12

7.6K 875 38
                                    

Jeno tidak pernah sekhawatir ini sebelumnya. Ia mencoba menelpon kembali nomor Haechan yang tadi memutuskan panggilan sepihak setelah ia mendengar suara pecahan kaca. Namun usahanya nihil, bahkan sekarang ponsel Haechan sudah tidak aktif lagi.

Jadi, dengan panik ia segera mengambil jaket dan kunci motornya. Melajukan motornya dengan kecepatan gila-gilaan agar ia cepat sampai. Melupakan norma berkendara dan menerobos lampu merah dua kali.

Selama perjalanan pikirannya berkecamuk. Memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi. Ia sendiri bingung, kenapa ia harus sepanik sekarang?

Bukankah di sana ada kak Mark? Mereka juga berada di rumah sakit. Pasti ada penjaga keamanan di sana.

Tapi.. bagaimana kalau yang menyebabkan pecahan kaca tadi adalah kak Mark sendiri?

Tanpa sadar motornya sudah berada di depan gerbang rumah sakit. Gerbangnya ditutup. Tentu saja, ini sudah jam dua malam, sudah sangat lewat dari jam besuk.

Setelah memarkirkan motornya, ia segera pergi ke pos satpam yang berada di luar gerbang.

Kosong.

Tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ada suara radio yang memutar lagu-lagu nostalgia. Kemana perginya satpam di sini?

Ia kembali melangkahkan kakinya ke arah gerbang, mencoba menarik pagar tinggi itu.

Sreett

Mata Jeno melebar seketika saat mengetahui gerbang di depannya tidak terkunci. Tanpa memikirkan betapa cerobohnya pihak keamanan rumah sakit, ia segera berlari ke dalam.

Langkah lebarnya membawanya ke lantai dua, menelusuri lorong sunyi yang beberapa hari lalu pernah dikunjunginya diam-diam. Semoga saja kamar rawat Haechan belum dipindahkan.

Jeno semakin mempercepat langkahnya ketika pintu kamar rawat Haechan sudah tertangkap indra penglihatannya.

Kenapa pintunya seperti tidak terkunci?

Jeno bahkan belum benar-benar sampai ketika pintu kamar rawat Haechan terbuka lebar dan seorang pria dengan setelan jas hitam keluar bersama dua orang satpam yang berhasil membuat langkahnya terhenti.

"Lepaskan! Aku bisa berjalan sendiri!"

Pria tadi menyentak tangannya yang sempat ditahan oleh kedua satpam di sana lalu dengan angkuhnya ia membenarkan jasnya sebelum pergi dari sana dengan mata yang melirik sekilas ke arah jeno.

Salah satu satpam  di sana mengikutinya, satunya lagi berdiri di depan Jeno. Menatap Jeno yang masih melihat kepergian pria tadi.

"Ini sudah malam. Apa yang kau lakukan di sini, nak?"

Dengan cepat Jeno mencari alasan, "Aku sedang menjaga nenekku dan aku ingin pergi ke kamar kecil sekarang."

Satpam di depannya menganggukan kepala tanda jika ia percaya dengan alasan Jeno. Tanpa bicara lagi ia pergi dari hadapan Jeno.

Dengan langkah cepat ia kembali mendekati kamar Haechan, jantungnya berdetak semakin cepat tanpa ia tahu apa sebabnya.

Pintu di sana masih sedikit terbuka namun ia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di sana.

Rasanya ia ingin segera masuk ke sana, tapi langkahnya kembali terhenti ketika netranya dapat dengan jelas melihat Haechan yang memeluk tubuh Mark dengan erat dari celah pintu. Wajah manisnya terbenam dengan sempurna di dada bidang kakak kelasnya itu. 

Tangan Mark bergerak naik turun di punggung Haechan, seperti sedang memberikan ketenangan. Lengan kekarnya juga merengkuh Haechan dengan erat, terlihat sangat posesif.

Jeno mendecih lalu menertawakan dirinya sendiri.

Untuk apa malam-malam ia ke rumah sakit seperti ini?

Karena kak Mark bilang kalau Haechan perlu Jeno?

Bullshit! Yang dia lihat sekarang malah keduanya yang sedang berpelukan.

Sial. Kenapa sekarang dadanya terasa sesak. Apa perlu setelah ini ia konsultasi ke dokter sebelum pulang ke rumah?

Tibiciiii

Waktu ngeliat preview haechan di airport, mukanya keliatan jelas kalau lagi sakit gitu😭😭
Cepet sembuh ya fullsun 😭😭

Btw, aku ngerasa cerita ini makin lama makin ga jelas huhuhu 😭😭

So, makasih banyak buat kalian yang udah mau baca cerita ini💚💚💚💚

Oiya, mungkin di antara kalian ada yang one-it juga, kalau iya, mari kita berpelukan :') karena walaupun akunku kebanyakan about nct, tapi aku juga one-it :')

02:00 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang