9

6.3K 920 55
                                    

Jeno segera berlari mengambil handphonenya ketika nada dering panggilan masuk terdengar. Ia berharap yang menelponnya kali ini adalah Haechan.

Namun dahinya mengernyit heran ketika melihat nomor asing yang muncul di layar. Bukan nomor Haechan. Jeno menghela nafas panjang, menelan rasa kecewanya bulat-bulat seraya ia mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

Hening. Tidak ada balasan apapun dari seberang telepon, hanya terdengar hembusan nafas yang memburu, membuat Jeno semakin mengernyitkan dahinya.

Apa mungkin dia sedang memerlukan bantuan? 

Apalagi ketika ia mendengar langkah kaki dari seberang telepon. Orang ini sedang berlari?

Jeno ingin bertanya namun sambungan telepon lebih dulu diputuskan sepihak oleh orang asing tersebut.

"Dasar aneh." Gumam Jeno.

Matanya melirik ke arah jam dinding yang tergantung tepat di atas meja belajarnya. Sudah jam setengah tiga dan Haechan belum juga meneleponnya.

Sesuai dugaannya, Haechan tidak mungkin menelponnya. Lagipula siapa yang sudi menelpon seseorang yang sudah mempermalukannya di depan banyak orang?

Tidak ada, kecuali orang bodoh.

Dan sepertinya, ia memang harus minta maaf langsung ke Haechan besok.

[•]

Suara gaduh tiba-tiba saja terdengar dari koridor ketika Jeno baru saja meletakkan tasnya ke kursi. Karena penasaran ia pun mengikuti asal suara lalu melihat beberapa anak PMR yang berlarian sambil membawa tandu ke arah UKS.

"Ada apa?" Tanya Jeno ke salah satu teman sekelasnya yang sejak tadi berdiri di depan pintu.

"Tadi Haechan pingsan di perpustakaan. Waktu anak PMR mau bantuin udah keduluan sama kak Mark. Haechannya sudah digendong ke UKS sama kak Mark." Jelasnya, ia bahkan terus menerus mengatakan betapa baik hati dan gentlemannya seorang Mark Lee tanpa menyadari jika Jeno sudah berlari ke UKS dengan bibirnya yang terkatup rapat serta rahangnya yang mengeras.

[•]

Brakkkk

Jeno membuka pintu UKS dengan tidak sabaran. Langkahnya dengan segera masuk ke sana, "Haechan dimana?" Tanyanya pada anak pmr yang sedang berjaga.

"Kak Haechan? Nggak ada kak Haechan di sini, kak." Balasnya, menghentikan kegiatan Jeno yang membuka tirai tempat tidur satu persatu.

"Dibawa kemana?"

"Rumah sakit."

Tebeceee

Masih kobam  sama echan dan bang Doy 😭 ayo yang masih kobam sama mereka angkat tangan 😭

Btw, gara-gara nonton MV moonwalk jadi pengen bikin cerita Haechan × Hendery 😭

Jangan lupa streaming MVnya gaess😭🤗

02:00 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang