Jeno kira karena insiden tadi siang di ruang OSIS, Haechan tidak akan menghubunginya lagi. Tapi ternyata salah. Buktinya sekarang ponselnya sudah menampilkan panggilan dari orang yang sama di jam 2 pagi.
'Malam, Jen.' Sapa Haechan.
Jeno sedikit mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara Haechan yang terdengar parau. Apa mungkin Haechan masih menangis sampai semalam ini karena kejadian tadi siang?
"Kenapa?" Tanya Jeno singkat.
'Tidak apa-apa. Hanya saja aku baru bermimpi buruk.'
Jeno sedikit menyesal mengkhawatirkan Haechan karena nyatanya anak itu baru saja bangun dari tidurnya. Bukan menangis.
"Lalu kenapa malah menelponku? Kamu tau, itu sangat menggangu."
Terdengar helaan nafas dari sebrang sana, 'Aku ingin tidur lagi, tapi tidak bisa.'
Jeno mendengus. "Terus aku harus apa?"
'Temani aku sampai aku ngantuk, ya?'
[•]
"Kalau ada guru dateng, kasih tau gue ya, Min."
Seungmin menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Jeno. Ia dapat melihat mata Jeno yang mulai tertutup.
"Habis begadang sampai jam berapa?" Tanya seungmin.
Jeno sedikit membuka matanya lalu menutupnya lagi. "Empat."
"Seingat aku, hari ini nggak ada pr."
"Bukan karena PR."
Seungmin mengerutkan dahinya bingung. "Terus?"
Jeno menghela nafas sebelum semakin membenamkan wajahnya pada lipatan tangannya.
"Haechan."
Huhuhu suka banget liat Poto ini 😭