Pagi ini, Ajie baru saja terbangun dari tidurnya yang sangat melelahkan. Ia menoleh ke samping, dan ternyata Dea masih tertidur. Sedangkan Mitha, ternyata sudah selesai mandi. Mitha tersenyum saat menyadari Ajie baru saja bangun dan sedang duduk di atas ranjang.
"Morning yah..." Sapa Mitha. Lalu, wanita itu tanpa di perintah langsung membuatkan segeles kopi buat Ajie.
"Jam berapa?" Sambil mengucek mata, Ajie bertanya ke Mitha.
"Baru jam setengah delapan sayang," Wanita itu menaruh kopi Ajie di atas meja kerjanya. "Tuh kopinya."
"Aku mau mandi dulu," Kata Ajie.
"Mau ditemenin kah? Hihihihi," Mitha memandangnya dengan tatapan menggoda, sambil mengigit bibirnya sendiri.
"Dasar." Ajie segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. "Oh iya, Bangunin juga sekalian dedeknya." Kata Ajie selanjutnya, saat ia baru saja masuk ke kamar mandi dan sesaat sebelum menutup pintu kamar mandi tersebut.
15 menit kemudian...
Ajie keluar dari kamar mandi hanya melilitkan handuk di pinggangnya. "Loh, kok Dedeknya belum bangun?" Tanya Ajie saat melihat Dea masih tertidur pulas di atas ranjang.
"Hmm, mungkin..." Mitha melempar tatapan menggoda, lalu melirik ke arah selangkangan Ajie yang masih tertutup oleh handuknya. "Dedeknya masih capek Yah... tapi, dedek yang itu. Kayaknya udah seger dan kuat tuh." Lanjutnya, menggerakkan wajahnya seakan menunjuk ke arah dibawah pinggang Ajie.
"Ck...Ck...Ck, kamu tuh. Masih pagi-pagi udah mesum." Ajie tak mengubrisnya, lalu segera melangkah ke lemari untuk mengambil pakaiannya. Dan ternyata Mitha mengikutinya, kemudian berdiri di belakang Ajie yang masih sibuk mencari-cari baju di dalam lemarinya.
"Eh..." Ajie sedikit terkejut, saat Mitha sudah mendekatkan tubuhnya. Lalu, jemarinya langsung mengelus sesuatu dari balik handuk.
"Mamah, lagi pengen Yah." Bisik Mitha di telinga Ajie.
Tentu saja, batang itu bereaksi mendapat elusan dari jemari wanita itu, dan juga bisikan gairah di telinganya.
Lalu tanpa permisi, Mitha menarik handuk Ajie hingga terlepas dan terjatuh di ujung kakinya. "Sebelum dedek bangun, Ayah setorin mamah dulu yah... uhkkk," Bisik Mitha, saat jemarinya mulai mengocok penuh kelembutan batang itu.
Ajie tak mampu menolaknya, dan sudah memejamkan mata menikmati kocokan di penisnya. "Kamu... nanti Dea bangun gi-gimana... Hmm,"
"Makanya, kita quickie aja yah... gak usah lama-lama, yahhh... plisss... uhk," Mitha menjawabnya dengan penuh desahan.
Ajie membalikkan tubuhnya dengan posisi saling berhadapan, dan Mitha tidak melepaskan tangannya di penis itu.
"Plisss..." Mitha menatapnya penuh gairah, dan wajahnya terlihat sangat menginginkannya.
Ajie mengangguk, lalu menyentuh lembut bibir itu. Dan, saat Ajie menciumnya sekilas sebuah senyuman tersirat di wajah Mitha.
Mereka berciuman dengan sangat lembut, dan lidah Ajie telah menjalar masuk menggelitik rongga mulut wanita itu. "Hmmmfffmm," Mitha mendesah dalam ciumannya.
Lalu tak lama, Kening mereka bertemu dengan nafas naik turun tak beraturan saat bibir mereka terlepas. Kemudian, Ajie menatap bola mata Mitha sejenak. Lalu, mereka tersenyum bersama. "Udah siap?" Ajie bertanya dengan suara pelan. Dan Mitha mengangguk menjawabnya.
Segera Ajie membalikkan tubuh Mitha membelakanginya, lalu mengangkat daster bagian bawahnya agar memudahkan Ajie melakukannya. "Hmm, kok?" Ajie bingung, saat menyadari wanita itu tidak memakai CD.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GIVE UP - Tj44 √ [Completed]
RomanceCerita ini khusus untuk 18+ Jika belum cukup umur di sarankan segera tinggalkan cerita ini. Jangan lupa kritik & saran sangat di harapkan Jangan Lupa Bahagia Tj44