21. Kumpul

2.7K 280 76
                                    

Tak terasa hari-hari berlalu dan sekarang adalah hari terakhir mereka ujian kelulusan, dan kedepannya nanti adalah hari bebas dimana boleh masuk dan tidak sampai wisuda nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa hari-hari berlalu dan sekarang adalah hari terakhir mereka ujian kelulusan, dan kedepannya nanti adalah hari bebas dimana boleh masuk dan tidak sampai wisuda nanti.

"Eyyo wassup!"

Zeny dan zayn sedang duduk di bangku penonton lapangan basket sambil memakan cemilan menonton adik kelasnya yang bertanding bola basket menoleh, menemukan Lukas adik kelasnya yang menggunakan tanda pengenal sebagai panitia lomba hari ini.

"Eh pak ketos."canda Zayn menepuk pundak Lukas akrab

"Sa ae mantan ketos. Wweits ada ibu negara, Salim dulu biar kayak adik kelas teladan."

Zeny tertawa lebar melihat tingkah lukas, tangannya menerima uluran tangan Lukas yang mengajaknya berjabat tangan.

"Oke juga kerja lu, ujian bener-bener ga ada suara loh tenang sentosa gue."puji zeny dengan ide proker Lukas

"Iya dong, Lukas gitu loooh!"

"Kemarin gue liat kembaran Lo jalan sama Endo."

"Biarin lah bang udah gede dia,gue kekang malah menjadi nanti."

Lukas duduk disebelah Zayn,menjadikan Zayn berada ditengah-tengah.

Zeny ikut mendengarkan meski matanya menatap pertandingan dan tangannya fokus nyemil.

"Kemarin kemana bang? kak Zen doang yang Dateng. Tega bener Lo sama gue." Kata Lukas berpura-pura memasang ekspresi sedih.

Beberapa Minggu yang lalu adalah acara pertunangan Lukas dan Yuki diadakan, Zayn dan Zeny diundang. Namun karena satu dan lain hal, hanya zeny yang dapat hadir.

"Sorry bro, orang sibuk biasalah. Terus kapan dikawininnya?"

"Nikah kali bang. Yang itu masih rahasia, yang penting udah gue iket biar kaga lari dia.." Kata lukas berbangga hati menunjukkan cincin pertunangannya.

"Btw lo sama kak Zen kapan nyusulnya? Masa temenan terus gabosen?"

"Lo kali yang harusnya nyusul kita." Zeny menyela, bergantian dia yang menunjukkan cincin nikahnya

"Si anjjir, kalian dah nikah!?" pekiknya tak dapat menutupi keterkejutan mendapati zeny mengangguk antusias lalu berlalu menghampiri mina dan Jihan yang duduk di tribun bawah.

"Ga nikah doang kas, kawin juga."bisik Zayn diakhiri tawa

"Kok bisa-bisanya!?"

"Bisalah."

"Nikah enak ga sih bang? Jujurly gue takut nikah, ya lo tau lah Gimana ending pernikahan nyokap bokap gue."

"Ga enak kas."

"Seriusan? Terus lo ngapain nikah bang?"

"Ga cuma enak kas maksud gue, tapi sangat teramat sekali banget banyak enak."

STORAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang