"Jeno." Haechan mencoba mengalihkan sedikit perhatian Jeno yang sejak tadi fokus pada proposal di tangannya.
Sekedar informasi, Jeno ditunjuk untuk menjadi ketua pelaksana pentas seni yang akan di adakan di sekolah. Ia baru saja melaksanakan rapat bersama anggota OSIS lainnya, dan Haechan yang juga menjadi anggota OSIS otomatis bertemu dengan Jeno yang sudah menghindar darinya tiga hari ini.
"Ini sudah jam 1. Kamu belum makan, kan?" Tanya Haechan yang tidak dijawab oleh Jeno.
"Bekalnya aku taruh di sini, ya. Jangan lupa dimakan. Akhir-akhir ini kamu juga sibuk banget, jadi aku nyiapin vitamin buat ka—"
"Keluar, Chan."
"Iya. Tapi aku harus pastiin kalau kamu makan siang hari in—"
"Aku bilang keluar, Chan!"
Haechan sedikit tersentak ketika mendapat bentakan dari Jeno.
"I-iya, tapi ka—"
Brakkkk
Jeno menggebrak meja di depannya. Berhasil membuat Haechan berjengit kaget dan tanpa sadar memundurkan langkahnya sekali. Mata beruangnya sudah berkaca-kaca saat ini.
"Keluar. Sekarang!"
Haechan yang kembali mendapat bentakan dari Jeno langsung meletakkan botol minum di tangannya ke samping kotak bekal untuk Jeno. Setelah itu tanpa berkata apa-apa lagi ia langsung keluar dari ruang OSIS. Meninggalkan Jeno sendirian di sana.
Jeno yang mendengar suara pintu ruang OSIS yang tertutup mengacak rambutnya kesal.
"Sial!"