3. Perandaian

4.6K 391 8
                                    

Zeny mengerjabkan matanya perlahan, berusaha beradaptasi dengan cahaya langit senja yang memancar melewati sela jendela kamar zeny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeny mengerjabkan matanya perlahan, berusaha beradaptasi dengan cahaya langit senja yang memancar melewati sela jendela kamar zeny.

Tunggu. Kamar? Bukannya tadi zeny berada di sekolah? Loh ini kenapa bajunya sudah berganti?

Oh my,pikiran zeny menjadi kemana-mana.

"Udah bangun ternyata"

Zeny menoleh kearah datangnya suara tersebut, ternyata itu adalah Zayn yang kini berjalan kearahnya membawakan nampan berisi semangkok bubur lengkap dengan air putihnya. Ah obat juga.

"Kok gue dikamar?"tanya zeny, tangannya memegang kepalanya masih sedikit terasa pusing

"Kalo gue bawa ke Polsek pasti gamau"

"Ampas Zayn"sarkas zeny mengundang tawa zayn

"Gue bawa pulang karna Lo ga bangun-bangun, baju Lo digantiin onti"jelas Zayn

"Lo pingsan sambung tidur ya? Tumben lama"tanya Zayn membuat zeny menaikan bahunya tanda dia juga tidak tahu

Tangannya menerima mangkok bubur tersebut,belum sempurna ia pegang mangkoknya terlebih dahulu akan jatuh.

Beruntung Zayn sigap  menangkap dan mulai menyuapi zeny dengan tulus.

"Lemes banget kek balon Oppo"

"Namanya juga orang sakit"

"Makanya kalo dibilangin jangan ngeyel"

"Gausah sok khawatir gitu"

"Bukannya bersyukur udah gue khawatirin"

"Dih Lo siapa?"

"Ga tau diri"

"Tau kok,ini zeny yang ini Zayn"

"Kalo bukan temen udah gue lelang Lo dibukalapak"

"Tapi gue burung ijo lovers, kan agen travel gue kerja sama mereka juga"

"Yaudah besok gue bawa Lo ke tanah abang"

"Kenapa harus tanah Abang? Kenapa ga ijo? Pink gitu? Atau engga kenapa ga tanah adek? Kenapa dikit-dikit harus Abang? Kenapa ga mas? Atau kenap-"

"Sttttttt udah tau sakit malah banyak bacot. Gue jejelin cabe lama-lama"

"Cabe itu yang perempuan,kalo yang laki it-"

"Kan kan cerewet banget heran. Diem coba,makan nih!"

"Galak banget"

"Lo niat nyiapin gue ga sih?"damprat zeny ketika Zayn yang tadi menyuapinya ikut serta memakan bubur itu

"Gue juga laper"jawab Zayn membuat zeny berdecih, masalahnya mereka satu sendok,apa Zayn tidak merasa jijik? Zeny saja ragu menerima suapan itu.

Baiklah terpaksa.

STORAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang