja di Indofood.
Sedangkan Reni? Ajie tau diri karena tidak akan bisa menandingi pria pengendara mobil mewah tersebut.
"Ajie... hehehe, bodoh banget sih." Gumamnya pelan saat mengingat kebodohannya untuk datang ke kampus gadis itu.
Beberapa kali ia melawan pikirannya yang mengingat gadis itu. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Ia-pun tak mengerti dengan semua ini.
Ajie, terlihat focus menyetir dengan tatapan tajam kedepan.
Keningnya mengkerut, karena tetap tak bisa menghilangkan bayangan Reni di pikirannya.
Tawanya, lesung pipinya. Judesnya, bahkan kebodohannya saat di depan Ajie.
Tiba-tiba, Ajie mengerem mendadak mobilnya.
CIIITTTTTTT!!!
"Hahhh..." Ia menghela nafas, lalu memutar balikkan mobilnya menuju suatu tempat.
~•●•~
Di waktu bersamaan...
Di Sebuah kosan, terlihat Dea baru saja selesai mandi.
Lalu Mitha memakaikan pakaian untuk gadis kecil itu.
"Mah... Om Ajie jadi jemput kita gak?" Tanya Dea.
"Iya sayang... katanya om Ajie sih, nanti malam dia jemput." Jawab Mitha.
"Hehehe, asyikkkk... Dea pengen minta dibeliin boneka. Boleh kan Mah?"
"Boleh-boleh aja sayang... kan Om Ajie nanti akan jadi ayahnya Dea." Jawab wanita itu membuat gadis kecil itu menjadi ceria.
Sosok Ajie, jelas saja membawa perubahan di kehidupan Mitha.
Dea, terlihat sudah menyayangi Ajie seperti ayahnya sendiri.
Karena biar bagaimana pun seorang Dea sangat merindukan sosok seorang ayah yang memang selama ini belum pernah ia lihat.
"Mah... apa benar besok Om Ajie berangkat ke Manado?" Tanya Dea tetiba.
"Iya sayang... ayah Ajie ke Manado itu untuk kerja dan cari duit buat Dea. Hehehehe," Jawab Mamahnya yang tiba-tiba merasa sedih mengingat Ajie akan meninggalkan mereka di Makassar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GIVE UP - Tj44 √ [Completed]
RomanceCerita ini khusus untuk 18+ Jika belum cukup umur di sarankan segera tinggalkan cerita ini. Jangan lupa kritik & saran sangat di harapkan Jangan Lupa Bahagia Tj44