Pagi selalu romantis jika bersanding dengan secangkir kopi panas. Wangi aromanya seolah merayu syaraf ini untuk mengawali hari penuh semangat. Dengan suntikan kafein yang selalu sukses menghapus penat.
Naira istriku muncul dari balik daun pintu. Dengan secangkir kopi yang sudah menjadi canduku.
"Diminum dulu, Mas," ucapnya sambil menatap lekat mata ini.
Terbayang malam yang kami lalui dengan desah penuh gairah. Serta tatapan sayu yang meleburkan jiwa raga. Menyatu dalam rasa yang sama. Sekilas kulirik wajah segar nan ayu yang menguarkan wangi sabun mandi. Sepagi ini dia sudah cantik dan membuatku ingin kembali larut dalam sentuhannya lagi.
Mata saling memandang. Membicarakan banyak hal lewat jendela hati yang terbuka lebar.
Aku masih tak bisa lepas dari mata bulat indah itu ketika perlahan mulutku menyesapi tepian cangkir berisi minuman panas favoritku.
Seketika mataku terbelalak lebar. Kurasakan rasa aneh yang menggelenyar.
Phhhuuuiihhh!!!
Berulangkali kusemburkan minuman laknat itu. Wanitaku langsung panik melihat lelaki kesayangannya gaber-gaber sehabis minum kopi buatannya.
"Kenapa kopinya, Mas?" tanyanya panik. Sambil mengambil tissue untuk membersihkan wajahku.
"Kok asin gini, kopinya dek?" cecarku.
Membuatnya tertawa sambil menepuk jidat jenongnya.
"Masya Allah ... adik lupa Mas. Tadi malam gulanya sudah habis. Maaf tadi adik masih agak ngantuk. Gak sengaja masukin garam dalam kopi Mas," terangnya sembari mencoba menahan tawa.
Terlintas sebuah ide jahil di kepala. Kutarik pinggang ramping itu hingga terjatuh di pangkuan.
"Kalau begitu. Kamu harus dihukum," bisikku seraya menyeringai lebar.
Membuat kekasih halalku hanya bisa pasrah saat aku kembali meminta pelayanan darinya.
Bukankah sesuatu yang diawali dengan rasa yang salah harus diperbaiki untuk mengembalikan gairah hidup.
Ah, aku senang dia melakukan kesalahan pagi ini. 💞💕💕💕
End.
Jomblo dilarang ngiler.
😁😁😁😁
![](https://img.wattpad.com/cover/175342769-288-k672775.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Syehrazata
SpiritualKetika hati terendam sunyi Di sanalah singgasana menanti Seorang Kekasih hati Saat hati berderak patah Luka itu menoreh prasasti Sesiapa yang datang menyingkap luka Dialah pemiliknya Sunyi adalah awal satu semarak Cinta yang menggelora selaksa surg...