Part 4

77 6 0
                                    

Memasuki gedung berlantai enam ini, tamu disajikan pemandangan yang membuat decak kagum siapa pun. Bangunan gaya Eropa terlihat pada pilar-pilar tinggi bagian luar yang mengelilingi gedung ini. Pada tiap lantai di bagian luar terdapat balkon yang diisi oleh tanaman-taman hijau serta berbunga. Seluruh orang yang beraktifitas di ruang ini pun tidak perlu menapaki ratusan anak tangga karena tersedianya elevator pada bagian tengah gedung.

Siapa pun yang berada di elevator dimanjakan oleh taman buatan yang sangat menghijaukan mata. Ya... memang pada bagian tengah gedung terdapat ruang terbuka semi indoor. Tak kalah menariknya jika kita menaiki elevator kita serasa memandang langit tanpa batas. Hal ini dikarenakan pemilik gedung membiarkan atap tengah tetap terbuka dan pergantian udara tetap terjaga.

Namun jika langit menurunkan hujan, secara otomatis bagian atas akan menutup dan terlihat kaca mozaik berwarna biru langit. Siapapun yang berada di area itu tidak perlu kepanasan karena pendingin ruangan berukuran sangat besar secara langsung bekerja.

Dengan fasilitas yang ada tidak heran jika hanya siswa-siswa terpilihlah yang mampu bersekolah di tempat ini. Meski begitu kualitas pendidikan tetap terjamin. Seperti tahun ini, siswa-siswa putri diterima seratus persen di perguruan tinggi ternama baik di Indonesia maupun mancanegara.

Keberhasilan tersebut pasti tidak mulus jalannya. Terutama bagi siswa-siswa yang sulit diatur. Terlebih hampir secara keseluruhan siswa berasal dari highclass. Terpandang. Banyak uang. Terkenal. Tentu ini jadi tantangan pengajar dan pemilik sekolah. Untung saja Nyonya Mutia dan Seno sebagai pemilik sekolah berpartisipasi aktif dalam menangani beberapa kasus sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Keunggulan lainnya adalah cara sekolah membangun interaksi dengan orang tua dan siswa. Program ramah tamah dengan para orang tua siswa baru dibuat untuk memaparkan program-program unggulan sekolah Maheswara. Terlihat antusias dari para orang tua. Namun sebenarnya bukan itu tujuan sekolah ini. Siswalah yang menjadi market mereka. Hampir delapan jam siswa berada di sekolah ini sehingga perlu keamanan dan kenyamanan.

###

Terlihat keramaian di ruang kelas X.15. Nampak siswa putri berkerumun dan terlihat canda tawa. Saat ini waktu menunjukkan pukul 07.30, dan pembelajaran akan dimulai tiga puluh menit lagi.

Ini adalah bulan kedua mereka berada di Maheswara. Sebagai siswa baru, para siswa haruslah saling mengenal. Pihak sekolah memberikan waktu satu bulan kepada mereka. Hasilnya sebanyak Sembilan belas siswa di kelas ini sudah akrab.

Tak lama bel masuk berbunyi dan para siswa duduk di tempatnya masing-masing. Pintu kelas terbuka.

"Selamat Pagi."

"Pagi Miss Rita." Ujar siswa.

"Bagaimana keadaan kalian?" Tanya Miss Rita.

"Baik.... Baikkkk.... Miss." Ucapnya secara bersamaan.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru. Milli, kenalkan diri kamu."

Milli kemudian memperkenalkan diri. Miss Rita mempersilahkan Milli duduk di samping siswa yang berada di belakang.

"Hai... gue Agata."

"Milli"

Tak lama pembelajaran pun dimulai.

###

Suasana ramai terlihat di bagian tengah gedung sekolah. Hari ini adalah pertemuan pemilik sekolah dengan para siswa. Momen yang paling ditunggu. Seluruh siswa putri terlihat antusias dengan kedatangan sang pemilik. Ini adalah agenda tahunan yang menjadi 'heboh'.

Tepuk tangan bergemuruh saat seseorang memasuki area dan berjalan ke podium. Hanya Milli yang asik dengan gawainya.

Selamat Pagi girl's!

Melodi Cinta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang